Chapter 9

32 3 2
                                    

Masa ospek telah berlalu,serangkaian kegiatan yang cukup melelahkan itu memberikan banyak pelajaran dan pengalaman,bahkan tak luput juga kenangannya turut membekas di ingatan.

Hari ini,hari perdana para mahasiswa baru mengikuti kegiatan kelas di perkuliahan. Terasa berbeda dan memang perlu penyesuaian waktu untuk beradaptasi,bahkan diantara orang-orang yang satu kelas bersama Fara hari ini mulai mengeluh tentang jadwal mata kuliah yang baru saja dibagikan itu.

Menolak untuk datang telat di hari pertama,Fara bahkan telah tiba dikelas sejak 20 menit sebelum jam perkuliahan dimulai. Gadis itu mengambil posisi duduk dibagian paling depan ketika anak-anak lainnya malah berlomba-lomba untuk duduk di kursi paling belakang dan jauh dari jarak pandang dosen.

Seorang teman yang baru dikenalnya kemarin turut duduk disebelahnya, Nabila Kusuma gadis cantik yang memakai kacamata dengan pembawaanya yang terlihat kalem dan ramah.

"Koq Cuma kita ya yang ngisi kursi depan?" Heran Nabila ketika melihat kearah belakang dan mendapati 2 baris kursi dibelakang mereka masih tampak kosong.

"Udah ga papa,palingan yang dibelakang juga disuruh maju entar" Kekeh Fara. Layaknya mitos yang belum terpecahkan,yang konon katanya kursi baris paling depan di kelas perkuliahan itu sangat jarang diiisi oleh mahasiswa,dan ternyata memang benar adanya seperti itu.

Tak lama dari itu seseorang terlihat memasuki ruang kelas,mengedarkan pandangan sesaat dan pada akhirnya langsung tertuju pada Fara. Gadis itu menghampiri dan mengambil posisi duduk disebelah Fara.

"Berangkat bareng Dafa tadi?" Tanyanya tiba-tiba.

Fara hanya berespon dengan memberikan deheman singkat,sejujurnya Fara cukup malas untuk meladeni Carina setelah waktu ospek kemarin gadis itu sangat repot merecokinya.

Carina tertawa kecil, "Kalian deket banget ya"

"Gue pengen deh jadi elu Far" Dia menyenggol kecil lengan Fara.

"Maksud lo?"

"Tanpa effort apa-apa Dafa selalu nempel sama elu" Ucapnya terkekeh kecil.

Bingung menanggapi seperti apa,Fara memilih untuk tidak memberikan respon.

"Far gue mau minta tolong sesuatu sama lo..." Bisiknya kecil seraya mendekat.

"Gue pengen bilang ini dari kita SMA,Cuma timingnya aja belum cocok. Sejujurnya gue tau latar belakang lo dan Dafa,gue tau semua itu"

Fara mengernyitkan alis mendengar apa yang dikatakan Carina,apa maksudnya?

Berbisik kecil tepat di dekat telinga,gadis itu cukup dengan lantang mengatakan,

"Tolong jauhi Dafa,Dafa nggak cocok buat lu..."

Fara tersenyum miring, "Apa hak lo nyuruh gue jauhin dia?"

Carina tersenyum tipis, "Gue minta dengan baik-baik,tapi kayaknya lo ga mau ya?"

"Terserah gue mau deket sama siapa pun itu,termasuk Dafa"

"Oke kalo itu yang lo mau,berarti lo udah siap nerima kejutan dari gue" Ujarnya angkuh.

Gadis itu menepuk pundak Fara singkat, "Setelah ini,lo liat aja nanti"

Seraya menyeringai,Carina pun pergi dan pindah mencari kursi lain.

"Barusan dia ngancem lu?" Nabila yang sedari tadi hanya sebagai pendengar pun turut menatap aneh kearah Carina.

"Biasalah,emang gitu anaknya"

"Ngeri banget jadi orang dateng-dateng langsung ngancem gitu" Nabila Nampak bergidik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝟖 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬 [𝐎𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang