2 minggu sudah berlalu, sudah sedari tadi bel istirahat berbunyi dan kini semua siswa-siswi SMA GASA sedang berhamburan menuju kantin karena ingin mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
Berbeda dengan anggota OSIS yang kini sedang berada di ruangan rapat, berdiskusi tentang ulangan harian bersama yang akan datang.
Sungguh tak terasa, sudah menjelang akhir tahun yang artinya Penilaian Akhir Semester juga sudah dekat.
Tok..
Tok..
Tok...
Ketukan pintu dari seseorang, mengalihkan atensi semua anggota OSIS yang berada di sana.
Terlihat di sana gadis yang berambut kepang satu itu tersenyum menatap anggota OSIS yang juga sedang menatap balik nya.
"M-misi, e-em.. itu k-kak Gilang, di panggil pak Toni," ucap gadis itu terbata entah karena malu atau takut.
(flashback on)
Anneli, gadis itu baru saja keluar dari kelasnya. ia berniat untuk ke perpustakaan, kerena ada beberapa buku yang ingin di pinjam.
Tapi di tengah perjalanan, ia di kejutkan dengan suara yang memanggil nya dari belakang.
"Anneli! " anneli yang merasa di panggil, membalikkan badannya, mencari sumber suara.
Oh, rupanya yang memanggil nya itu, pak Toni. Pak Toni adalah salah satu guru olahraga di SMA GASA.
"Eh, iya pak. Ada apa ya?"
"Saya boleh minta tolong? Bisa tolong panggilin Gilang, ketua osis,"
"Oh, bisa kok pak"
"Alhamdulilah, dari tadi nggak ada yang mau bantuin," ucap pak Toni, diakhiri kekehan kecil.
"Kalau gitu bilang ya, saya tunggu di rpo,"
RPO adalah singkatan dari ruangan perlengkapan olahraga, yang di mana isinya itu semacam bola basket, bola voli dan lain sebagainya.
"Oh iya, dia di ruangan OSIS."
"Baik Pak, ya sudah anne permisi ya pak"
(flashback of)
"Hahahahahhaha"
Seketika ruangan itu begitu ramai, karena menertawakan ucapan gadis itu yang terbata-bata, kecuali Gilang yang hanya tersenyum tipis dan Senja yang hanya melihat tanpa ekspresi.
"Lah, Sejak kapan lo jadi gagap, An?" tanya salah satu anggota OSIS dengan di akhiri tawa.
"Kal!" peringatan dari Gilang.
Haikal Mahameru, dia ini memang tipe orang yang blak-blakan.
"Ya abis nya ucul, ya nggak kal?" timpal cowok yang ber name tag Alexiano .
"Lucu!!" ujar mereka semua kompak, mengoreksi omongan Alex yang salah.
"Ya.. Ya sama ajaaaa, wlleee" tak mau di salah kan, Alex malah membela dirinya sendiri dan di akhiri menjulurkan lidah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ; Goresan Tinta
Teen FictionDILARANG KERAS PLAGIAT!! Karya hasil imajinasi sendiri. __________ Singkat nya, kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang tumbuh bukan dari kasih sayang atau lembutnya belain, melainkan dari keras kasar sebuah kerutan dan aman yang ternyat...