Flashback

106 11 0
                                    

Hallo Guys!

Happy Reading!

Fenda's POV

'please jangan tolak ajakan gue, Al' batinku

"Tapi apa lo ga ada job?" sambungnya

"Emang lo tau gue kerja apaan?" tanyaku balik

"DJ yakan?" jawabnya sambil berfikir.

Eh kok dia tahu? Apa karena fotoku di social media yang aku share?

"Iya, lo kok tau sih? Perhatian banget sama gue, jangan jangan-" godaku

"Masi tetep GR-an ya lo" ucapnya kesal

"Haha, gue bisa kerja kapan pun gue mau. Jadi gaada alasan lo buat nolak ajakan gue dong?" ucapku tersenyum penuh kemenangan lalu membelokkan setir mobilku ke Sutos

Aline's POV

Sekarang aku dan Fenda udah sampai di salah satu mall berkelas di kota ini. Kami masih berada di lift karna Fenda memarkirkan mobil di basement.

"Kita nonton aja ya?" tanyanya yang memecah keheningan diantara kami

"Boleh. Kita mau nonton apa?" tanyaku balik

"The November Man aja, diliat dari sinopsisnya lumayan bagus." jawabnya.

aku hanya mengangguk.

Masalah Film aku percaya padanya. Film yang ia ingin tonton rata-rata sama dengan seleraku. Entah mengapa saat aku berjalan disampingnya banyak mata yang tertuju kearah kami. Padahal kami tidak rangkulan, tidak bermesra-mesraan, tidak bergandengan bahkan kami tidak sedang berbicara. Ku lihat sekilas tatapan mereka seperti tatapan penuh iri padaku. Tak terasa kami sudah sampai pada tempat tujuan kami. Tanpa membuang waktu Fenda langsung membeli tiket dan aku disuruhnya duduk saja. Aku pun mengirimkan bbm pada Rexxa. Bukannya aku tak percaya pada Adrian, aku tahu dia adalah laki laki yang baik.

*bbm chat*

Alina Alodia : Lo dimana oi?

Varexxa L : Gue di mall xxx  nih, gila gue minder diajak kesini.

Alina Alodia : Udah santai aja, nikmatin jalan sama salah satu Most Wanted Boys. Haha:D

Varexxa L : Sialan lo, haha. Lo juga kesini?

Alina Alodia : Kaga, gue di mall lain.

Lalu Rexxa hanya membaca pesanku. Sepertinya akan ada yang histeris malam ini, haha. Ku lihat Fenda akan berjalan ke arahku, tepatnya menghampiriku. Aku pun langsung berdiri.

"Nunggu di depan theaternya aja yuk" ajaknya

"Emang kita di theater berapa?" tanyaku

"Theater 1" jawabnya tak melihat padaku sambil menggandeng tanganku seenaknya. Refleks aku menarik tanganku.

"Eh, sorry" ucapnya. Aku hanya memutarkan bola mataku santai.

Fenda's POV

Kami duduk di dekat theater 1 di tempat yang telah di sediakan. Ku lihat ia membuka Instagramnya. Dia mengecek Explorenya. Ia membuka sebuah foto dan ternyata itu foto yang ku upload tadi pagi. Lalu ia menekan tombol back di I-phonenya.

"Main instagram juga?" tanyaku pura pura tak tahu.

"Iyalah, gue kan ngefollow lo dan lo udah followback" ucapnya masih menatap layar.

"Oh iya ding, maaf gue lupa. Lo ga pernah ngelike post gue sih" jawabku menyindir

"Butuh likers ya? haha" ucapnya mengejek

Love Is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang