Ruang keluarga di mansion besar Kelauarga Bae terbelah jadi dua, kubu Irene yang menolak keras rencana pernikahan Jenie yang Taehyung ajukan. Irene didukung Tuan Bae yang memang sama-sama memiliki standar tinggi untuk urusan menantu.
Di kubu sebelah ada Jenie dan Taehyung yang mati-matian mempertahankan argumen. Entah karena apa, yang jelas bukan karena pelet atau ajian pengasih. Jungkook memang memiliki visual dan kepribadian magis, yang mampu membuat lawan jenis terpikat dan susah sekali untuk lepas jika sudah jatuh dalam pesonanya.
Jenie mengenal Jungkook saat pentas seni di kampusnya. Jungkook yang saat itu menjadi bintang tamu untuk mengisi acara, menyanyikan lagu Justin Bieber berjudul Nothing like us membuat gadis-gadis di sana histeris. Selain wajah yang terbilang di atas rata-rata ternyata Jungkook juga memiliki suara yang setinggi angkasa. Membuat puluhan gadis itu serasa dibawa terbang melayang.
Jenie yang menjadi siswi paling populer, memberanikan diri untuk mengajak pemuda itu berkenalan. Terkejut oleh kenyataan bahwa Jungkook bukanlah penyanyi, melainkan pelukis. Jungkook terpaksa menggantikan vokalis band yang diundang mengisi acara, karena sang vokalis terkena flu dadakan.
Pemilik band kebetulan adalah teman sepupu Jungkook yang bernama Jimin. Mereka juga sudah saling kenal, dan tahu kualitas suara Jungkook yang tidak kalah dengan vokalis band legendaris Coldplay. Tapi Jungkook selalu menolak tawaran mereka untuk masuk dunia musik. Jungkook memiliki pilihannya sendiri, yakni seni rupa. Yang sepertinya sudah mengakar dan mendarah daging di tubuhnya.
Bukan tanpa alasan Jungkook begitu cinta pada seni rupa. Setidaknya ia memiliki satu generasi dua tingkat di atasnya yang pernah menjadi pelukis tapi berakhir tragis karena tekanan yang tidak sanggup ia terima.
Semua konsistensi dan kegigihan pemuda bermarga Jeon itu, membuat Jenie cinta mampus pada Jungkook. Sedangkan Jungkook yang belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun, ragu pada awalnya untuk menerima kehadiran Jenie dalam hidupnya.
Tapi begitu Jungkook tahu fakta tentang Jenie, yang merupakan putri semata wayang dari pengusaha terkenal juga kolektor dari karya seni mahal. Membuat Jungkook menyerahkan diri pada akhirnya. Dan berujung pada kedekatannya dengan sang calon mertua.
Ternyata Kim Taehyung lebih memesona dari berita yang ditulis di luaran sana. Tentang betapa arrogant dan kerasnya pria itu, tentang kepribadiannya yang dingin dam misterius.
Begitu Jungkook bertemu langsung. Memang aura itu yang terpancar pertama kali. Tapi setelah berbicara tentang seni lukis yang menjadi ketertarikan mereka. Membuat Jungkook melihat sosok Taehyung yang lain. Yaitu pria yang hangat.
Kembali pada dua keluarga yang bersitegang. Tuan Bae jauh lebih tenang, daripada Irene yang meledak-ledak. Berbicara banyak hal terutama tentang kekurangan Jungkook yang tidak bisa dihitung dengan jari. Sekaligus kelebihan Cha Eun Wu selaku bakal calon pilihan Irene untuk Jenie.
Taehyung juga tak banyak bicara, bukan tak mampu menjawab, melainkan menunggu celah untuk masuk. Sementara itu, ia biarkan Irene dan Jenie saling melempar asumsi.
Seperti biasa Jenie sebagai remaja akan berbicara tentang perasaan cinta dan haknya sebagai anak untuk didengar. Sedangkan Irene berbicara tentang keunggulan, bibit, bebet dan bobot juga masa depan apa yang akan diterima Jenie jika nekat menikahi Jungkook.
"Tidak bisa Jen, aku tidak mungkin menyerahkan dirimu pada pengangguran itu. Mau diletakkan di mana muka eomma jika memiliki menantu yang tak punya aset dan profesi yang menjanjikan?"
"Eomma, yang akan aku nikahi itu orangnya, bukan aset, saham, atau pekerjannya. Aku menyukai Jungkook dan aku pasti bahagia bersamanya tanpa harus menimbun harta."
"Kau terlalu muda untuk mengambil keputusan. Dalam pernikahan hanya sekedar cinta tidak bisa menjamin hidupmu bahagia. Semua orang akan mencemoohmu, jika tahu putri dari Bae Irene dan Kim Taehyung hidup sederhana dengan pelukis yang tak punya nama!"
"Eoma, aku memang masih 23tahun. Tapi aku cukup tahu pilihanku, jika memang benar kekayaan bisa menjamin keutuhan. Lantas, mengapa eoma dan appa bercerai. Bukankah kalian tidak kekurangan satu apapun soal materi?"
Dilempar pertanyaan tajam seperti itu, muka Irene merah padam. Ia menggemeretakkan gigi atas bawahnya menahan emosi. Yang dikatakan Jenie memang tidak salah tapi ini konteks yang berbeda. Hubungan Irene dan Taehyung tidak bisa disamakan dengan Jenie dan Jungkook.
"Keputusanku mutlak Jen, aku tidak mau kau menikahinya!" Setelah napas panjang yang berat Irene berkata. Ia tak bisa meredam keseluruhan amarah.
"Begitu pula aku, eomma. Pilihanku cuma satu. Jika bukan dengan Jungkook aku tak mau menikah!" tantang Jenie dengan mata yang berkilat penuh arogansi.
"Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku Jenie!" Teriakan Irene, tak membuat putrinya gentar sama sekali.
"Tak masalah, ada appa yang mendukungku!" sahut gadis itu santai melirik Taehyung yang melipat tangan di dada. Menunggu reaksi dari mertuanya dulu. Sebelum Taehyung melepas senjata terakhirnya.
"Ayah, tolong nasehati cucumu!" Irene putus asa, tidak mudah baginya untuk menerima Jungkook. Tapi ancaman yang ia lempar sama sekali tidak mempan.
Jika Irene nekad menghapus Jenie dari keluarga Bae, dapat dipastikan Taehyung yang akan memegang kendali semua yang berhubungan dengan putrinya. Taehyung bukan penjahat, tapi dia pria licik dan sulit ditebak. Dia bisa jadi musuh dalam selimut tanpa kita tahu gerak-geriknya.
"Sebetulnya aku tidak masalah jika cucuku menikahi siapa pun. Tapi kau masih 23tahun, Jen. Tunggu sampai kau berusia 25 atau 30tahun. Agar kau siap secara mental. Bisa dengan bijak memilih calon suami, dan tentu suami yang layak untuk bersanding denganmu!" Perkataan Tuan Bae yang bijak dan tenang, memang sarat dengan kebenaran. Jenie sedikit goyah.
Ia berpikir mungkin terlalu dini untuk menikah, bukankah tanpa menikah Jenie masih bisa melakukan hal yang nakal bersama kekasihnya seperti biasa? Jungkook tentu tidak akan menolak disuguhi wanita cantik yang siap digempur semalaman di atas ranjang secara gratis?
Jenie terdiam, gelagat itu dapat dengan mudah dibaca oleh Taehyung sehingga pria itu mengambil peluang untuk melepas senjata.
"Tidak masalah jika Jenie menikah di usia saat ini. Menunggu terlalu lama hanya akan merusak masa depannya." Cukup santai nada yang dilafalkan Taehyung. Tapi muka Irene dan Tuan Bae sudah memerah bagai kepiting rebus.
"Kalian tidak belajar pada kejadian masa lalu, apa perlu aku mendongengkannya pada Jenie saat ini juga?"
Irene mengepalkan tangan di bawah bantal sofa. Tatapannya begitu tajam, ingin sekali ia membunuh Taehyung dengan auranya yang sangat mengintimidasi.
Tuan Bae berdehem pelan, melonggarkan dasi yang mulai terasa mencekik lehernya. Pada akhirnya berbicara tanpa melihat ke arah Taehyung.
"Aku rasa menikahkan Jenie bukan hal yang buruk. Segera saja minta kekasih Jenie menyiapkan lamaran!"
Taehyung menarik sudut bibir, tersenyum samar atas kemenangannya. Senjatanya tak pernah gagal.
Tbc
Cerita ini sudah tamat di pdf dengan banyak adegan seni yang erotik dan unik
Jika kalian berminat bisa chat ke nomor ini tapi khusus yang siap dengan adegan hot berkelas bukan yang pasaran082121168476
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheating With Your Dad (Tamat Di Pdf)
FanfictionJungkook merasa galau setelah menikahi Kim Jenie, ia seperti hidup dengan iblis yang gila sex yaitu mertuanya sendiri. Ayah tiri Jenie melecehkan Jungkook ketika istrinya berada di luar rumah. Namun, seiring waktu berlalu semakin sering menerima per...