📍bandara soekarno hatta
mami papi dan ara yang berada di gendongan papi sudah turun dari pesawat.
ara yang tadinya senang karena sudah sampai pun tiba tiba badmood.karena mami melarangnya beli ice cream.
"nanti dek di me*di ya,beli disini nanti batuk"
"mami boong hiks"
papi pun menjauhkan ara dari mami nya.
"yak siwon kenapa aku di tinggal"
mamy mengerutu dalam hati.emang gaada otak siwon.
"udah dek,nanti kita beli se pabrik2 nya ya"
"siwon,ara"
"eoh tieta"
mendengar papi menyebut nama tieta,ara langsung menoleh ke arah mata papi.
"Tietaaaa"
ara langsung turun dari gendongan siwon dan berlari kecil ke arah tieta.
"yaallah cucuku udah besar"
"tieta ara rindu"
"ara jangan lari nanti jatuh gimana,bandel banget si" omel mami
"mami jahat,dari tadi marah marah terus hiks"
"astagaa ni anak"
"udahlah yon,cucu tieta mau apa hm"
"mau esklim tieta"
"okey kita nanti mampir ke me*di ya"
"otee,sayang tieta"
"gigi sama raffi gak ikut ma" tanya yona
"ngak mereka nunggu di rumah"
skip sampai di rumah.
"WELCOME TO ANDARA KAKAKU" heboh nagita.
"makasih adekku"
yona memeluk gigi erat.
"siwon choi,how are you brother" raffi memeluk siwon
"baik bro,gimana perusahaan aman..."
pembahasan bapak bapak..
"ayo makan dulu,udah ku pesenin banyak banget,kalian wajib cobain" ujar nagita dengan semangat.
"adekmu selalu gini,ngumpulin orang dagang seminggu sekali"
kalian tau jajarans kan ya seperti itulah.
"wah banyak banget gi"
"khusus kalian"
"ara sini,kamu gak kangen mama" ujar nagita kepada ara.
"mam aku gi makan esklim,jangan ganggu"
"yailah bocah,mama punya eskrim satu kulkas,buat ara semua"
"mama beneran"
"iya ada di kantor,kalo mau ambil aja"
"wahhhh"
ara berlari ke arah nagita lalu memeluk nagita erat.
"sayang mamaa"
"aduh aduh anak perawan apa anak bayii ini"
"mama ara laper"
"ayo kita makan dulu"
mereka menuju ke depan rumah,menghampiri stand makanan yang sudah pesan.
"ara mau makan apa" tanya gigi
"mie ayam,mau bakso,mau es cienchau"
"cincau dek"
"iya itu mami"