Melirik jam di tangannya sekilas, Calista menghela nafas. Lalu lanjut berjalan di lorong, mata nya memindai keadaan yang sedang terjadi.
Lorong yang semula sepi menjadi sangat ribut, seakan semut yang menemukan gula. Siswa siswi yang berada di kelas berbondong-bondong keluar kelas, membuat Calista yang tengah berjalan tersenggol senggol.
Mengerjapkan matanya, Calista memilih menepi ke tembok.
"Aih ada apa lah ini"
Kalimat tanpa jawaban itu tertimbun di antara pekikan. Calista menggeser berdiri nya sedikit, melihat siapa most wanted di sekolah ini.
Matanya melebar dengan mulut sedikit terbuka, itu adalah orang yang ia temui di tempat parkir tadi.
Calista tetap pada posisinya, dia akan lewat setelah kerumunan semut ini pergi.
Para most wanted berjalan melewatinya, saat melewatinya ada satu orang di antara mereka yang menyempatkan melirik Calista.
Posisi Calista dan orang itu mungkin hanya 3 jengkal tangan dewasa.
Lirikan itu berubah jadi tatapan, Calista yang di tatap juga memutuskan untuk menatap balik dengan kerutan di dahinya.Mulutnya terbuka hendak bertanya, tapi ekor mata nya melirik seseorang yang ia kenal, buru buru Calista memutus kontak mata itu dan berjalan pelan menuju seseorang itu.
Meninggalkan orang yang menatapnya tadi, bahkan saat Calista berjalan, mata orang itu terus mengikuti punggung Calista.
Someone pov on
"Ada apa Sam, kenapa lu sampai ngeliatin tuh cewe segitunya? "
"Gue ngerasa Familiar sama bocah itu"
"Dia yang hampir kena gue, pas di parkiran"
"Bukan itu, gue ngerasa ada yang janggal"
"Caramel" Mendengar itu, kompak kita semua noleh, berarti emang ada yang janggal, pikiran gue ga salah.
Kompak semua temen temen gue noleh kebelakang, ke tempat terakhir cewe itu pergi.
"Harus kita kejar? "
"Cabut"
Someone pov off
Calista kini sedang berjalan bersama Aldi menuju kelas.
"Tadi ngapain disana? "
Calista mengerutkan dahinya, lalu beroh ria
"Kejebak di sarang semut merah, kalo gerak dikit takutnya digigit" Aldi terkekeh pelan. Mengelus rambut Calista."Trus kenapa nyamperin gue? Ga kegigit emangnya? " Tangan yang tadi mengelus rambut, kini berpindah, Aldi merangkul bahu Calista.
"Takut kali sama Aldi, Rigel snipper, siapa yang ga takut coba"
"Rigel snipper bakalan takut sama Queen of Rigel lah, walau title nya doang Queen, kelakuannya engga" Ledek Aldi, mencubit hidung Calista pelan, lalu tergelak saat tangannya di tepis.
"Waduh apa nih kawand, pagi pagi romantis amat" Suara celetukan menyebalkan itu datang dari playboy kelas teri (alias kevin) yang datang bersama Sean, Zevan dan Geovano.
Sean mengelus rambu coklat Calista dengan tangan kirinya, tangan kanan nya tentu saja untuk memegang pacar terkasihnya. Sebuah buku tebal.
"Ayo ke kelas" Ajakan Geovano di angguki semuanya, lalu mereka jalan bersama menuju kelas.
"Hari ini, ga bikin masalah kan, Ta? " Perlahan mereka jalan melambat, Calista yang di tanya hanya menampilkan cengiran khas nya.
"Maybe, semoga aja sih, tapi jujur deh gue belum ngapa- ngapain kok" Calista mengangkat jari tengah dan telunjuknya, dengan muka memelas.
"Oke--
" But, tadi gue nyasar trus kayaknya masuk ke markas orang deh" Sean menelan lagi kata kata nya, menghela nafas pelan.
Geovano menggaruk rambut nya yang tak gatal, Kevin yang mendengar penuturan Calista langsung menepuk dahinya.
"kayaknya bakalan ada masalah" Celetukan Kevin di balas pelototan oleh Calista, tangannya memukul pelan bibir Kevin.
"Sembarangan punya mulut"
"Ya kan gue cuma bilang anjriitt"
Kevin mendelik sinis."Udah, udah, Mudah-mudahan ga terjadi apa apa"
Calista mengangguk patuh, membuat teman temannya tersenyum maklum(-Kevin dan Zevan)
Di lingkungan pertemanan, selain dengan Sean yang notabene nya penasihat di geng (menurut Calista), Aldi juga berperan penting atas kepatuhan Calista.
Geovano terlalu pendiam dan sama sama menyesatkan.
Kevin tidak usah di ragukan lagi, dia 11 12 sama dengan Calista, ya plek tiplek seperti anak kembar lah.
Zevan? Ahh anak ini, bahkan selalu berpacaran dengan handphone nya, seperti dia akan mati kalau tidak melihat handphone.Di sisa perjalan menuju kelas, di saat yang lain bercanda ria, Zevan hanya melirik sekilas dan ikut tersenyum apabila namanya di sebut, sisa nya? Bermain handphone. Sepertinya membalas pesan pacar pacar nya..
TO BE CONTINUE
haii🤍
Aku balik lagi, yaa dengan keterbiasaan yang bener bener ngaret banget.
Thanks for reading guys🤍
Karakter kesukaan kamu siapa nih di sini?
Ada yang udah buka shiperr?
YOU ARE READING
Calista : Guenloie (Hiatus/kehabisan Ide)
Teen Fictionmampir yukk!! Masukin ke perpustakaan kalian yaa 😉 vote nya jangan pelit pelit kaa Ini kisah seorang Calista Aurora Maheswara atau nama lainnya Guenloie Ciara Alexandra. Calista panggilannya, yang sudah melekat sejak lama. Calista punya satu pange...