Part-3

4.5K 274 6
                                    

Warning : banyak kali typo

***


Aku mengerjab mendengar suaranya. Suara ini mungkinkah ? aku langsung turun dari tempat tidur mengabaikan perih di sekujur tubuhku. Dan langsung berlutut dihadapannya dengan tak berani menatap wajahnya.


"maafkan aku paman, aku tidak bermaksud untuk melarikan diri, aku hanya-"


"Bangun !" perintah suara itu lagi.


"tolong maafkan aku paman, aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku kumo- " pinta ku sambil menunduk dalam dan mengggosok tanganku meminta ampun.


"BANGUN!"


"tolong jangan jual aku paman, jangan jual aku..." isakku.


Dan tiba tiba aku terhentak karena tarikan yang mengangkat tubuhku berdiri berhadapan dengan tubuh pamanku, dan aku masih menundukkan kepalaku sambil  meronta meminta maaf pada pamanku,air mata sudah membasahi pipiku, membuat penglihatanku semakin kabur.


"TATAP AKU! APA AKU TERLIHAT SEPERTI PAMAN BRENGSEKMU ITU HAH ?!"


aku ketakutan mendengar teriakan itu, aku ingin menundukkan kepalaku namun tangan itu sudah berpindah dari pinggangku menuju wajahku, menatap wajah pria itu, biarpun awalnya susah Karena mataku yang penuh dengan air mata tapi aku mencoba menatap mata itu, tatapan kecewa, khawatir, marah, dan sedih terpancar dari tatapan intens mata hitam itu. Tidak mungkin pamanku menatapku dengan cara seperti ini. Setelah dapat melihat wajahnya dengan jelas aku melihat mata hitamnya berubah menjadi gold dalam sekejab, sontak hal itu membuatku kaget dan meronta melepaskan tubuhku yang merapat ke tubuhnya. Beribu pertanyaan muncul dikepalaku, jelas-jelas pria ini bukan pamanku, lalu dimana aku ? kenapa aku bisa ada disini ? siapa lelaki ini ? apakah dia pria yang membeliku? Apa yang harus kulakukan sekarang ? tiba tiba saja aku merasakan hal aneh pada tubuhku dan memmbuat pandanganku menggelap, aku tidak bisa melihat apapun selain hitam yang menyelimutiku.


***

Aku terkejut melihatnya turun dari tempat tidur dan berlutut dihadapanku dengan menggosokkan tangan layaknya pendosa.


"maafkan aku paman, aku tidak bermaksud untuk melarikan diri, aku hanya-"


"Bangun !" perintahku.


"tolong maafkan aku paman, aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku kumo- " pintanya  sambil menunduk dalam dan mengggosok tangannya meminta ampun.


"BANGUN!"


"tolong jangan jual aku paman, jangan jual aku..." isaknya.


Melihat dia masih belum bangun dan tidak mengenali suara ku membuatku menarikya tuk berdiri dan menatapku. ,melihat mata dan wajahnya yang basah karena airmata.


 "TATAP AKU! APA AKU TERLIHAT SEPERTI PAMAN BRENGSEKMU ITU HAH ?!"


LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang