Drama part 1 | RinSagi

5.8K 585 218
                                    

Vote sama Komen nya jangan lupa:v



●○●

Pemeran untuk drama Cinderella:

Cinderella : Isagi

Pangeran : Rin

Mamak Tiri : Jyubei

Kakak Tiri 1 : Hiori

Kakak Tiri 2 : Chigiri

Raja : Kunigami

Ibu Peri : Barou

Tikus 1 : Nagi

Tikus 2 : Reo

Tikus 3 : Nanase

Pohon :  Kurona, Shidou, Tabito, Eita

Prajurit : Gagamaru, Raichi

Narator : Bachira

Note: jangan protes! Kalian sendiri yang ambil di kotak!

Tertanda Anri-sensei.

•••

"Bangsat kenapa mesti ke ambil yang ibu peri sih?!" Barou mengumpat di kursi belakang.

"Wah aku jadi tikus! Tapi dua tikus lainnya kok gede plus tinggi ya?" Ini Nanase.

"Wow, aku dapat peran antagonis. Harus dandan cantik nih." Jyubei mengusap rambutnya sendiri.

"Gue nggak mau jadi narator! Rin tukeran yukkk pwiss." Bachira memohon pada Rin yang memerankan pangeran.

"Nggak sudi."

Kunigami menghampiri Rin, "Tukeran sama gue mau nggak? Lo cocok tuh jad---"

Ucapannya dipotong oleh Rin.

"Ogah," ucapnya lalu membaca naskah yang telah diberikan Isagi ke seluruh pemain.

Bukannya apa, kalau yang memerankan Cinderella itu Isagi, Rin mana mau menukar peran pangerannya. Sayang kalau ditukar, kapan lagi uwuan sama doi.

Isagi berdiri di depan kelas. Selaku ketua kelas yang baik dan idaman semua orang, ia memberi arahan, "Semuanya, tolong kerjasamanya untuk drama ini bulan depan ya! Itu naskahnya tolong dihafal baik-baik nanti kita atur jadwal latihannya. Sekarang kalian bisa bubar, terimakasih!"

Seluruh siswa di kelas 2-4 yang terkenal akan kelas yang tak aman untuk jantung---bersorak riuh untuk sang ketua kelas. Mereka iya-iya saja asal yang memerintah itu Isagi Yoichi. Apalagi dia nanti akan memerankan Cinderella, pasti pakai gaun dan dirias menjadi cantik. Semuanya tidak sabar menunggu, yang sempat protes atau ingin menukar kini mengikuti alur.

Semua karna satu orang saja, dia adalah CoKiBer---Isagi Yoichi!!!

CoKiBer : Cowok Kita Bersama = Cowok Aku

***

Satu bulan kemudian...

Pentas Drama pun dimulai!

***

Seorang gadis cantik berambut biru tua bersenandung kecil sembari menyiram tanaman hias milik ayahnya. Tiba-tiba saja seorang gadis berambut pink tua menghampirinya---si kakak tiri 2 Chigiri.

"Heh jelek! Cepat cuci gaunku, dah kotor nih!" Chigiri melempar sebuah gaun pink ke wajahnya.

Isagi tersenyum pasrah, ia mengangguk. Sejak sang ayah meninggal dunia, dia mau tidak mau harus tinggal dengan ibu tiri juga kedua saudara tirinya. Karena sekarang ia sebatang kara jika harus pergi dari rumah ini. Lebih baik menjadi pesuruh daripada luntang-lantung di luar sana.

"Gece ya! Aku mau pakai soalnya." Setelah mengatakan itu Chigiri melengos pergi ke dalam rumah.

Setelah mencuci dan menjemurnya, Isagi membersihkan seluruh rumah. Niatnya ingin memberi makan tikus-tikus di loteng.

Tapi ...

"Jelekkk, potongkan kuku ku dong," ujar gadis berambut cyan---Hiori kakak tiri 1.

"T-tapi aku...." Isagi hendak menolak tetapi tidak jadi karena Hiori menatapnya tajam.

Chigiri datang menghampiri keduanya. "Potongkan punyaku juga!"

Isagi mengangguk kemudian mengambil pemotong kuku lalu mulai memotong kuku keduanya.

"Kau tidak punya gaun lagi ya jelek? Lusuh begitu masih kau pakai, menggelikan sekali. Ya kan, Chigiri?" Hiori yang sudah selesai kukunya mencela Isagi.

Chigiri tertawa diikuti Hiori, "Kau benar! Bajunya sama lusuhnya dengan pemiliknya ahaha!"

Isagi tersenyum getir. Tak apa dia sudah terbiasa.

"ANAK-ANAK IBU PULANG~ ADA KABAR GEMBIRA UNTUK KALIAN! Eh kalian kenapa tertawa gembira begitu?" Tanya Jyubei selaku ibu mereka. Ia habis dari pasar kota.

Hiori dan Chigiri menceritakan apa yang terjadi sebelumnya. Mendengar itu Jyubei pun ikut tertawa. Isagi memperhatikan dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Ahaha sudah, sudah. Aku punya kabar gembira, tadi para prajurit mengumumkan bahwa seminggu lagi kerajaan di negeri meneketehe ini akan mengadakan pesta ulang tahun pangeran Rin. Di acara itu juga pangeran pasti akan mencari gadis untuk dia nikahi! Bagaimana? Kesempatan bagus kan."  Jyubei menjelaskan panjang lebar sampai air liurnya muncrat.

'Perasaan di narasinya nggak gitu deh?' Batin Jyubei terheran-heran.

Kedua anak gadis itu berjingkrak ria. Tapi ekspresinya sangat-amat biasa.

Chigiri memainkan rambutnya. "Sebenernya aku ogah sama si bulu mata itu, mending sama Rajanya."

Hiori mengangguk menimpali, "Tapi dia kaya raya jadi bolehlah."

Jyubei tertekan guys! Dua anak gadisnya sangat tidak anggunly.

"Aduduh anak-anakku sayang, jangan begitu! Lebih baik sekarang kita ke kota untuk membeli gaun serta sepatu, ke pesta harus anggunly serta slay~" Jyubei berjalan ke arah pintu, tangannya melambai mengajak kedua anak gadisnya.

"Hmm." Kedua gadis (waria) itu hanya berdehem lalu mengikuti sang ibu.

"Anu, apa aku boleh ikut?" Isagi yang sedari tadi diam kini bertanya.

Jyubei menoleh lalu menggeleng, "Isagi-chan... kau tidak boleh ikut ke pesta. Kenapa? Karena kau tak punya status di negeri meneketehe ini semenjak ayahmu meninggal! Dan juga, mana mau aku membelikanmu gaun atau sepatu untukmu."

Kata-kata kejam itu membuat Isagi menunduk sedih. Sementara ibu tiri beserta 2 kakak tirinya keluar sambil tertawa. Ia menatap kepergian mereka dengan sendu.

"Jika tidak boleh membeli gaun... membuat sendiri saja boleh kan." Isagi menutup pintu rumah dengan rapat lalu naik ke menara tempat dimana dia tidur.

Isagi membuka pintu dan menemukan tiga ekor tikus raksasa tengah duduk di lantai. Sepertinya mereka tengah menunggunya.

"Cit cit cit (Isagi-san cantik banget!)" Tikus yang paling kecil berbinar-binar menatap Isagi yang kini duduk di kasurnya.

"Cit cit cittt (Gausah caper lo anjing)" Tikus paling besar menoyor tikus kecil tadi.

Sementara tikus berwarna ungu menatap malas keduanya.

"Hei... ibu tidak mengijinkanku ikut, jadi aku ingin membuat gaun sendiri. Kalian ingin membantu?" Ketiga tikus itu mengangguk semangat.

"Hmm, kalau tidak salah aku masih punya gaun pemberian mama," ucapnya sambil mengacak-ngacak lemarinya.

Sebuah gaun putih lusuh ia temukan. Isagi mengambil peralatan jahitnya untuk menambahkan beberapa hiasan di gaun tersebut.

Udahan dulu gaes gue capek baca narasi.

***

"Istirahat dulu ya semuanya, authornya bengek!" seru Bachira yang sama bengeknya.

Tbc.

Maaf kalo ada beberapa yang gak sama kayak di cerita aslinya. Soalnya aku agak lupa gitu, mau nonton ulang males. Lagi maraton HiLow soalnya:v

Babai

Astawife_/Ran.

Blueberry | Blue Lock • Isagi HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang