Author Pov~
Pria asing yang Juli temui membawa Juli ke apartemennya, apartemen sederhana lebih tempatnya seperti apartemen untuk keluarga kecil.
"Masuk lah" ujar pria ini.
Tanpa ragu Juli melangkah masuk ke dalam apartemen orang asing ini, karena Juli beranggapan dia di bawa untuk di sewa jadi lah Juli lebih dulu menggodanya, pria ini diam saat Juli mencium bahkan meraba tubuhnya tapi setelah Juli selesai dia hanya menatap Juli datar.
"Apa sudah selesai ?" Tanyanya yang membuat Juli sedikit malu karena pria ini tidak bereaksi.
"Ah, a-apa kita tidak pergi ke kamar ?" Tanya Juli balik.
"Kamu mau tidur di kamar ? Ya boleh saja.. tapi kamar ku sedikit berantakan, aku bisa tidur di sofa"
"Huh.. ah, Bu-bukan begitu maksud ku! Ak-aku menawarkan tubuh ku untuk kamu sewa!" Juli menepuk dadanya.
Pria ini menarik koper Juli.
"Hah, ma-mau di bawa kemana ?!""Kamar.. kamu mau ke kamar kan"
"Ah, iya" Juli mengikuti langkah pria ini masuk ke dalam kamar, sesuai yang pria ini katakan kamarnya memang berantakan.
"Tugas pertama mu bersihkan dulu kamar ku"
"Eh.. apa ?"
"Kamar.. silahkan, untuk pakaian kotor mesin cucinya di ruangan sebelah, kamu pasti lapar.. ku buatkan nasi goreng" Pria ini melangkah keluar kamar meninggalkan Juli seorang diri.
"Eh.. huh ? Apa dia salah mengartikan maksud ku ? Ta-tapi aku sudah menciumnya tadi ?" Juli sedikit bingung dengan keadaan ini tapi tetap saja dia bekerja membersihkan kamar pria asing yang bahkan tidak Juli ketahui namanya.
Hampir 1 jam Juli bersih-bersih, dia juga mencuci dan melipat pakaian pria ini. Setelah selesai, Juli keluar dari kamar.. dia bisa mencium aroma nasi goreng yang enak.
Dia berjalan kearah dapur yang memang cukup dekat dengan kamar karena apartemen ini berukuran sedang tidak besar dan tidak juga kecil.
Pria ini menyuruh Juli duduk lalu makan berdua bersama Juli. Sembari makan, Juli melihat wajah pria ini.
Rambutnya sedikit berantakan, kumisnya tumbuh lumayan lebat juga.
Setelah makan, pria ini meminta Juli untuk mencuci piring dan dengan polosnya Juli melakukan apa yang pria ini perintah.
Sampai akhirnya Juli menanyakan apakah pria ini tidak berniat tidur dengannya.
Pria ini menatap Juli.
"Boleh.. mandi lah dulu, kamar mandinya satu dengan mesin cuci tadi""Ah, iya.. aku mandi dulu"
Juli pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya, dia juga sudah bebersih dari dalam mau pun luar.Setelah selesai mandi, Juli masuk ke dalam kamar dan melihat pria tadi tengah mengetik di laptopnya.
"Aku sudah selesai mandi" ujar Juli.Pria ini langsung menutup laptopnya, dia bangun dari tempat duduknya lalu menarik Juli keatas kasur yang membuat keduanya langsung terbaring di atasnya.
Juli meremas pelan tangannya, dia sedikit takut karena selama ini dia hanya melakukannya dengan mantan kekasihnya tapi sekarang dia malah menawarkan diri untuk tidur bersama pria asing.
Saat Juli tengah sibuk dengan pikirannya, pria ini menarik selimut lalu menyelimuti tubuh mereka berdua.
"Selamat tidur, istirahat lah.. kamu pasti mengalami hari yang panjang, besok mari bertemu lagi di pagi hari" ujar pria ini lalu berbaring membelakangi Juli.
"Ah, iya" jawab Juli, lama dia melihat punggung pria ini sampai akhirnya Juli tersadar.
'Hm ?! Eh.. EH !! Apa dia beranggapan konteks tidur bersama itu benar-benar tidur ?! Hanya tidur saja ?!' batin Juli penuh tanda tanya padahal semua kata-kata dari Juli itu sangat jelas.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time (Tamat 21+)
RandomApa aku bisa mencoba memulainya lagi ? Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti ku ? Apakah aku bisa mempercayai kalau benar hanya aku di hati mu ? Bisakah ?