05 - SUNYINYA MALAM

9 4 0
                                    

"Malam dan hujan adalah perpaduan hal yang melebihi kata sempurna"

-RENJANA-

Malam ini hujan baru saja membasahi kota Bandung, genangan air juga masih terlihat memenuhi kubangan aspal, hujan dan tanah saling bertabrakan menciptakan aroma yang khas, petrikor.

Malam belum begitu larut, jarum jam penunjukan pukul 20.57 WIB. Jalanan sudah sepi, hanya ada beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang dengan temaram penerangan jalan.

Hari ini bangunan-bangunan yang biasanya memancarkan cahaya sampai menembus dinding dan kacanya malam ini terlihat sepi, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

Di salah satu bangunan dengan dinding yang sudah retak sebagian, dan cat nya yang sedikit memudar dan mengelupas, menjadi penanda bahwa bangunan itu sudah tua.

Di sana terlihat ramai, di halamannya terdapat beberapa motor Kawasaki W175 terparkir apik di tempat nya.

Di teras dan di dalam ruangan nya terlihat begitu ramai pemuda yang berada di sana, ini adalah markas besar BLACK FORCES. Bangunan ini cukup besar untuk menampung anggota komunitas tersebut, di sini juga fasilitas nya bukan kaleng-kaleng karena setiap sudut ruang bangunan itu terpasang AC dan CCTV. Bangunan itu memiliki teras yang cukup luas, ruang tengah/ruang santai, ruang rapat, dapur, dan juga beberapa kamar untuk anggota yang ingin bermalam di sini contohnya seperti Alex.

di ruang tengah terdapat anggota inti yang berada di sana, Nathan kali ini juga terlihat di antara orang-orang itu, dia sepertinya sedang memainkan permainan catur bersama Haikal.

"Wah curang lo!" sungut nya.

Nathan sekarang ini sedang berada di markas Black Forces bersama teman-teman nya, karena di rumah nya sedang sepi tidak ada orang sama sekali. Keluarga nya sedang berkunjung ke rumah kakek-nenek nya, dan Nathan memilih untuk tidak ikut dengan alasan ingin menjaga rumah.

"Enak aja! lu aja yang nggak bisa main," balas Haikal, tak terima.

"Halah orang curang mana mau ngaku!"

"Dih! fitnah lebih kejam dari pada-"

"BERISIK!" sela seseorang dengan cepat, pertengkaran kecil itu membuat seorang gadis terusik.

"Kal, tujuan lo kesini tadi apa? udah sekarang belajar! jangan main terus, lo juga Than!"

Gea tadinya sedang menjelaskan materi yang di tanyakan Johan kepada nya, katanya si bungsu tidak terlalu paham dengan materi tersebut.

"Iya." balas mereka serentak.

"Gara-gara elo sih.." bisik Nathan kepada Haikal.

_____

NATHAN BUMI ANGKARA.

Anak bungsu dari keluarga Angkara, memiliki tanggal lahir yang sangat unik--8885, jam 08.00 AM|bulan 08|tanggal 08|tahun 2005.

Cowok berzodiak leo itu memiliki kepribadian introvert dan mood yang bisa berubah sewaktu-waktu. Nathan bergabung menjadi anggota Black Forces semenjak duduk di bangku SMP, dan 1 tahun belakangan ini dia di angkat menjadi salah satu anggota inti gang Black Forces generasi 9.

Dia menduduki posisi sebagai panglima Black Forces karena potensinya yang selalu bisa diandalkan untuk mencari tau/ meretas data seseorang dengan mudah, cowok itu juga sangat anteng kalau sudah di hadapkan dengan dunia maya.

Diantara anggota yang lain, Nathan lah anggota yang tidak terlalu tenar, meskipun dia adalah kapten tim voli di SMA GASA. Cowok itu terlalu misterius bagi semua orang, bahkan teman-teman nya sendiri pun tak pernah tahu bagaimana kehidupan seorang Nathan Bumi Angkara.
_____

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Renjana ; Goresan TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang