Chapter 8

24 5 10
                                    

Waktu terasa berlalu cukup singkat,siapa sangka ketika keluar dari gedung auditorium ternyata matahari telah teduh,dan tak lupa juga dengan angin semilir sore yang menyapa mereka dengan sejuknya.

"Anjir sakit pantat gue duduk seharian" Keluh wanita yang sedang menenteng satu botol air mineral berukuran sedang ditangannya.

"Masih ada 2 hari lagi loh" Fara menghela napas panjang,gadis itu tampak meregangkan otot-otonya untuk sejenak.

Acara ospek sedari pagi diisi dengan kegiatan beragam,mulai dari orientasi sistem belajar mengajar,orientasi kehidupan kampus,dan lain-lainnya. Dan bagian yang paling melelahkan adalah acara seminar,karena mereka harus duduk mendengarkan pemateri selama berjam-jam,seperti sekarang...tepat pada pukul 4 sore para anggota maba baru dibubarkan dari auditorium.

"Ga seru ah gue duduknya kepisah sama elo" Celetuk Gina. Berdasarkan arahan dari panitia,para peserta maba di perintahkan untuk duduk sesuai prodi masing-masing. Saat di auditorium tadi Gina duduk di bagian sisi kiri sedangkan Fara di sisi sebaliknya,cukup terpisah lumayan jauh.

"Gatau aja lu Gin,betapa betenya gue duduk sebelahan dengan Carina sepanjang hari ini"

Gina menatap tak percaya,tatapannya seakan berbunyi, "Koq bisa?"

"Gatau dah,tu orang nempel ama gue mulu. Mana nyeritain tentang mantan gue,gue sampe heran sendiri gin"

Gina tampak berpikir,"Kayaknya si ular itu punya maksud tertentu deh"

"Btw lu aman kan Far,si mantan lu itu gaada papasan ato nyamperin elu kan?"

Fara tersenyum tipis, "Biar disamperin ya ga papa,dia udah masalalu gue Gin....lagian gue gaada alasan buat ngehindarin dia"

Bagaikan angin semilir sore yang berlalu dengan damai,suara Juna pun turut menyapa gadis itu dari arah belakang.

"Fara,long time no see..."

Suasana tampak kikuk,seakan itu adalah suasana tercanggung yang pernah ada.

"Gue ga berharap bisa liat elu" Batin Fara,sampai kemudian gadis itu turut melemparkan senyuman ramah yang tampak dibuat-buat.

"Kamu apa kabar?"

Satu kalimat yang terdengar akrab,tapi tampak aneh jika yang mengucapkan kata itu adalah seorang mantan.

"I'm good" Sahut Fara singkat.

"Syukurlah,aku ga nyangka bisa ketemu kamu disini"

"Anjay masih pake aku kamu,kayak masih pacaran ae" Celetuk Gina,gadis itu tampak tidak suka dengan kehadiran mantan sahabatnya itu.

Juna terkekeh,"Gina,lu masih sama kayak dulu ya. Masih judes kayak biasanya"

"Lah trus masalahnya sama lo apa?" Emosi Gina,gadis itu bahkan sampai mengambil langkah maju tapi ditahan oleh Fara.

"Jangan sampe lo papasan sama kita lagi,terutama sama Fara. Lo sama Fara udah berakhir dari lama,jangan harap lo bisa temenan sama dia ato deketin dia lagi,harusnya lo cukup sadar diri aja setelah apa yang lo lakuin 2 tahun lalu!"

"Emosi banget mbaknya" Ledek Juna,dan hal itu semakin mengundang emosi Gina semakin menjadi-jadi

"Wah bener-bener ya ni bocah!"

"Gin udah gin..." Fara menahan sahabatnya itu.

"Oke santai,gue cuma mau nyampein sesuatu doang sama sahabat lu" Juna mengambil langkah kecil mendekati Fara,lalu kemudian berbisik,

"Sayang..." Suaranya rendah,

"Putus itu harusnya atas persetujuan kedua belah pihak,dan asal kamu tau...waktu itu aku ga pernah setuju sama keputusan kamu"

𝟖 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬 [𝐎𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang