Melted Heart | RinSagi feat. KaiSagi

4.6K 490 62
                                    

Lohaa~

Btw aku dah Close Req ya!

Siapa yang req nih.... pokoknya baca dah...

Mero mero mero♡♡♡

♡♡♡

Suara tubuh yang dipukul terdengar ke seluruh ruangan sempit dan penuh barang bekas. Isagi Yoichi terbatuk ketika pemuda tinggi dengan rambut hijau kehitaman menendang perutnya. Di sebelahnya pemuda tampan tertawa mengejek.

Itoshi Rin dan Kaiser Michael. Dua siswa SMA Blue Lock yang paling ditakuti. Entah sejak kapan mereka berdua membully Isagi. Padahal anak itu tidak pernah membuat masalah dengan mereka.

Setiap hari pasti lebam ada lebam baru ditubuhnya. Anehnya mereka tak pernah melukai wajahnya.

"Stop Rin, get out. Sekarang giliranku," ucap Kaiser menahan tangan Rin.

"Cih, kau pasti ingin berbuat hal mesum kan?" Rin memberikan tatapan dinginnya.

Kaiser tersenyum tipis dan berjongkok. Ditariknya dagu Isagi sehingga jarak wajah mereka hanya beberapa senti. Isagi meringis ketika pipinya ditekan kencang. Hal itu membuat Kaiser menyeringai.

Satu yang Kaiser sukai, wajah Isagi yang masih tampak manis diberbagai situasi.

"L-lepas... pipiku s-sakit," ucap Isagi terbata.

Kaiser melepas cengkeramannya lalu menatap wajah Isagi cukup lama.

Ba-dum!

Jantungnya berdegup kencang. Kaiser menyentuh dadanya yang masih berdebar. Kali ini ia tidak mampu melihat wajah Isagi lagi. Naniiiii?! Apakah dirinya mulai jatuh hati pada korban bullynya? Sungguh klise sekali.

"Bosannya~ Ayo Rin, kita ganggu kakakmu saja yuk!" Kaiser berdiri lalu menyeret badan Rin.

"Hah?!" Rin yang diseret bertanya-tanyadalam hatinya.

Tidak tahu saja... jantungnya Kaiser bisa meledak jika tetap berada di dekat Isagi.

Setelah mereka berdua pergi, Isagi berdiri dengan tertatih. Tangan kanannya menekan perutnya yang nyeri. Air matanya tiba-tiba mengalir, Isagi lelah, sangat lelah.

Dia berharap esok tak ada yang menyakitinya lagi. Tapi tetap saja harapannya hanyalah angan semata.

♡♡♡

"Tingginya... padahal aku ingin membaca itu," ucap Isagi murung. Tangannya tak sampai untuk mengambil buku tentang luar angkasa yang ditaruh di rak atas.

Tak menyerah anak itu kembali berjinjit. Sebuah tangan mengambil buku itu dengan mudahnya. Isagi menoleh dan mendapati Rin yang menatapnya datar.

"Dasar pendek." Rin memukul pelan dahi Isagi dengan buku itu.

Isagi menutup matanya dan memeluk tubuhnya sendiri. Rin yang melihat itu merasa heran.

"Kenapa?" Rin menyodorkan buku tersebut dan diterima dengan takut-takut.

"K-kau tak akan memukulku kan?" Kedua mata biru tua itu menatap iris emerald dengan bergetar.

Rin melihat ke arah rak buku dan mengambil asal salah satu buku disana. "Malas," ucapnya singkat lalu mulai membaca.

Isagi tersenyum senang, "Mungkin aku tak akan terluka hari ini." Isagi memeluk buku dan memberikan sebuah senyuman manis untuk Rin.

"Terimakasih!" Setelah mengatakan itu Isagi berlari menuju tempat meminjam buku. Kata itu singkat namun begitu berbekas di hati Itoshi Rin. Sepertinya senyumannya akan terus terulang bagaikan film rusak dibenaknya.

Tanpa sadar telinganya memerah. Itoshi Rin tengah tersipu di balik buku novel romansanya.

Tapi buku itu terbalik.

♡♡♡

Besoknya lagi dan besoknya lagi, dua pemuda tampan itu tak mengganggu Isagi. Namun hari ini ketika pulang sekolah dia diseret ke gudang seperti biasanya.

Tetapi ada yang berbeda sekarang. Mereka berdua nampak canggung. Keduanya saling memberikan tatapan permusuhan, padahal biasanya selalu kompak untuk membullynya.

Kenapa ya? Pikir Isagi.

"Isagi," ucap keduanya. Lagi-lagi mata mereka mengeluarkan aura permusuhan yang kuat.

"Jadilah pacarku!" Seru keduanya.

Isagi yang sedari tadi duduk di kursi menatap kedua pemuda yang berdiri dengan bingung.

Jadi dia tidak akan dipukul kan?

"Woi, aku duluan! Kau jangan ikutan Rin!" Kaiser menarik kerah Rin.

Sementara Rin menatapnya datar, "Harusnya aku yang mengatakan itu, dasar bodoh."

Perempatan imajiner Kaiser terbentuk, "Shut up! Pokoknya aku yang akan menjadi pacarnya Yoichi-kun!" Kaiser melepas tarikan lalu menghampiri Isagi dengan senyuman manis.

Tapi Itoshi Rin mendahuluinya. Lalu mereka berdua kembali bertengkar.

"Anu... itu...."

"Yoichi-kun diam dulu!"

"Oke," ucapnya menutup bibirnya dengan tangan.

Setelah bertengkar cukup lama, akhirnya Kaiser dan Rin memutuskan satu hal.

"Isagi Yoichi, mulai sekarang kau pacarku---kita!" seru mereka berdua sambil menyodorkan buket bunga.

"E-eh? Maksudnya... pacaran yang itu?" Isagi berkedip beberapa kali seolah tak percaya.

"Jelaslah, nih ambil. Aku tak akan menyakiti mu lagi jadi tenanglah," kata Kaiser sambil menarik tangan Isagi dan memberikan bunganya.

Rin tersenyum tipis kemudian mengusak gemas rambut Isagi. "Entah kenapa aku bisa jatuh hati kepadamu, padahal kau pendek, lemah dan---"

"Baiklah aku mau," ujar Isagi sembari mengambilnya bunga Rin.

Senyum manis dia perlihatkan.

Kaiser yang melihat pemandangan menggemaskan di depannya, terduduk sambil memegangi dadanya. "Aku meleleh!"

Rupanya Rin juga sama, pemuda itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wajahnya memerah sampai telinga.

Isagi kawaiiiiiii!

Sementara si pelaku hanya menatap heran. Tapi dia senang, walaupun sebenarnya dia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

Intinya dia tak akan disakiti lagi.

[.]

Harusnya ada kiss scene, tapiiiiii aarggg😬😬😬

Bye-bye!

Blueberry | Blue Lock • Isagi HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang