4

89.8K 1.6K 74
                                    

Anna tengah berada di dalam kamar Lio, membantu bocah itu bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini ia akan mengantarkan Lio ke sekolah karena mamanya tidak bisa mengantar dan sudah berangkat ke kantor dari tadi pagi.

Pintu kamar Lio terbuka terlihatlah Abian yang sudah berpakaian formal akan berangkat ke kantor.

"Udah siap?"tanya Abian.

Anna yang tengah menyisir rambut Lio menoleh ke arah Abian.

"Bentar lagi pa, ini Lio dari tadi nggak mau anteng di dandanin malah lari-larian,"ucap Anna sekalian mengadukan kelakuan Lio.

Sendari tadi Lio berlarian ke sana kemari tidak mau di pakaikan baju sekolahnya, dan membuat Anna harus berlarian juga mengejar bocah itu.

Abian masuk ke dalam kamar, ia lalu duduk di samping anaknya yang sudah duduk anteng di pinggir ranjang.

"Nak, jangan di ulangi lagi ya lari-larian kayagitu, kasian dong kak Anna dia kan bawa adek kamu nanti adeknya pusing di dalam perut."

Lio menatap Anna dengan ekspresi bersalah. "Maaf ya kak, Lio janji ndak akan lari-larian lagi. Abang juga minta maaf ya adek."

Abian tersenyum melihat sikap manis dan perhatian anaknya pada Anna.

"Ya udah yuk berangkat. Kamu mau ikut An?"tanya Abian.

"Ikut pa, tapi apa nggak lebih baik aku naik mobil sendiri aja supaya papa nggak perlu bolak-balik antar aku pulang?"tanya Anna.

"Nggak apa-apa, papa sekalian ingin mengajakmu ke kantor papa. Bukankah kamu kuliah ambil jurusan manajemen bisnis, jadi mungkin kamu tertarik bekerja di kantor papa"

Anna berbinar-binar mendengar itu.

"Beneran pah aku boleh kerja di perusahaan papa?"tanya Anna.

"Bolehlah."

"Ih aku mau banget! Makasih ya pa."

"Iya An. Ya udah Lio mau gendong apa jalan sendiri?"tanya Abian.

"Gendong papa."

Abian lalu menggendong Lio selanjutnya keluar dari kamar, sedangkan Anna turut mengikuti Abian sembari membawa tas sekolah Lio dan juga tas kantor Abian.






Di sekolah...

Abian dan Anna mengantarkan Lio sampai di kelasnya.

"Lio jangan nakal ya, terus harus nurut kata miss,"ujar Anna sembari merapikan pakaian dan rambut Lio kembali.

"Iya kak Anna."

"Lio."seseorang memanggil Lio membuat Lio menoleh.

"Altul! Altul aku mau punya adek tau,"ucap Lio yang bermaksud sombong dan pamer sebenarnya.

"Benelan! Adeknya pelempuan apa laki-laki?"tanya Arthur.

"Pelempuan, tapi masih di dalam pelut sini belum kelual,"ucap Lio sambil memeluk perut Anna.

Anna hanya bisa tersenyum canggung kepada ibu-ibu yang mengantar anak-anaknya itu.

"Loh anak pak Abian hamil toh, menikah kapan kok kami nggak di undang?"tanya mamahnya Arthur.

Anna gelagapan mendengar itu begitu pula dengan Abian.

"Em dia menikah di luar negeri,"jawab Abian.

"Oalah pantesan."

"Ya udah Lio masuk sana nak, belajar ya rajin ya sayang."Anna mencium pipi Lio sebelum Lio masuk ke dalam kelas bersama teman-temannya.

My Husband My DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang