BERTEMU

736 39 0
                                    

"Emm, arra gue mau ngomong sama lo"kata lore karena ketika melihat arra selesai makan

"Mau ngomong apa"bales arra acuh

"Ikut aja ayok"kata nya sambil menarik tangan arra dan eva menuju kamar mandi

"Emmm"bales singkat

Untuk orang tua lore masih utuh hanya saja deddy nya sedang berada di luar negeri, dan mommy nya setelah mengantarkan lore di langsung pergi karena ada masalah di butik nya.

Untuk orang tua eva setelah mengantarkan eva mereka langsung pergi karena ada meting dengan klien penting.

Untuk orang tua arra, dia hanya memiliki daddy karena mommy nya sudah meninggal di kerenakan kecelakaan pesawat,dan daddy menjadi gila kerja dan saat ini daddy nya sedang ada di luar negeri.

Kamar mandi

"Langsung ke inti nya aja"kata arra

"Oke, lo bukan arra kan"kata lore.k.a dinda

Arra yg mendengar itu sebenar nya kaget tapi mencoba untuk tenang

"Gue arra"kata nya mencoba untuk tenang

"Jujur aja"

"Gue arra mau gimana lagi"

"Ayolah put jangan di tutup tutupin lo putri kan"

"Kok lo tau nama gue"

"Karna gue tu dinda ini si are"

"Hah!!!! "

"Jadi lo sohib laknat gue"

"Emmmm"bales serempak dinda dan are

(Kita sebut mereka arra flore sama eva yg biar engga ribet)

Mereka pun berpelukan

" udah yuk keluar nanti pada curiga"
"Yuk"

"Angapain kalian dikamar mandi"kata zidan menyelidik

"Ngehomo" bales singkat arra

Lama berdiam akhirnya ada yg membuka suara

"Vano aku laper"

Semua sontak mengalihkan pandangan mereka ke satu titik.

"Sejak kapan lo ada di sini" kata arra kaget

"Sejak dari kamu sadar"

"Oh"

"Kamu laper, mau makan apa"

"Emm mau bakso"

"Gua punya daddy engga" celetuk arra
"Kaya nya engga deh,Berarti gue yatim dong"

"Ehh mulut lo engga disaring"

"Emang kenapa"

"Daddy itu masih ada ya"

"Terus sekarang dimana masa anak sakit engga ada jahat banget"
Telah lama terdiam akhirnya arra pun berbicara

"Bang pulang yuk"

Deg

"Demi apa gue dipanggil abang" batin ny

Karna arra tak pernah memanggilnya dengan embel-embel abang
"Bang pulang"

"Engga"

"Ihh pulang"
"Ya... Ya... Ya.... Ya.... "

"Sekali engga ya engga ra"

"Ih abang jahat"

Dia pun duduk dekat dengan bima

"Bima"panggil arra

"Apa"

"Kata nya kalo suka marah itu bikin cepet tua gimana kalo kita marah bersama"

"Maksudnya"

"Biar kita bisa menua bersama"

"hahahhahah"mereka semua tertawa tapi tidak semua lah Seperti Bima vano dan sophia

"Wah Bima kebal juga ya" batin arra

"Bima" panggil arra

"Apa" ketus Bima

"Liat aja pasti kali ini lo baper" batin arra

"Nun sukun ketemu Ba'kan iqlab
masa kamu ketemu aku engga ijab"

Bima yang mati-matian tidak tersenyum akhirnya pun terseyum dengan rona merah dipipi nya

"Njay buaya betina"

"Sereh"

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Bos ni pesenan nya"
"Tnks"
"Ya"


Akhirnya dengan berdebatan yg cukup menguras energi akhirnya arra bisa pulang dan disinilah arra berada mansion megah

Akhirnya dengan berdebatan yg cukup menguras energi akhirnya arra bisa pulang dan disinilah arra berada mansion megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang kamar gue dimana"
"Lantai dua warna pintu item"
"Oh"

"Oh dong untuk lo adek gue kalo bukan gue tendang ke neraka" batinnya

Arra pun melakangkah menuju lantai dua

"Aduh ni kamar warna nya ntar warna apa ya" monolog nya

Cklekk

"Ahh untung nya engga warna alay gue kira kan warna kematian"
"Ternyata warna favorit gue bagus juga ni dikasih lukisan bulan ama bintang nya"

"Ahh untung nya engga warna alay gue kira kan warna kematian""Ternyata warna favorit gue bagus juga ni dikasih lukisan bulan ama bintang nya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia pun masuk dan tidak lupa mengunci kamar nya terlebih dahulu.

"Ehh jangan seneng dulu lemari nye jangan lupa"

"Tuhkan isi nya kurang bahan"
"Ck.. Gimana dong"

"Ehh apa ni kaya tombol, tapi tombol apa ya"

Setelah lama berkutat dengan pikiran nya akhirnya pun dia memencet tombol itu dan seketika, dinding sebelah nya terbuka dan menampilkan pakaian impian putri.

"Gila ternyata si centil punya juga baju kaya gini"

"Akhirnya gue bisa pakai baju kaya gini jadi nyakan gue engga perlu malu lagi karna tubuh gue udah tinggi"

"Liat kaki jenjang gue"
"Seneng banget gue"

"Dah ah mandi dulu dah kaya ikan asin"

Trasmigrasi 3bocah SMP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang