Baswara

1 0 0
                                    

Baswara berada di kantor melihat vidio Arumi yang sedang di rampok di motel. Manajernya muncul menunjukkan ponsel dan memberitahu kalau Arumi menjadi viral karena barang-barang yang dikenakan ketika konferensi pers. Manajernya mengatakan kalau ini akan mendapatkan banyak perhatian terhadap pameran.

"Apakah semua orang sudah gila? Mereka melihat seorang perempuan, korban perampokan. Bagaimana mereka bisa memperhatikan kalung dan pakaiannya? Apakah mereka psikopat?" tegas Baswara.

"Aku pikir kamu berada di balik ini," kata manajernya.

"Apa?" tanya Baswara.

"Kamu mengatakan berada di galeri pagi ini. Jadi aku hanya berasumsi, kamu tahu melihat bagaimana keadaan berbalik dalam waktu kurang dari setengah hari, pasti ada dalang di balik ini. Siapa lagi yang akan datang dengan ide ini jika bukan kamu? Kecuali uang bukan satu-satunya tujuanmu, kamu tidak dapat menemukan ide ini," terang manajernya.

"Jadi begitu rendahnya kamu menganggapku? Seseorang yang mengarak wanita yang diserang di depan kamera demi uang?" ucap Baswara.

"Aku minta maaf jika kamu mengambilnya seperti itu. Aku hanya ingin menunjukkan saat-saat putus asa membutuhkan tindakan putus asa. Kamu tahu, ini menyangkut kamu dan tuan secara setara." Manajer yang berdiri di samping bosnya dengan meminta maaf atas ucapan yang dia ucapkan.

"Oke. Kamu bisa kembali bekerja," suruh Baswara kepada manajernya.

Manajernya menganggukkan kepala lalu berjalan, tiba-tiba Baswara mengucapkan, "Kamu tahu apa?" tanya Baswara.

"Apa?" ucap manajernya.

"Ada yang tidak cocok, kan? Artikel di pagi hari, dia baru saja mengambil alih galeri. Beraninya dia mengatakan galeri runtuh. Dia memiliki pemakaman ayahnya untuk diurus menjual semua asetnya, dan mengambil pos di galeri. Dia bahkan tidak punya waktu untuk mengambil nafas. Ada yang tidak beres dengan bank dan mitra juga. Ketika aku meminjamkan mereka dua juta dolar, posisi keuangan mereka baik-baik saja. Skor kredit mereka cukup bagus," ucap Baswara kepada manajernya.

"Kamu tahu, aku juga merasa aneh. Orang-orang mengatakan bahwa galeri itu hanyalah cangkang kosong, berutang banyak uang kepada orang-orang, dan akan segera dilelang. Ada banyak rumor tentang galeri. Tapi ketika aku melihat ke dalamnya, posisi keuangan mereka tidak banyak berubah. Selain itu, Galeri Seni baik-baik saja untuk galeri pribadi. Tapi begitu direktur veda meninggal, bank dan mitra mereka mengubah pendirian sepenuhnya. Sepertinya mereka semua berjanji untuk melawan galeri seni tapi mereka telah bekerja dengan galeri seni selama lebih dari 10 tahun," jelas manajernya.

"Apakah seseorang merencanakan di balik tirai?" tanya Baswara kepada manajernya. Mereka berbicara di ruangan.

***

"Astaga, tuan anggota majelis. Halo. Silakan masuk." Laki-laki ini menunggu kedatangan seseorang di restoran, mereka bertemu di restoran lalu tuan majelis itu berdiri di depan pintu dan dipersilakan untuk masuk ke restoran itu lalu dia terdiam dan asistennya segera membuka sepatunya.

Pelayan menghidangkan makanan. Mereka berada di dalam ruangan sambil membicarakan kedudukan dan bisnis. Namun, anggota majelis itu ditelepon oleh seseorang lalu dia keluar sambil mengangkat telepon. Dia mengancam orang yang berada ditelepon, lalu dia masuk ke dalam ruangan berbicara bersama laki-laki.

***

Ayahnya Baswara mengobrol di ruangan bersama istri dan anaknya (adik baswara) membicarakan soal bisnis bersama anggota majelis tiba-tiba Baswara masuk ke ruanga itu semuanya langsung terdiam dan mengalihkan pembicaraannya.

***

Baswara berada di rumah sambil makan namun ia terbayang akan Arumi gadis yang dicintainya.--- Arumi berada di rumah bhadri sambil makan bersama dan membicarakan pekerjaan. Selesai makan Arumi berjalan keluar membuang sampah lalu ia berdiri di rooftoft.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArumibaswaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang