Drama last part | RinSagi

3.4K 427 98
                                    

Yo!

○●○

Beberapa hari setelah pesta itu, pangeran Rin masih belum bisa melupakan gadis bermata biru safir pemilik sepatu kaca. Sampai sekarang sepatu itu masih tersimpan di kotak kaca di kamarnya.

Brak!

Gedebuk!

Prang!

Pintu dibuka kasar dan menampilkan dua prajurit bar-bar, Gagamaru dan Raichi. Rin menatap datar keduanya lalu berjalan menghampiri mereka.

"Oraaaaa! Ada apa gerangan Rin-sama memanggil kita berdua? Woi yang sopan gubluk!" Raichi bertanya sambil menggeplak kepala Gagamaru yang menguap lebar.

"Carikan gadis yang berdansa denganku waktu di pesta," ucapnya singkat lalu mengambil kotak kaca.

Gagamaru dan Raichi terpesona dengan sepatu kaca yang berkilauan.

"Benda apakah ini? Kalau dijual pasti bisa menghasilkan banyak makanan." Gagamaru membayangkan hal tersebut sampai mengeluarkan sedikit liur di bibirnya.

Raichi pun tak mau kalah, "Aku bisa kaya!"

Bugh bugh bugh!

Jidat mereka benjol dipukul Rin.

"Aku tak tahu namanya jadi... carilah gadis pemilik sepatu ini! Kalau bisa datang ke semua keluarga yang memiliki anak gadis," titahnya.

Kedua prajurit itu hanya melongo. Dalam hati menyumpah serapahi sang pangeran yang banyak maunya.

"Okeeee~" seru keduanya nampak tak semangat lalu keluar dari kamar sang tuan.

•••

"Aaaaaak Ibuuu Chigi dikejar buaya ganteng!"

"Aku akan memakanmu, ah tidak jadi. Aku akan menikahimu rawrrr!!!"

Chigiri berlarian di dalam rumah. Seekor buaya dengan kepala berwarna oranye mengejarnya sambil meracau hal aneh. Rupanya buaya itu kerasukan arwah sang raja!

Jyubei dan Hiori muncul, mereka berdua terheran-heran tapi lebih heran lagi ketika pintu rumah didobrak kencang.

"Yuhuuuu prajurit ganteng ada disini~"

"Hoaam kapan selesainya sih?"

Itu dua prajurit sableng Gagamaru dan Raichi beserta anteknya di belakang. Raichi menunjukan sepatu kaca kepada 3 perempuan jadi-jadian di sana.

"Woi Baba, ada berapa gadis disini?"

Jyubei tersenyum lebar, ia meletakkan tangan kanannya di dada. "Tentu saja ada tiga!"

"Kalau begitu... hoam... cepat pakai, pangeran Rin sedang... mencari pemilik sepatu kaca ini," ucap Gagamaru sambil sesekali menguap.

Chigiri yang sudah berhenti dikejar buaya ganteng langsung memakai sepatu kaca tersebut. "Kekecilan njing, kaki cantikku jadi lecet," ujarnya melepas paksa sepatu itu. Bye the way kalem dong ojou.

Sekarang giliran Hiori, sepertinya itu pas namun dia segera melepasnya. "Aku tidak punya sepatu nyentrik seperti ini." Hiori memberikan sepatu itu ke Raichi.

"Woi Baba! Mana anakmu satu lagi? Kau bilang ada tiga!" Seperti biasa prajurit yang satu ini selalu ngegas.

"Aku yang ketiga ahahaha!" Jyubei berputar dan mengibaskan rambut duta sampo lainnya.

Dua prajurit serta anteknya hanya diam menatapnya aneh. Gagamaru angkat bicara, "Pangeran Rin mana mau sama nenek peyot. Cepatlah panggil anakmu atau-hoaam kau bisa ditangkap karena menghalangi," katanya sedikit mengancam.

Mau tak mau Jyubei harus memanggil Isagi. "Isagi-chan~ turunlah sayangku~" suara Jyubei menggelegar.

Isagi turun sambil menenteng sepatu kaca sebelah kiri, tadi dia sedang melihat sepatunya. "Ada apa Ibu, kenapa ada banyak prajurit lalu buaya aneh apa itu?" Isagi melirik sekilas ke arah buaya berkepala oranye.

"INI DIAAAA KAU GADIS YANG WAKTU ITU KAN?!" salah satu prajurit menerjang Isagi dan mengguncang bahunya. Prajurit itu membuang helm jirah dan memperluas wajah tampan sang pangeran.

Ya itu Pangeran Rin.

"Rin-sama kenapa kau ada disini?!" - Raichi.

"Aku sudah merasa kalau ada aura mencekam di belakang sejak tadi." - Gagamaru.

Rin merebut sepatu kaca dari Raichi dan memasangkannya di kaki kanan Isagi. Sangat pas, Rin juga memasangkan sepatu sebelahnya.

Mendadak tubuh Isagi bercahaya, gaun lusuhnya berubah menjadi gaun ketika dia pergi ke pesta. Sontak Rin langsung memeluknya. "Akhirnya aku menemukanmu! Isanderella!"

Isagi mengangguk kemudian memeluk balik tubuh sang pangeran. "Namaku Isagi tuan," ucapnya membuat Rin terkekeh pelan.

"Ayo kita menikah!" Rin menatap wajah Isagi dengan lembut.

"Baiklah aku mau," ujar Isagi sembari tersenyum manis.

Jyubei yang syok pun langsung menarik tangan Isagi. "Kau harus mendapat restu dariku!"

Rin kembali menarik Isagi ke pelukannya lalu menatap rendah Jyubei. "Kau bahkan tak ada kesamaan dengannya jadi, untuk apa aku meminta restu darimu? Nenek peyot," ucap Rin sangat amat menusuk hati Jyubei yang kini terduduk sambil memegangi dadanya. Bye the way lebay banget.

•••

Acara pernikahan sedang berlangsung. Diantara tamu undangan, Ibu Peri Barou tersenyum penuh haru. Ia sangat senang ketika Isagi tersebut bahagia.

"Sudah saatnya aku pergi. Tapi aku harus melakukan sesuatu." Ibu Peri terbang ke altar.

Rin dan Isagi kaget. Sementara Ibu Peri tersenyum lebar.

"Dengan kekuatan CoKiBer aku nikahkan kalian berdua wahai Itoshi Rin dan Isagi Yoichi~

Sing! Sing! Sing! Rong! Rong! Rong!"

Ibu Peri Barou mengayunkan tongkat sihirnya ke atas. Seketika kelopak bunga mulai bertebaran, semua tamu menepuk tangan memeriahkan suasana.

Rin menarik tengkuk Isagi dan menc---woeiiii jangan dicium! EH RIN NGAPAIN NYIUM BENERAN!!!

THE END.

wakakaka duh capek abis maraton Stone Ocean. Ada JoJo stan disini? Aku dari taun 2018! Yang belum nonton coba tonton deh hehe.

Blue Lock di manga makin seru aja...

Btw jangan lupa votment ya minna!

Blueberry | Blue Lock • Isagi HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang