Chapter I

774 25 7
                                    

Sasa

Aku berjalan di koridor sekolah dengan gugupnya. Hari ini adalah hari pertama aku masuk di sekolah baruku ini. Aku adalah seorang anak yang pemalu dan pendiam. Sehingga sulit untukku agar dapat berbaur dengan teman-teman dikelas.

Ku ketuk pintu kelas dan masuk kedalam sambil menunduk. Seisi kelas melihat kearahku. Aku benar-benar malu!

"Aa... Ini dia murid baru yang kita tunggu-tunggu, ayo ke sini" , kata bapak guruku

"I-iya!" , jawabku

Seisi kelas menertawaiku! Aku benar-benar malu! Aku pun berjalan dengan kakunya dan dengan perjuangan keras aku sudah berada disamping guruku ini.

"Anak-anak tenang", kata pak guru

Seisi kelas pun menjadi tenang...

" Ya..silahkan memperkenalkan diri", kata pak guru

"Se-se-selamat pagi semu-muanya!!perkenalkan namaku Sozono Sasa! Aku dari Indonesia dan alasanku pindah kesini, karena kedua orangtuaku pindah", ucapku

Bagus Sasa,kau melakukannya dengan baik! , batin Sasa. Tiba-tiba saja seseorang berdiri di belakang dan berteriak

" Jadi kau rupanya! Aku perlu bicara denganmu! "

Seisi kelas melihat kearah laki-laki itu. Dan aku pun hanya bisa diam sambil membuka mulutku lebar. Laki-laki itu jalan kearahku dan menarikku keluar dari kelas. Pak guru yang sepertinya sudah tau dengan sifat laki-laki ini, hanya diam dan membiarkan aku pergi dengan laki-laki itu.

"Hehhhhh!!!!!!!! A-a-ada apa ini?!", kataku

"Ikut saja denganku Sasa", jawabnya

Suara laki-laki itu benar-benar memukauku. Tapi tunggu dulu, kenapa ia memanggilku dengan nama depan?!

*******

Setibanya diatap sekolah, laki-laki itu mendekatkan wajahnya . Aku benar-benar bingung dan menutup wajahku. Tiba-tiba saja, laki-laki itu membuka kedua tanganku

"Jangan kau tutup mukamu Sasa, aku tak bisa melihat dirimu jika seperti itu"

"Bi-biar! Lagipula aku tak ingin dilihat olehmu! ", jawabku dengan sedikit gemetar

Laki-laki itu memegang dagunya, dan tampaknya ia sedang berfikir. Aku yang menunggu agar mukanya menjauh dari wajahku , masih menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku ini.

"Hm...kau calon istri yang pemalu ya? Kalau dilihat dari penampilanmu, kau sangatlah biasa! Tidak sesuai dengan diriku yang tampan dan disukai banyak wanita ! Dan aku tidak sudi tinggal satu atap denganmu!" , kata laki-laki itu dengan muka datarnya

"....."

Aku diam sejenak, karena tidak mengerti apa yang dikatakannya. Tapi setelah beberapa lama, aku sadar dengan apa yang dikatakannya.

"CALON ISTRI? TINGGAL SERUMAH?!!!! Itu tidak mungkin kan? Aku kesini dengan kedua orangtuaku hahahaha " jawabku dengan sedikit frustasi

"Apa kau tidak tau? Kita sudah dijodohkan, saat masih sangat kecil. Dan orangtuamu berbohong padamu. Dia hanya datang kesini untuk mengantarkanmu, dan setelah kau bertemu denganku, mereka akan pulang ke indonesia"

"PENIPU !!! ITU TIDAK MUNGKIN!!" , tanpa sadar aku sudah menjatuhkan beberapa tetes air mata

"Terserah kau saja! Oh iya namaku Kujyo Takumi" ,lalu pria itu pun meninggalkan ku seorang diri diatas loteng

Aku berakhir dengan duduk dan menangis diatas loteng hingga jam pelajaran sekolah usai. Mataku sudah benar-benar bengkak. Tiba-tiba saja Kujyo sudah ada dihadapanku, dia memberikanku tas yang tadi kubawa kesekolah. Dan melihatku dengan heran.

"Kenapa kau menangis hingga matamu bengkak seperti itu?! ", kata Kujyo

"A-ayah ibuku benar-benar meninggalkanku...huwaaaaaaaa" aku menangis sekencang-kencangnya

"He-hey!!!! Jangan menangis!"

"A-a-aku be-nar-benar dijo-jo-dohkan dan harus tinggal..."
"Jangan menangis, kau akan tinggal di apartemenku ,ayo pulang"

Laki-laki itu mengusap air mataku lalu menarikku pulang...

ToBeContinued...

P.s ini pertama kalinya buat aku, jadi mohon dimaklumi @_@

Sasa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang