Trouble Makers

125 10 1
                                    

Guys, aku masih newbie so aku butuh bangett apresiasi dari kalian lewat vote dan saran dari kalian. Help me guys!

Author's POV

Setelah 15 menit Rexxa menyampaikan beberapa materi yang dititipkan oleh Mr. Felix datanglah 3 perempuan yang dikenal sebagai anak hits nya Madisson. Mereka adalah Tasya, Catya, dan Audina.

Aline yang sedari tadi berdiri diambang pintu mendengus menahan amarahnya melihat kelakuan mereka.Mereka datang membawa makanan dan membuangnya didepan Aline.Tak hanya itu, mereka malah duduk diatas meja guru yang tersedia.

Aline's POV

Apa apaan sih nih anak?!Ga punya sopan sama sekali!

"Eh lo ga pernah diajarin sopan santun?!" ucapku seraya memungut sampah yang mereka buang ke arahku. Lalu ku lempar kearahnya. Mengenai mukanya! Trust me, it was great!

"Udah Lin, kita cabut aja sekarang. Udah selesai kok" lerai Rexxa

"Lo udah ngibarin bendera perang ke gue!" ucap gadis yang terkena sampah yang ku lempar.

"So?" jawabku menantang. Aku tak peduli.

"Udah lin.." Rexxa masih berusaha mendinginkanku.

Tapi itu tak berhasil. Ia malah ditarik oleh Catya dan Audina. Aku mengetahuinya karena orang yang berhadapan denganku ini baru saja meneriakkan kedua nama itu.

"Berani beraninya lo lempar itu sampah ke gue! Lo gatau gue siapa hah? Gue anak terhitz di Madisson, Gue Tas-" ucapnya panjang lebar dan sangat tidak penting.

"Tas kresek? Plis ya, gue ga nanya nama lo sapa. Karena itu ga PENTING buat gue!" Selaku dengan nada sedikit meninggi.

Ia tidak terima. Ia menjambakku sampai kuncir rambutku terlepas.

'Hufft sakit' batinku.

Fenda's POV

Kondisi dikelas semakin gaduh. Sebagian anak kelasku malah meneriakkan nama Aline dan Tasya, seperti dalam perlombaan. Dev mencoba melerai Aline dan Tasya, tapi tak berhasil. Ku lihat Adrian sedang menahan Rexxa yang berkeinginan untuk melerai sahabatnya itu. Modus yang bagus brother.

Aku mencoba untuk tidak peduli dengan mereka.

Tapi aku tak bisa melakukannya!

Aku benci keributan.

Sudah cukup keributan dirumah yang ku dengar dan ku lihat.

"Stop!" ucapku lantang dari belakang kelas. Semua langsung terdiam. Kecuali Tasya.

"Baby, she said that I dont have a good attitude" renggek Tasya dan mengelayutkan tubuhnya ke bahuku dengan manja.

"Yes, you are" jawabku santai dengan dingin sekaligus melepaskan diri dari tangannya. Lalu aku menatap Aline yang sedang membenahi rambutnya.

Sebenarnya tak usah dirapikan itu lebih baik. Tepatnya lebih sexy.

"Gausah lo bilangin gue udah mau pergi dari sini." ucap Aline dengan sorot mata yang dingin. Seolah olah ia mengerti apa yang akan ku katakan. Padahal aku tidak akan mengatakan apa apa padanya. 

Author's POV

Rexxa dan Aline kembali ke kelasnya. Tetapi ada yang berbeda dengan Aline. Ia sedari tadi diam tak seperti biasanya. Hal ini membuat Rexxa khawatir.

Sesampainya dikelas, mereka mengerjakan tugas mereka dengan cepat.

Tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi.

Love Is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang