Dosa Terindah🔞

2.5K 216 32
                                    

Setelah mengobrol di sofa dan meminum separuh botol wine.
Taehyung membawa Jungkook ke ruang rahasia yang ternyata berada tepat di belakang lemari yang berisi botol-botol wine.

Ada kata sandi yang harus diketik, tombolnya berada di dalam lemari berpintu kayu kotak. Taehyung benar-benar menggunakan pengamanan ganda untuk koleksinya.

Hanya ada ruang gelap di balik lemari itu, sebelum Taehyung memencet tombol sakelar yang lalu memberi ruangan itu cahaya terang benderang dari neon 3 buah neon panjang.

Dinding berwarna putih gading seluas kamar flat Jungkook. Aroma cat yang masih baru menyambut Jungkook kala ia masuk. Senyum manis Monalisa berada tepat di depan pintu. Menjulang tinggi di dinding, menjadi pusat perhatian.

Menoleh ke kanan, ada beberapa lukisan yang bisa Jungkook tebak milik siapa, Titian dan Michealengo. Dan di dinding sebelah kiri ada beberapa lukisan Picasso bersama sebuah lukisan asing yang belum pernah Jungkook lihat sebelumnya.

Di belakang Jungkook sebuah lukisan masih tertutup kain. Dari lukisan inilah aroma cat berasal. Karena Taehyung tidak menawarkan Jungkook untuk melihat lukisan itu, maka Jungkook diam saja. Meski dalam hati bertanya-tanya. Koleksi yang mana lagi, yang dibeli mertuanya akhir-akhir ini.

"Ini semua lukisan asli?" Jungkook terperangah, setelah menyebarkan pandangan ke seluruh ruangan yang memang hanya diisi lukisan sejumlah jari manusia. Tidak mungkin rasanya Taehyung memiliki Monalisa Smile di ruangannya.

"Beberapa adalah karya dari pelukis kontemporer, hanya ada dua yang asli dari pelukis lama."

Jungkook manggut-manggut mengerti. Ia tampak tertarik pada lukisan berbeda yang tidak biasa. Jungkook berdiri di depannya cukup lama.

"Pilihan yang tepat!" ucap Taehyung di belakang, lanjut berbicara dengan jarak begitu dekatnya dengan telinga Jungkook.

"Itulah Affandy, dia memang menarik!"

"Ini asli?" Mata Jungkook berbinar kala menyentuh bingkainya. Terutama saat Taehyung menyahut dengan tegas bahwa itu adalah lukisan terkenal di negara asalnya.

"Aku membelinya saat datang ke pameran seni lukis di Jogja!"

Nama tempat yang asing bagi Jungkook, tapi tetap saja mendengar itu senyum Jungkook merekah, sepertinya ia menemukan jati diri di dalam lukisan tersebut.

"Dan ini ... adalah karyaku sendiri!" Taehyung menunjuk sebuah lukisan bergaya classic yang kental dengan warna coklat tua. Gambar pria yang satu tangannya terikat pada pot besar berisi mawar. Satu tangan lainnya memegang bunga tulip belanda warna merah muda.

Wajah pria yang separuhnya tertutup silaunya mentari. Secara samar menunjukkan bahwa Taehyung tak ingin mengeksposnya.

Tepat setelah membahas karya milik Taehyung sendiri, sesuatu yang tidak ia sangka datang bersama kekaguman dalam dada.

Sesuatu yang aneh dan berdesir, ia yakin  hanya minum sedikit wine. Tidak mungkin ia mabuk hanya seteguk. Ada sesuatu yang berdenyut di kepala, tapi bukan kepala atasnya. Perasaan yang aneh menyerang syarafnya hingga menengang.

Apa ini karena ia merindukan tubuh Jenie memeluknya seperti malam pertama mereka? Tapi tidak, ini sama sekali berbeda. Dorongan aneh ini datang tanpa sebab, menyiksa Jungkook perlahan.

"Kau tak apa?" Taehyung bertanya, ketika dilihatnya sang menantu merasa gelisah. Keringat dingin menyebar di dahi pemuda itu.

Jungkook menggeleng, sisa kesadarannya ia gunakan untuk menyahut. "Aku merasa pusing, sepertinya aku harus kembali ke kamar."

"Biar aku bantu!" Taehyung menjadikan lengannya penyangga tubuh Jungkook. Sementara tangan lainnya memegang pinggang yang lebih muda. Bukannya membantu, sentuhan tangan Taehyung di tubuh Jungkook membuat pemuda itu seperti arang yang ditumpuki kertas lalu dikipas.

Cheating With Your Dad (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang