Pelukan

1.4K 156 31
                                    

Jungkook menyelesaikan dua lukisan tanpa memejam mata sejak semalam. Setelah ia memutuskan untuk menjual lebih banyak karya.

Tentu saja karena pembeli misterius yang mengatakan, jika ada lagi karya Jungkook yang lain. Ia bersedia membayarnya.

Tapi dari dua lukisan yang Jungkook buat, temanya sama tentang sesosok pria. Sepertinya bayang-bayang wajah ayah Jenie dan siluet tubuhnya kala disiram cahaya langit sore. Memenuhi alam bawah sadar Jungkook. Tentang betapa indahnya dua komponen artistik itu.

Hingga tanpa sadar Jungkook menggambar lagi wajah bak Dewa Yunani milik Taehyung di dalam karyanya.

Ditemani secangkir kopi kapal api, Jungkook membubuhkan tanda tangannya di sudut lukisan setelah ia menyelesaikan semua.

Bangkit berdiri, mengambil jarak beberapa langkah. Untuk melihat secara utuh karyanya yang akan ia beri nama 'Man under the Sunset'

Jungkook tersenyum puas oleh karyanya hari ini. Sapuan kuasnya sangat jujur dalam menjabarkan tiap detail wajah Taehyung yang memang diciptakan begitu rupawan. Jungkook yakin sekali jika karyanya ini akan diterima dengan baik oleh pembelinya.

Tepat saat ia meletakkan kuasnya, menyeruput kopi terakhirnya. Ia dikejutkan oleh suara bel pintu yang secara teknis tidak mungkin ada tamu di pagi buta. Dimana jam baru menunjukkan pukul lima.

Jungkook yang tidak bisa menduga itu siapa, lekas saja mengambil handuk untuk mengelap sisa cat di tangan. Kemudian mengintip melalui lubang kecil untuk mengetahui siapa tamunya. Mungkin saja si Yoongi yang datang menagih lagi.

Betapa sangat terjekut pemuda itu, mendapati Jenie berdiri di sana. Sambil membawa koper dan terlihat sekali wajahnya yang masam. Tidak berbicara apa-apa saat pintu dibuka, gadis itu lekas menjatuhkan tasnya. Sementara tubuhnya ia sandarkan pada dada Jungkook.

Jungkook tidak tahu apa yang terjadi, tapi mendengar gadis itu menangis. Jungkook lekas membawa Jenie ke kursi. Mengambil tas yang gadis itu tinggalkan. Setelah semua barang aman di dalam ruangan. Jungkook kembali pada Jenie untuk memberinya usapan.

Menepuk-nepuk punggungnya lembut. Sementara kepala gadis itu bersandar pada bahu Jungkook. Masih berderai air mata yang tidak Jungkook ketahui apa sebabnya.

Jungkook tidak bertanya, memilih untuk diam. Mengelus pelan surai panjang kekasihnya. Lantas setelah isakan itu berlalu beberapa menit yang lalu. Jenie mulai berbicara dengan suara parau.

"Eomma mengintimidasiku selama di Milan. Ia benar-benar tidak setuju hubungan kita!" Kembali tangis Jenie meledak. Menyebabkan tubuh kurusnya ikut bergetar. Sehingga Jungkook harus memeluknya lebih erat agar gadis itu lebih tenang.

"Bagaimana dengan appamu?" Jungkook bertanya, ia yakin Taehyung berada di pihaknya.

"Appa juga menyebalkan, harusnya ia memikirkan rencana pernikahan kita. Bukannya malah bersenang-senang dengan para jalang!!"

Jungkook terkesiap, menoleh pada Jenie yang menundukkan wajah.
"Apakah appamu memang seperti itu?"

Kening Jenie mengkerut, mengangkat kepala dari bahu Jungkook. Kemudian menatap pemuda itu benar-benar seperti orang yang akan bersaksi di pengadilan.

"Appaku memang brengsek soal sex, dia memiliki gundik untuk digilir. Tapi bagaimanapun juga, dia tetap appaku. Dia yang mengurus semua kebutuhanku, yang selalu mendukung keputusanku!"

Jungkook manggut-manggut mengerti, dengan sangat baik ia menyimpan karakteristik calon mertuanya di dalam ingatan. Siapa tahu suatu saat dibutuhkan.

"Tapi appamu tidak melarangmu berhubungan denganku, kan?" Jungkook ragu pada keyakinannya. Meski ia diperlakukan sangat baik di mansion dua hari yang lalu. Itu tidak membuktikan bahwa Kim Taehyung merestui Jungkook. Bisa jadi itu hanya formalitas karena mereka memiliki selera yang sama soal seni rupa.

Cheating With Your Dad (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang