Selamat Makan

3.9K 164 9
                                    

Ekhemm 🔞⚠️
Baca pada bijak ye
Btw JGN VOTE  CERITA INI!!


.
.
.
.





























"Hujan lagi" Suara briton itu memecah keheningan ruangan yang tak terlalu besar menatap sahabatnya yang mengangguk memeluk tubuhnya

Pria jangkung itu menatap sahabatnya yang memakai hoodie kebesaran dan celana pendek selutut terkadang ia bingung kenapa sahabatnya ini memakai celana pendek pada musim yang tak tentu

"Ck" Decakan itu mengambil atensi si manis menatap pahatan sempurna disampingnya walaupun keadaan lagi gelap karna listrik konslet akibat kerasnya angin diluar tak menutup kemungkinan betapa indahnya wajah haruto saat ini

"Kenapa?" Tanya si manis lugu haruto hanya memutar matanya "lo ngapain make celana pendek tau musim gak nentu" Marahnya menarik si manis masuk kedalam pelukannya, tubuh si manis berada dalam sela-sela kaki jenjang haruto

"Lo harus tetep waspada dong" Sambungnya mengeratkan pelukannya memakaikan si manis tuding hoodienya agar rona merah tak terlalu jelas terlihat di kulit putih haruto

"Iya" Jawab jeongwoo singkat ikut memeluk haruto menghirup bau maskulin dari tubuh yang lebih tua beberapa bulan tersebut

Cukup lama acara memeluk terjadi sampai akhirnya si manis yang bergerak gelisah membuat haruto terbangun dari tidurnya menunduk menatap tepat didepan si manis hal itu membuat jeongwoo kaget dan memundurkan kepalanya

"Kenapa?" Ahh suara serak khas bangun tidur terdengar merdu ditelinga jeongwoo matanya mengerjap lucu tatkala mata hitam itu menusuk matanya

"Gak ada gw nggak nyaman tidur sambil lesehan gini" Jelasnya membuat haruto mengangguk paham sahabatnya ini menggunakan celana pendek hal itu pasti membuat paha, betisnya kedinginan

Sebenarnya daritadi haruto mengajak jeongwoo agar tidur dikasur saja tapi jeongwoo menolak dengan alasan keadaan terlalu gelap takut nanti kejedot atau bahkan ada barang yang ketabrak toh duduk didekat jendela sambil berpelukan juga bagus tapi jeongwoo sedikit terganggu dengan hawa yang semakin dingin dari lantai apart haruto

Haruto melepaskan pelukannya menggeser sedikit tubuh si manis hal itu membuat jeongwoo bingung menatap haruto, tangan besar itu tiba-tiba mengangkat tubuhnya keatas pangkuan yang lebih tua mendudukkan jeongwoo diatas paha haruto sekarang jeongwoo bahkan dapat dengan mudah menatap pahatan indah itu dan bahkan ia bisa mendengar degupan jantung yang sangat tenang didada haruto berbeda dengan jantungnya

Haruto menatap manik coklat milik jeongwoo "kaki lo kalungin aja dipinggang gw" Ucapnya menarik tubuh simanis untuk dipeluk menjadikan pundaknya sebagai bantalan, jeongwoo merematkan pelukannya dibaju haruto mencoba mengatur degupan sialan dalam dirinya

Kepala jeongwoo miring kan kekanan mengeluarkan nafasnya perlahan siapa sangka tiupan panas dari nafas jeongwoo tepat mengenai leher jenjang haruto hal itu membuat sesuatu dibawah sana menggeras total

Jeongwoo jelas merasakan apa yang terjadi dia juga bukan pemuda polos yang tak tau apa yang bangun dibawah sana jeongwoo mengigit bibirnya pelan ah ia lupa bahwa haruto mempunyai titik sensitif dalam tubuhnya yap haruto punya dua titik sensitif telinga dan leher

Jeongwoo menelan ludahnya susah payah ketika adik haruto menusuk tepat dibongkahan pantatnya jeongwoo bergerak gelisah mencoba menjauhkan pantatnya dari adik haruto siapa sangka pergerakan jeongwoo membuat haruto tak bisa menahan hasratnya

Badan jeongwoo langsung ditidurkan dilantai secara perlahan jeongwoo yang mendapatkan pergerakan tiba-tiba membuatnya kaget bahkan kakinya masih melingkar dipinggang haruto lagi-lagi adick kecil itu mendekati sarang hangat dibawah sana

Hajeongwoo {One-shoot} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang