Chapter 74

125 26 0
                                    

Philip menyarankan Riv.

"Riv Sentoren, hentikan sihirmu."

"Aku tidak tahu apa maksudmu. Meninggalkan."

Riv tidak ingin berperang dengan Philip lagi.

Dia kewalahan hanya mendengar berita tentang Lionel.

Philip berbicara kepada Riv saat dia berbalik.

"Riv Sentoren, jika Anda ingin hidup, Anda sebaiknya mengikuti saran saya."

Riv balas menatapnya dengan tatapan kosong.

Philip melihat kalung liontin ibu Riv yang tergantung di dadanya.

Kemudian dia menatap cincin ajaib yang digabungkan dengannya seolah-olah itu adalah hal yang paling berharga di dunia.

Dia berbicara dengan suara rendah.

"Alat sulap yang kamu miliki tidak akan bisa menampung semua sihirmu yang meluap."

"......"

Riv kesulitan memahami kata-katanya.

Bagaimana mungkin seseorang memiliki tubuh yang penuh dengan sihir? Tidak pernah ada hal seperti itu ketika dia berada di Ibukota Kerajaan.

"T-Tunggu."

"Tidak ada waktu. Kumpulkan alat-alat sulap."

Rasa penasaran Riv semakin besar. Kunjungan mendadak Philip dan kata-kata samar semuanya merupakan misteri.

"Alat ajaib?"

"Ambil ini."

Philip menghela napas dan melemparkan sebuah kantong kulit tua ke arahnya.

"Apa ini?"

"Apa yang kau butuhkan."

Riv membuka kantong yang berat itu.

Di dalamnya ada benda-benda tua dan berkarat.

Mereka adalah alat yang memiliki kemampuan magis yang lemah. Mereka adalah alat sihir, tetapi mereka tidak memiliki kekuatan.

Philip menambahkan.

"Ini pernah menjadi tanah para penyihir. Segera Anda akan mengerti apa yang saya bicarakan. Anda bisa dengan mudah menemukan alat seperti ini dengan harga murah di Elon. Isi mereka dengan kekuatan sihirmu."

Riv menatap Philip, bingung.

"Kenapa kamu memberitahuku ini?"

"Kamu tidak perlu tahu. Hanya ini yang bisa kamu lakukan sekarang."

"Mengapa?"

"Jika Anda ingin memperbaiki nasib Anda, lakukan apa yang saya katakan."

"Philip..."

"Saran saya berakhir di sini."

Tiba-tiba, bayangannya berubah menjadi penuai.

Itu mengambang di udara, mengenakan jubah robek dan memegang sabit raksasa.

Saat Riv meragukan matanya, bayangan mesin penuai menguap dalam sekejap.

"Apa identitasmu yang sebenarnya?"

Bukan hanya bayangan penuai yang menghilang. Philip menghilang seolah-olah dia tidak pernah ke sana.

"Mengapa?"

Riv tidak bisa merasakan jejak kehadirannya.

Hanya alat sulap tua yang dia berikan padanya yang tersisa.

"Mendesah."

Dia punya ratusan pertanyaan, dan tidak ada yang bisa ditanyakan. Riv mulai mengisi peralatan kosong dengan sihirnya.

Seduce A Cold Blooded Duke [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang