Addict

184 17 3
                                    

" Ahk!!! "

Disebuah Bangunan Tua ditengah Hutan

Kita bisa mendengar Suara Teriakan Kesakitannya

Disekelilingnya juga ada para Mayat

Sekitar 4 Orang

Dan 1 Orang Memegang Pisau di Tangannya sambil tersenyum Senang

" Kau-Kau Psikopat!!! Guy!!! " teriak Pak Tua itu

Guy hanya Tersenyum dengan Senang dan Sekali lagi Menancapkan Pisau itu ke Tangan Pak tua itu

" Ahk!! " Teriak Pak Tua itu

" Hahaha...maaf...tapi Aku sangat ingin Melihat Darah sekarang,kau juga pantas mati..benar kan Pak Tua Bangkai~? " ucap Guy

" Hah...ha...ga...ga...aku ga Mau Mati...kalau aku Mati! Siapa yang akan Membiayai Istri dan Kedua Anakku!! " teriak Pak Tua tersebut

" Sayangnya~ Kau kan Tidak Punya Keluarga Sendiri Bodoh~ " ucap Guy

Jleb

" A.a....a....."

" Haha...Menyenangkan bisa melihat Darah segar..."

Namun Guy merasakan Sesuatu di Bawah Kakinya dan melihat Kebawah

Semacam Bola Kecil seperti Cherry...dan...Tanda X....

** Gawat!? Ini Bom!! ** Batin Guy

Lalu Dengan Cepat melompat dari Atas Gedung Tua sebelum Bom itu Meledak

Pas sekali disaat ia Melompat terjadi Ledakan Besar Dan Guy Jatuh ditanah

Darahnya mengalir di kepalanya namun ia Malah Tersenyum

** Darah...** Batin Guy sambil tersenyum senang

" Hei! Kau baik baik saja!? "

** Siapa...itu...** Batin Guy lalu Kehilangan Kesadarannya

" Aduh! Bagaimana ini! " Ucap Orang itu dengan Panik

Ia Seorang Wanita yang memiliki Rambut Perak Biru dan Mata Kuning Cerah

" Aduuuu jangan Sampai ada Korban Tak Bersalah! Aaaa!! " ucapnya dengan Panik

Dengan Sekuat Tenaga Wanita itu menggendong Guy sampai Kerumahnya

Sesampainya Ia dirumah Ia langsung membaringkannya ke Futonnya

" hah...akhirnya sampai...Oh iya! Perban! " ucap wanita itu Lalu Pergi

Namun ia melihat sesuatu di atas mejanya dan Semacam Surat

Ia pun Membuka Suratnya setelah menemukan Perban dan P3k

Kepada Rimuru Tempest

Aku menemukan Semacam Bom kecil dibekas Gudang Lamaku,sepertinya kau sengaja mengebom Gudangku hanya karna Penuh Mayat

Aku tak menyukainya,jadi jangan pernah ke kota!

Salam,Temanmu

" Idih " Ucap Rimuru lalu Mengobati Guy

4 Menit Kemudian

Rimuru Cemas karna Guy Belum Sadar dari 4 menit yang lalu

Namun Rimuru mendengar sebuah Erangan dan Membuatnya menoleh Ke Suara tersebut

" Ngh..."

" Hey! Kau sudah Bangun!? Syukurlah! Kupikir kau Sudah mati!!"

" ..... "

" Hei? Kenapa Diam saja!? Bicara Dong! Jangan buat Orang Panik!"

" Dimana..."

" Eh...oh! Kau dirumahku! "

" ........ "

" Itu saja? Hey! Biasanya orang sadar langsung panik! Tapi kau malah Santai! "

" Tubuhku...sakit...semu...a...."

" Ehk! Ehhhhh...itu...."

Rimuru pun menjelaskan Semuanya dan membuat Guy paham

" Jadi...gara gara Bom mu aku hara jatuh dari ketinggian 3 lantai..."

" Ta-tapi! Kenapa juga kamu ada disana! Disana itu tempat Pengebomku tahu!! "

" Kau tak tahu kalau 4 Orang Tinggal disana? "

" Yah...sudah 1 bulan sih aku ga Ngebom disana hehe "

" ...... "

" maaf..."

" Omong omong...Ledakan Tadi keren juga..."

" SUNGGUH!?! "

" Yah...Ledakannya terdengar Seperti Irama...ditelingaku..."

" Hehe sebenarnya entah kenapa saat aku melihat darahmu aku malah gak merasa jijik "

" Kau juga suka melihat darah? "

" Sangat! Jika Bom dan Darah Disatukan! Maka Darahnya pasti akan tercriprat kemana mana!! "

" ide bagus "

" Hehe! Rimuru Gituloh! "

================================

" Dan begitulah cara Ibu dan Ayah Bertemu untuk pertama kalinya "

" Uwah!!! "

" Jadi Hobi kami yang suka Bom dan Darah itu dari Ibu dan Ayah! "

" Benar "

" Sugeee!! "













Hiatus lagi~

Bye bye~

Oneshoot Guy x Rimuru ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang