Jealous

3.8K 211 44
                                    

⚠️warn 2492
⚠️ Yang vote kek kon





































🦋🐺🦋🐺🦋🐺🦋🐺🦋

Jadi seorang yang memiliki otak diatas rata-rata, keluarga dengan kekayaan yang mencukupi dan wajah sempurna yang dimiliki adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri oleh pemuda jangkung yang lagi memberi bimbingan untuk murid-murid baru

Mata tajam, rahang, kulit putih dan postur tegap adalah kesukaan para degem dan ciwi-ciwi SMAnya membuat anak-anak berandalan pada kalah saing

"Cih sok banget anju" Mata serigalanya memutar menatap tengah lapang melihat betapa fasih nya ketua OSIS menyampaikan pesan dan ditutup dengan senyuman membuat kaum hawa teriak histeris

"Banget, modal pinter ama ganteng aja belagu" Saut pemuda lainnya entah ketua osis disana tak mempunyai kesalahan namun geng sok jagoan pada kesel sama dia

"Ciwi-ciwi apa nggak liat kita ya? Penampilan bad boy kan paling didemenin zaman ini" Saut yang lain jeongwoo mengangguk memakan donat pemberian Junghwan





















.
.
.

































"PARK JEONGWOO KAMU NGGAK CAPEK KELUAR MASUK BK? HAH?" Jeongwoo memutar matanya sesekali terkekeh acuh menatap Junghwan yang khawatir diluar ruangan

Jeongwoo pemuda berkulit tan yang hobby banget keluar masuk BK seperti beberapa jam waktu ada masukan dikit dari ketua OSIS Jeongwoo malah teriak

"ANAK OSIS BACOTTT" yang ngebuat suasana jadi ricuh karna anak OSIS pada gak Terima tiba-tiba diteriakin begitu untungnya sang ketua tak mau ambil pusing dan ngelanjutin acaranya

Dan berakhir sekarang jeongwoo berada di BK mendengar amarah pria paruh baya dengan lapangan golf ditengah kepalanya mungkin murid lain akan menangis jika mendengar ucapan pak ahmad tapi nggak untuk jeongwoo

"KAMU MAU JADI APA? NAKAL SEPERTI INI? MAU NGANGGUR? MAU JADI KAYAK BAPAK MU PENJUDI!!!"

Jeongwoo menarik nafasnya benar apa yang dikatakan pak ahmad, bapaknya emang penjudi "Nggak ada topik lain? Basi tau nggak" Balas jeongwoo mendengar itu pak ahmad mulai mengangkat tangannya hendak menampar jeongwoo membuat junghwan, asahi menutup matanya

"Pak" Suara berat itu menginterupsi membuat pak ahmad tersadar apa yang akan ia lakukan memilih duduk untuk merendam emosinya

"Makasi nak haruto sudah menyadari bapak" Ucapnya tersenyum membuat jeongwoo makin benci sama sang ketua OSIS yang baru saja masuk ke ruangan

Pemuda jangkung itu menatap jeongwoo sebentar melewatinya lalu menaruh berkas-berkasnya

"Andai saja kamu bisa seperti haruto" Mata belohnya menatap jeongwoo sinis "bapak nggak capek-capek tiap hari naik darah karna kamu" Sambungnya meminum airnya

"Yang nyuruh bapak marah siapa? Penyakit kok dicari" Jawab jeongwoo membuat junghwan dan asahi manepuk jidatnya

"APA?!!" pak ahmad murka lagi tapi untungnya haruto berdehem pada hakikatnya seorang guru tidak boleh main tangan ke muridnya

"Pak sudah, biar saya aja yang menghukum jeongwoo" haruto menatap pemuda serigala di sampingnya mendengar kekehan keluar dari si tan

"Bapak serahkan jeongwoo kepada nak haruto ya" Pak ahmad keluar sambil mengelus dadanya menatap junghwan dan asahi remeh ngebuat junghwan pengen pukul kepala pak ahmad tapi ditahan asahi

Hajeongwoo {One-shoot} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang