Andra mendengus kasar melihat Fadhli masih bergelayut manja pada ibunya padahal hari sudah larut"Hey bodoh, kau tak pulang??"
"Andra...." Tegur Amak
"Iya maaf, sana kau pulang!!"
"Kau siapa??" Tanya Fadhli sinis tak terima diusir pasalnya ia sedang ingin menghabiskan waktu bersama Amak
"Kau berangkat besok pikun!!"
"Maka dari itu aku ingin menghabiskan waktu bersama Amak malam ini"
"Sana kemasi barang mu bodoh, bangunlah!!" Andra menampar bokong fahdli membuatnya mengaduh dan semakin mendusel pada pangkuan Amak
Amak hanya pasrah, terlalu lelah jika harus menegur
"Amak... Andra mengusir ku..."
"Sudah biarkan saja dia, ke kamar sana sudah larut sebaiknya kau tidur"
Fadhli mengangguk, bangun dari tidurnya dan melangkah menuju kamar. Tak pula memukul kepala Andra sebagai balasan yang tadi
***
Pagi menjelang
Setelah sholat subuh Fadhli kembali bergelung didalam selimut, ia akan berangkat agak siang
"Bangunlah!!" Teriak Andra
Fadhli tak bergeming, sampai detik berikutnya ia langsung berdiri keluar kamar dan menghampiri Amak yang sedang melipat pakaian di ruang tamu
Fadhli langsung merebahkan tubuhnya dengan kaki Amak sebagai bantalannya
Andra menggeleng tak habis pikir, ia pun memakai caping dan menyandang sebuah cangkul dipundaknya
"Amak, aku pergi dulu" pamit Andra
"Tak usah banyak, cukup untuk makan hari ini saja" ucap Amak menerima salam dari putranya
"Yang rajin ya..."
"Diam kau bodoh" balas Andra menjitak kening sempit Fadhli
Beberapa menit Andra pergi, seseorang masuk mengucapkan salam
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam, loh ayah?? Kok pulang lagi??"
Fadhli yang awalnya terpejam langsung duduk mendengar ucapan Amak
"Kenapa anak ini masih disini?? Siapa yang mengizinkan mu masuk bocah!!"
Fadhli hanya menunduk mendengar bentakan dari ayah Andra
"Ayah tak baik bicara begitu" tegur Amak menengahi emosi suaminya yang memuncak
"Amak juga mengapa masih menerima anak tak tau diri ini dirumah kita??!! Sudah jelas-jelas ia Adalah anak yang nakal dan tak tau aturan!!"
"Ayah!! Mengapa jadi menghina Fadhli??!!"
Amak berdiri menarik suaminya sedikit mundur dari Fadhli yang masih diposisi awal, menunduk meremas tangannya
"Kau!! Pergi dari rumahku sekarang juga!!!" Usir ayah Andra membuat Fadhli berdiri dan menatap lawan bicaranya
"Maaf jika aku lancang ayah, tapi apa aku harus dipanggil seperti itu??"
"Kau masih belum sadar hah!! Menurutku itu sudah kata-kata yang paling lembut untukmu!!"
"Fadhli, pulang dulu yah nak, ayah sepertinya sedang lelah" ucap Amak
Fadhli menggeleng pelan "tapi, aku sudah menerima kenyataan yah, apalagi masalahnya??"
"Apalagi katamu!! Dengan tampang bodoh mu kau melamar anakku secara tak langsung kau merendahkan ku!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEANDRA
Teen FictionKadang memang begitu, saat kau punya cinta, namun dunia punya norma. Kadang ada bangkai yang tak bisa kau cium dan ada bayangan yang tak akan kau lihat meski matahari bersinar terik. Kita tak pernah tau muara dari setiap tinta takdir yang terukir ~ ...