Setelah semua kejadian-kejadian mengesankan di luar frekuensi asalku itu berakhir, selanjutnya aku mulai menjalani kehidupan normal seperti orang-orang awam. Kalau definisi normal adalah bangun pagi untuk membuat sarapan bersama Ibu, lalu sempat-sempatnya bertengkar dengan Jason, dan mendengarkan Chris mengoceh soal pengetahuan-pengetahuan barunya ... yah, maka hidupku sudah benar-benar normal. Aku tahu itu, karena ini kehidupan yang kuimpikan ketika berada jauh di luar sana.
Tapi, babak baru ini juga tentang Ran yang mulai menjadi bagian dari kehidupanku. Aku tidak pernah tahu bahwa Ran bisa menjadi seperti 'itu'. Atau mungkin, memang akunya saja yang tidak mengenali pacarku betul-betul sebelumnya.
Kemudian, babak baru ini juga tentang semua hal yang rasanya berubah dalam sekejap mata.
Bukan, bukannya berarti kami pergi lagi melintasi antar frekuensi-frekuensi sehingga rutinitas normal itu tak lagi ada. Bukan. Kehidupan kami memang berubah. Tetapi berubah dalam sudut pandang.
Sepertinya semua dimulai ketika seseorang yang tak kami kenal mendadak datang secara misterius ketika kami sedang berkumpul. Ia memberitahukan kabar yang sangat-sangat penting. Lebih penting daripada amplop bercap Rahasia Negara.
Informasi itu adalah ...
... kematian aku dan Ran dalam hitungan bulan.
Lantas apa yang bisa kami lakukan? []
***
a/n: haiiii semuanya, selamat datang di sekuel Hertz! kuharap kalian sudah membaca buku pertamanya supaya tetap nyambung dengan alur kehidupan Jane di sini.
sudah membaca buku pertama? cusss lanjut. semoga bersenang-senang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hertz: Against Fate
Science FictionBook Series #2 Takdir Semesta bukan kita yang pegang, karena posisinya berada di luar kendali kita semua sebagai manusia. Namun, bagaimana jika kita bisa meminta-Nya untuk mengubah jalan takdir itu? Aku dan Ran mengalami masa-masa yang sulit; masa-m...