Juli bekerja di apartemen Jason, dia melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih, melipat pakaian Jason, mencuci dan banyak lagi.
Saat malam pun dia tidur satu kasur dengan Jason, tak terjadi apa-apa selama hampir seminggu Juli tinggal tapi pagi itu hal aneh mulai terasa dimana Jason tak melepas tatapan matanya dari Juli.
'Ya, aku tau ini tempat tinggalnya tapi bisakah dia membiarkan aku bekerja dengan tenang!' batin Juli menjerit karena sejak pagi Jason terlihat memperhatikan gerak gerik Juli.
"Oh!" Juli baru ingat dia harus membuat makan siang untuk mereka berdua, Juli pergi ke dapur begitu juga dengan Jason pergi mengikuti Juli.
Di tengah kesibukan Juli memasak, tiba-tiba Jason berdiri di belakang Juli.
"Um.. ap-apa kamu menginginkan sesuatu ?" Tanya Juli.Jason menopang tubuhnya dengan satu tangan lalu menatap Juli.
"Aku mau mencicipi masakan mu" ujar Jason."Eh.. tu-tunggu sebentar.. " Juli mengambil sendok lalu menyendok sup ayam yang tengah dia buat.
" ..buka mulut mu"Jason menuruti apa yang Juli perintah, dia membuka mulutnya lalu memakan satu potongan kecil ayam.
Jason menatap Juli.
"Enak.. terima kasih""Hm,." Juli mengangguk pelan, setelahnya Jason berlenggang pergi masuk ke dalam kamarnya.
"Dasar aneh" gumam Juli karena dia tidak tau apa yang membuat Jason terus bertingkah aneh seharian ini.
Perlu waktu 20 menit sampai Juli menyelesaikan masakannya, dia menyajikan hidangan di atas meja makan.
"Baik, tinggal panggil dia untuk makan bersama" ujar Juli.Juli melangkah kearah kamar Jason lalu mengetok pintunya.
"Makanan sudah siap.. !" Kata Juli sebisa mungkin menaikan volume suaranya tapi tak ada jawaban dari dalam kamar Jason.Kembali Juli mengetok kamar Jason tapi kali ini dia membuka pintu kamar Jason.
"Hei.. makanan sudah siap" ujar Juli.Jason langsung menutup laptopnya lalu berbalik melihat Juli.
"Ya, sebentar lagi aku keluar""Oke~" Juli menutup pintu kamar Jason lalu berjalan kearah dapur seraya melepas apronnya setelah meletakkan apronnya di lemari, saat dia berbalik Juli terkejut melihat Jason sudah berdiri di belakangnya.
"Ya ampun! Aku hampir terkena serangan jantung!"
"Maaf, tapi bisakah kamu membantu ku ?" Tanya Jason.
"Hm, tentu" jawab Juli dengan senyuman di bibirnya.
"Tolong buatkan aku teh madu, madunya ada di lemari atas" Jason menunjuk lemari gantung di dapur.
"Hm, ku buatkan sekarang" Juli berjalan kearah meja di dapur lalu memasukkan teh ke dalam gelas, dia membuka lemari atas yang ternyata cukup tinggi alhasil Juli jadi berjinjit untuk meraih tempat madunya.
Juli bersusah payah mencoba menggapai tempat madu yang berada di ujung lemari.
"Ck, kenapa menaruhnya diujung" gumam Juli kesal, disaat yang sama Jason tiba-tiba mendekat lalu meraih tempat madu itu.Juli berbalik melihat Jason.
"Ini.. hanya satu sendok" ujar Jason seraya menaruh tempat madu itu ditangan Juli.Tapi yang membuat suasana menjadi canggung adalah tubuh keduanya hanya berjarak 5 cm saja.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time (Tamat 21+)
De TodoApa aku bisa mencoba memulainya lagi ? Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti ku ? Apakah aku bisa mempercayai kalau benar hanya aku di hati mu ? Bisakah ?