Baru selesai mandi, Jennie bergegas keluar kamar buat matikan rebusan air. Dia buat kopi cappucino. Hangat-hangat sih enak kalau pagi. Sambil makan roti apa nggak tambah enak!?
Dapat telpon dadakan dan Jennie angkat sambil fokus ke tv.
" Hallo?"
----
Rosie mengantar Alice ke butik. Ntah kenapa mendadak kesini. Katanya mau pemotretan. Apaan coba pemotretan!? Masa iya pake baju pengantin?
" Siapa cowoknya!?" Tanya Rosie.
" Kamu. Cobalah."
" Astaga!"
Rosie pasrah menuruti kehendak sang Kakak. Dia mendadak jadi modelnya bareng Alice. Nggak papalah yaa. Ketimbang cowok lain!? Rosie kan nggak suka Kakaknya deket cowok nggak bener.
Setelah selesai milih pakaian, Alice sibuk bicara dengan ownernya. Sedangkan Rosie berada di sofa depan. Membolak-balikkan album foto, isi gaun pengantin dan juga set panggung pernikahan yang wow....bagus dan elegan banget.
Dia sibuk melihat satu persatu. Terdiam disana sampai Alice ngelirik dari jauh. Di goda sama ownernya kalau Rosie nampak sudah siap nikah dengan kekasihnya yang ini.
" Mau boking?"
Rosie mengangkat dongak kepala. Terus dia memberi gelengan sambil meletak album ini.
" Udah?"
" Udah." Angguk Alice.
Mereka segera pamit untuk pulang. Rosie juga harus mampir ke toko bunga, membelikan hadiah untuk Jennie.
Ntah kenapa kepikiran Jennie. Udah kayak bucin banget gitu tiap hari di pikirin. Kalau sehari aja nggak ketemu rasanya tuh capek banget, nggak ada penyemangat hidup.
" Chk!" Decak Alice selama Rosie mengangkat alis sambil membayar bunga yang dia beli.
" Kamu aja nggak pernah ngasih Kakak bunga ya!?"
" Kan pas wisuda dulu pernah."
" Sekali doang! Lo dah berapa tahun hidup bareng gue!?"
" Hahaha..."
Tawa Rosie keluar toko bunga bareng Alice yang dia rangkul sambil dia elus kepalanya.
Rosie tuh sayang sama Alice. Cuman kayaknya emang kurang perhatian aja. Karena Rosie merasa bersalah saat Alice bilang gitu, pulang dari rumah Jennie, dia akan membelikan kalung untuk sang Kakak.
Jangankan bunga, kalung pun Rosie mau kasih biar Kakaknya nggak iri-an.
" Aku langsung ya?"
" Iya. Hati-hati." Kata Alice setelah di antar pulang duluan oleh Rosie.
Pria itu segera pergi sampai Mommy nanya, lah kok Rosie pergi lagi?
" Biasa. Ketemu Wifey~!" Ejek Alice. Jalan masuk ke dalam bareng Mommy yang hanya terkekeh sebagai responnya.
°°°
Mobil Rosie berhenti di belakang Ferrari silver. Sempat dia ngerut kening, heran siapa yang datang.
Masa iya ortunya Jennie?
Akhirnya Rosie keluar. Membawa bunga ukuran besar di tangannya. Mata sempat melirik mobil Ferrari ini lalu jalan melewati untuk naik anak tangga.
Pintunya tertutup tapi nggak di kunci. Rosie cuman masuk-masuk aja nggak pake ketok pintu karena biasanya Jennie dengar suara mobil doi dateng terus lari ke depan buat nyambut.
Emang gitu rutinitas Nona Kim. Kayak nyambut suami pulang kerja. Cuman kali ini nggak. Dia aja nggak ada tuh keluar rumah. Tapi malah Rosie yang mendirikan buka pintunya, sempat bicara permisi jikalau memang ada tamu di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cappilar Love 4 ✓
FanfictionPerihal trauma mendalam soal cinta, Rosie takut hal itu terjadi lagi dengan hubungannya bersama Jennie.