TB-2

16 5 0
                                    

"apa tak apa kita meninggalkan Uda Fadhli??"

Veny dan Andra berjalan pelan menyusuri jalan kampung dipagi hari untuk menuju ke sekolah

Mereka jarang berangkat menggunakan motor karna jaraknya yang memang dekat dan memang sudah terbiasa untuk berjalan kaki kemana-mana

Andra menoleh merapikan hijab adiknya "dia memang pantas ditinggalkan, lagipula siapa suruh lelet seperti perempuan, menyebalkan" dengus Andra sebal karna temannya itu terlalu lelet

"Uda jangan jahat pada Uda Fadhli"

"Jadi sekarang kau membelanya??" Tanya Andra merangkul sang adik

"Bukan begitu ish, jangan cemberut wajah uda jadi tambah jelek"

"Uda mu ini tampan asal kau tau itu"

"Oh benarkah??"

"Kenapa kau sangat menyebalkan hah?? Siapa yang kau tiru??" Andra mencubit kecil hidung mancung adiknya

"Uda hehehe"

"TUNGGU AKU ANDRA!!!!" Fahdli datang terpogoh sambil menenteng sebelah sepatunya yang belum terpasang

Veny langsung menundukkan wajahnya masih dalam rengkuhan sang kakak

"Kenapa meninggalkan ku huh!!!" Ucap Fadhli marah sambil menoyor kepala Andra

Andra membalas perbuatan Fadhli "kau terlalu lama!! Bahkan lebih daripada perempuan berdandan"

"Aku sedang disuapi Amak!!"

"Kau saja yang manja, sudah besar sarapan masih harus disuapi"

"Kau iri bilang saja, karna Amak lebih sayang padaku kan"

"Aku tak pernah iri pada anak sepertimu"

"Tentu saja kau iri karna aku lebih tampan, aku pintar, aku sopan, aku baik, tak seperti mu yang jelek kau kasar kepadaku dan juga selalu berteriak seperti monyet"

"KAU-"

"lihatlah dek veny perlakuan kakak mu pada temannya yang baik ini"

Veny hanya tersenyum sekilas dan kembali menunduk

"Menjauh dari adikku bodoh!!"

"Jarak kami sudah satu meter apa matamu buta!!"

"Buat itu 3 meter!!"

"Kau gila!!"

"Lebih baik gila daripada bodoh sepertimu"

"Kau ku adukan pada amak"

"Teruslah mengadu anak manja"

"Sudahlah jangan bertengkar" tegur veny mulai jengah

"Fadhli yang mulai dek bukan Uda"

"Tutup mulut mu itu!!"

"Aku tak mau wleee" Fadhli mengejek membuat Andra naik pitam dan langsung memiting lehernya

Veny menghela nafas dan berjalan cepat menjauhi Andra dan Fadhli yang bertengkar

"Lihatlah, dek veny pergi karnamu!!"

"Itu karna dia muak melihat sikap binatangmu"

"Ya kaulah binatangnya" ucap Fadhli kemudian berlari menjauhi Andra

"FADHLI!!!"

***

Dan disinilah Andra dan Fadhli sekarang berada, disebuah sekolah satu satunya yang ada di desa Kumayan, sekolah menengah atas yang menjadi kebanggaan warga desa, disinilah anak-anak desa Kumayan menimba ilmu, SMA LIMA SILA namanya.

DEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang