12

37.7K 625 15
                                    

"Gimana Jane kamu suka apartemennya?" tanya Anna.

"Suka banget An, makasih ya. Ini pasti mahal banget ya kamu sewanya, seharusnya kamu sewa yang kelas paling bawah saja. Aku jadi merasa tidak enak pada om Abian," ucap Jane.

Anna terkekeh. "Udahlah, Mas Abi juga nggak merasa keberatan. Oh ya apa kamu juga ingin buka usaha di sini?"

"Pengin sih An, tapi aku nggak punya modal buat usaha. Mau makan nanti kedepannya juga belum tau pakai apa karena uang yang aku bawa dari Rusia hanya cukup untuk makan 1 bulan saja."

Anna tampak prihatin dengan nasib temannya ini.

"Gimana ya aku juga merasa nggak enak kalau harus minta ke suami lagi. Em tapi setiap bulan pasti aku di kasih uang bulanan sama mas Abian, nanti aku sisain buat kamu buka usaha ya?"

"Nggak usah An," ucap Jane sembari berjalan menuju jendela dan melihat-lihat luar apartemennya.

"Kamu udah terlalu banyak nolong aku, aku nggak mau di bantu sama kamu lagi, biarin aku usaha sendiri ya?" ucap Jane seraya menoleh ke arah Anna.

"Tapi Jane-"

"An, please aku nggak mau hidup aku ketergantungan terus sama kamu. Aku bakal cari-cari kerja di luaran sana. Jadi kamu tenang aja ya aku bakal buktiin kalau aku bisa cari uang sendiri."

"Hem okey, tapi anak kamu harus sekolah kan? Sekolahkan di tempat Lio ya nanti aku ya biayain, kali ini jangan nolak please."

"Sekolah di sekolahan Lio sangat mahal biayanya kan An? Uang pendaftaran saja 5 juta belum lagi uang pembangunan 40 juta, itu terlalu mahal Ana. Aku akan menyekolahkan anakku di sekolah biasa saja."

"Jane, Lio ingin sekali satu sekolah dengan Zoya. Zoya juga kelihatan sangat antusias saat Lio mengajaknya untuk sekolah di sana. Keluar uang banyak asal untuk pendidikan tidak ada ruginya Jane," ucap Anna.

"Iya Anna benar, nanti Zoya biar kami yang biayain sekolahannya," ucap Abian yang baru masuk ke dalam apartemen karena dari tadi menunggu di luar.

"Terima kasih om, Anna, kalian sangat baik" ucap Jane merasa terharu hingga matanya berkaca-kaca.

"Sama-sama Jane."

"Sayang, ayo kita pulang,"ajak Abian pada Anna.

Anna mengangguk.

"Jane, Zoya malam ini tidur di rumahku ya, kamu nggak apa-apa kan tidur sendirian di apartemen?"

Jane menggeleng. "Nggak apa-apa kok, aku kan pemberani," ucap Jane.

"Baiklah, kami pulang dulu ya." Anna dan Abian lalu pergi meninggalkan apartemen Jane.

"An, maafin aku ya aku terpaksa membohongimu, sebenarnya restoran milikmu yang ada di Rusia sudah bangkrut karena aku tidak becus mengelolanya, makanya aku memilih pulang ke Indonesia dan menyusulmu karena di sana aku sudah tidak memiliki apa-apa. Aku janji An akan mengatakannya jika kamu sudah sembuh nanti," gumam Jane.

.....

Malam harinya.

"Pah, malam ini papah tidur sama mamah ya." pinta Helmi secara tiba-tiba.

Abian yang tengah menatap layar laptopnya lantas menoleh ke arah Helmi.

"Nggak, aku mau tidur sama Anna."

"Aku ini istrimu pah, yang sepantasnya tidur dengamu itu aku! Bukan Anna!" ucap Helmi dengan tegas.

"Apa kau lupa? Anna sedang hilang ingatan bagaimana jika dia melihatku tidur denganmu. Apa yang akan dia pikirkan nanti. Kau ini lagi kenapa sih biasanya juga tidur sendirian," ucap Abian.

My Husband My DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang