Chapter 3

473 25 0
                                    

"Tu-tunggu...tunggu...",kata gadis itu kepada seorang anak laki-laki, yang mukanya tak kelihatan

Laki-laki itu pun berbalik kepadanya, tetapi anehnya mukanya tidak dapat kulihat jelas.

"/@/#!^#^&÷'*#&#&',#&;-;×*!(@?" ,kata-kata yang diucapkan laki-laki itu tidak jelas

Tiba-tiba saja laki-laki itu memberikan sebuah kalung pada gadis itu. Dan segera memasangkan kalung itu di lehernya. Dan ketika mereka sedang berjalan entah kemana, gadis kecil itu tiba-tiba jatuh dari sebuah tebing.

KRING!!!!KRINGGGG!!!!
Aku menekan alarm merah kesayanganku ini. Rupanya semua itu hanyalah mimpi. Hanya saja dalam mimpi itu, ada aku yang masih kecil. Kira-kira kalung itu ada dimana? Dan siapa laki-laki itu?

"Ahhh... badanku pegal-pegal", kataku sambil melakukan perenggangan

"Sudah saatnya aku masuk sekolah dan berusaha membaur dengan yang lainnya", batinku

Akupun bangun dan mulai bersiap-siap kesekolah,dan tak lupa sebelum itu aku membuatkan sarapan untuknya dan untuk diriku sendiri. Setelah itu aku makan dan pergi kesekolah sendirian. Walaupun sedikit takut akan tersesat, namun aku memberanikan diriku dan pergi.

-Setibanya disekolah-

Ketika aku memasuki kelas, teman-teman perempuan dikelasku memberikan tatapan membunuh padaku. Benar-benar mengerikan.

Akupun berusaha seperti tak melihat apa-apa dan segera duduk di kursi belakang. Tak lama, tiba-tiba saja Kujyo masuk kedalam kelas sambil terengah-engah. Terlihat keringat di sekitar wajahnya.

Dia mendatangiku dan segera menjitak kepalaku keras. Suasana yang tadinya sudah dingin menjadi lebih dingin lagi. Mereka semua melihat kearah kami. Dan jujur saja perasaanku tak enak.

"Bodoh! Kenapa tak memberi tauku ketika kau pergi kesekolah hah?! Dan yang paling parahnya kau membuatku berpikir bahwa kau tersesat!!!"

"HE-EEHHHHHH!!!!!", teriak teman-teman sekelasku

Para wanita menatapku seakan-akan mereka bersiap untuk menerkamku.

Tiba-tiba saja Kujyo memelukku dan mencium dahiku. Aku benar-benar kaget dan rasanya aku akan segera mati karena malu

"Seperti yang kalian lihat, aku dan Sasa sedang berpacaran", katanya datar

Beberapa orang diantara mereka hanya melonggo dan beberapa diantara mereka , ada yang menangis dan pingsan (jujur saja, ini benar-benar alay).

Aku yakin setelah kejadian ini hidupku akan benar-benar sulit...
-To be Continued-

Huffff.... maaf baru bisa update. Akhir-akhir ini aku sibuk, soalnya aku lagi ujian semester.

-penulis-
XOXO

Sasa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang