Good Bye #1

2.4K 157 1
                                    


"GARA-GARA LO!!, GARA-GARA LO JUNKYU HAMPIR MATI!!! PAHAM?!!" Pemuda jangkung itu tak kuasa menahan emosinya ketika menatap pria yang kini sedang menunduk menatap sepatu robek dan dekil itu air mata sudah daritadi menetes dilantai terlalu takut untuk menatap seorang yang ada didepannya saat ini

"Haruto sudah, calm down oke" Bujuk pria kelinci mengelus punggung haruto

"Gw gak bisa tenang dob, itu junkyu" Pemuda jangkung itu merosot tak kuasa saat mengingat betapa pucatnya junkyu dikolam renang

Mata serigala itu makin memerah ketika betapa lemahnya pria tangguh yang selalu bersamanya itu, ia tak kuasa berada disini ia ingin pergi tapi kakinya terasa seperti dipaku sangat berat untuk melangkah

"Lo, lo gak bakal gw maafin anj" Suara itu membuat jeongwoo menutup telinganya menangis terus menerus sembari berkata  "maaf" Berulang-ulang

"Gak guna maaf lo, mending lo pergi" Final haruto membuat doyoung tak percaya dengan ucapan haruto masalahnya jeongwoo cuman punya haruto orang tua jeongwoo sudah meninggal lalu nyonya Watanabe mengambil hak asuh jeongwoo

"Haruto lo sadar sama ucapan lo?!" Tanya doyoung hendak mendekat ke jeongwoo tapi telat jeongwoo sudah lari menjauh doyoung hendak mengejar tapi langkahnya terhenti mendengar nada remeh haruto

"lo suka kan sama anak penyakitan itu?" Tangan doyoung mengepal ingin rasanya ia menonjok orang didepannya jeongwoo memang punya gejala penyakit asma hal itu menyebabkan jeongwoo gak boleh terlalu lelah

"Iya emangnya kenapa?" Jawab doyoung mengejar jeongwoo meninggalkan haruto yang berdecih pelan sembari menatap ruangan junkyu yang belum sadarkan diri

.
.
.

Dinginnya malam tak dihiraukan oleh jeongwoo, baju yang tadi sebenarnya agak basah akibat menolong junkyu yang terjatuh kedalam kolam membuat cuaca malam itu 2 kali lebih menusuk

"Salah, aku salah, aku salah" Kata yang sama yang terucap sepanjang jalan menunduk menatap aspal ntah kemana ia akan melangkahkan kakinya karna haruto telah menyuruhnya untuk pergi ia tak mungkin datang kerumah pemuda itu

Langkahnya terhenti ketika melihat dua orang pemuda yang umurnya tak jauh darinya mungkin  "wih mau kemana nih?" Tanya pemuda dengan anting sembari memojokkan jeongwoo

"bro gw gak doyang lakik" Ucap yang satunya membuat jeongwoo semakin takut ia melihat sekelilingnya tak ada satupun orang disini dalam hati ia sudah merutuki dirinya

"oke berarti ini bagian gw" Final yang beranting lalu semakin mendekat ke jeongwoo takut tentu saja kaki jeongwoo sudah gemetar bahkan asma nya mungkin akan kambuh tak lama lagi

"to-long jan-an sak-itin aku" Benar asma jeongwoo kambuh akibat detak jantung yang terlalu cepat membuat nafasnya tak beraturan, pria didepannya ini tersenyum mengangkat dagu jeongwoo

"lo asma?" Tanyanya dan diangguki jeongwoo berharap pemuda ini mau melepaskannya tapi

"gw gak sabar nidurin lo" Ucapnya sarkas mulut pemuda itu menjilat dan membuat tanda di leher jenjang jeongwoo membuka baju si manis untuk membuat tanda didadanya

"lep-asssss" Teriaknya walau tersenggal jeongwoo berkali-kali memukul lengan yang ada di sampingnya itu melihat perlawanan jeongwoo pemuda itu mengangkat tangan jeongwoo keatas dicengkramnya dengan 1 tangan

"lo itu lemah, lo cukup ngedesah, PAHAM!" Perintahnya mulai membuat kissmark dileher coklat jeongwoo air mata sudah jatuh dadanya sesak siapa sangka ia akan dilecehkan oleh pria yang gak dikenal

mau ngelawan juga gak bisa nafasnya aja dari tadi gak normal, dagu jeongwoo lagi-lagi diangkat tangan pemuda itu mengusap labium bak cherry menggoda mulut terbuka akibat sesak nafas membuat pemuda itu ingin merasakannya

Hajeongwoo {One-shoot} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang