07

12.9K 960 25
                                    

Hai.. Hai FloRose disini ~
Flo infokan kalau cerita ini akan tamat di chapter 12 😘
Jadi dari pada kalian kaget, Flo kasih tau aja dulu 😁
Oke... Selamat membaca~

.
.

Setelah kejadian itu, Jason kembali bersikap normal seolah dia tidak pernah meminta hal aneh itu pada Juli tapi seminggu kemudian di tengah malam yang sunyi.

Tik. Tik. Tik.

Suara  jam mendominasi kamar tidur Jason, Juli yang sudah tertidur lelap merasakan sesak yang tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

'Apa ini ? Rasanya--"

"Hah.. "

Deg!
Juli membuka matanya lebar saat hembusan nafas terasa di lehernya.

Juli meremas kuat seprei kasur saat sesuatu menyentuh belakangnya.
'Ap-apa yang dia lakukan ?!' batin Juli, dia yakin saat ini Jason tengah melakukan handjob dan sesekali menggesek miliknya di belakang Juli.

Rasa hangat dan lengket yang sangat Juli kenali, awalnya Juli berniat pura-pura tidur tapi apa yang Jason lakukan membuat Juli ikut terangsang.

Rona merah muda menghiasi kedua pipi Juli, tangannya bergerak menyentuh milik Jason beberapa detik kemudian Juli bisa mendengar tawa kecil dari Jason.

"Kenapa kamu tertawa ?" Tanya Juli tanpa melihat Jason.

"Aku tau sejak awal kamu memang ingin menyentuh ku, jadi aku sengaja melakukan hal ini untuk melihat reaksi mu" ujar Jason.

"Huh, apa ?" Juli langsung bangun dari posisi berbaringnya.
"Kamu yang terangsang kenapa malah menyudutkan ku!"

Jason bangun lalu mengurung Juli di antara dinding apartemen.

Glup.
Juli menelan salivanya berat saat melihat seringai di bibir Jason.

"Perlihatkan milik mu, mari lakukan ini bersama.. kita sama-sama pria, aku pun mengerti keinginan terdalam mu itu"

"Ugh.. " Juli sangat ingin meninju wajah Jason tapi Jason memang benar karena cukup lama Juli tidak memuaskan dirinya setelah berpisah dari kekasih brengseknya itu.

Juli mengeluarkan miliknya dari sarang lalu menyentuh paha Jason.
"Mendekat, menggeseknya bersama-sama jauh terasa nikmat.. ta-tangan mu besar jadi kamu yang bertugas memijat milik kita" ujar Juli walau pun dia merasa malu mengatakan hal seperti itu.

Jason tersenyum.
"Kamu ahlinya" kata Jason, dia mendekat bahkan sangat dekat dengan Juli.

Jason menaruh kedua kaki Juli di atas pahanya lalu menggenggam miliknya dan Juli menjadi satu di dalam tangan besar Jason.

"Ah.. " Juli meremas seprei kasur, p*nis Jason terlihat besar juga hangat saat bergesekan langsung dengan milik Juli.

"Hah.. Mm.. " Juli menutup matanya menikmati pijatan Jason.
"Apa seenak itu ?" Bisik Jason tepat di telinga Juli.

"Hah-ah.. ya, sangat" jawab Juli, kedua tangannya beralih menyentuh pundak Jason.

"Bisakah kamu melakukannya lebih cepat.. um, aku mau keluar"

Mendengar permintaan Juli, Jason langsung mengocok keduanya dengan cepat.

"Ah! Aahh.. hah! AHh!"

"Ah" Jason dan Juli sama-sama keluar, cairan kental itu menyatu di tangan Jason.

Jason mengambil tissue lalu membersihkan cairan lengket itu dari mereka berdua.

"Lebih baik kita tidur" Jason membawa Juli berbaring lalu menyelimuti tubuh mereka berdua.

Juli menatap wajah Jason yang sekarang menutup kedua matanya seolah tidak terjadi apa-apa.

'Aneh! Dia sangat aneh !!' batin Juli tidak percaya dengan semua yang sudah terjadi.

Tingkah aneh Jason tak habis sampai disitu, besoknya dia mengajak Juli pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan.

Walau pun Juli bekerja di tempat Jason, Jason tidak membiarkan Juli membawa barang-barangnya sendirian.

Jason menenteng banyak kantong plastik juga satu dus makanan ringan yang sengaja Juli beli untuk dia makan di kala senggang bekerja.

Jason memasukan semuanya ke dalam mobil.
"Apa ada yang perlu dibeli lagi ?" Tanya Jason.

"Hm, ku rasa sudah semuanya"

"Ok.. masuk lah" ujar Jason, Juli masuk ke dalam mobil.

Mereka melaju pergi dari pasar, Juli pikir Jason akan membawanya pulang tapi ternyata dia berhenti di salah satu mini market.

"Sebentar, ada yang perlu ku beli" kata Jason sembari melepas sabuk pengaman lalu keluar dari mobil.

"Hah..." Juli melipat kedua tangannya di depan dada, " ..ini sudah hampir tengah hari, dia malah singgah di tempat seperti ini" Juli menggerutu kesal, saat Juli melihat lurus ke depan.

Dia bisa melihat seseorang berjalan dengan menenteng sebungkus makanan di plastik juga tas ransel.

Orang itu duduk di pinggir mini market lalu memakan makanannya dengan raut wajah sedih.

Juli bergegas keluar dari dalam mobil, dia berjalan ragu ke arah orang ini.
"Casandra ?" Kata Juli dengan suara pelan.

Orang ini mendongakkan kepalanya melihat Juli.
"Ka-kak Juli !" Dia cukup terkejut bisa bertemu Juli di tempat seperti ini.

"Ap-apa yang kamu lakukan disini, kenapa kamu--"

HUG!
Gadis muda bernama Casandra ini ternyata adik Juli yang dulu berselingkuh dengan kekasih Juli.

"Tolong.. " Casandra memeluk Juli erat.
" ..tolong aku kak !"

Juli mengepalkan kedua tangannya, mengingat apa yang mereka perbuat sejujurnya Juli tak sudi untuk bertemu lagi dengan Casandra tapi karena gadis ini adik satu-satunya yang Juli punya, jadi lah dia berbesar hati untuk menolong Casandra.

Tak lama kemudian, Jason keluar dari dalam mini market menenteng plastik berisi minuman kaleng beralkohol juga kotak kecil.

Jason menatap Juli seolah bertanya-tanya apa yang Juli lakukan memeluk seorang gadis di depan mini market ?

.
.

Bersambung ...

One More Time (Tamat 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang