Sudah hampir 1 bulan Juli tinggal bersama Jason dan banyak keanehan yang Jason perlihatkan pada Juli tapi Juli memilih mengabaikannya.
Saat Jason tengah mandi, Juli masuk ke kamar membawa pakaian yang sudah kering dari jemuran.
"Hm, dia meninggalkan laptopnya hidup" Juli menaruh pakaian tadi di dalam keranjang lalu melihat laptop Jason."Oh, dia tengah menulis novelnya" gumam Juli, Juli lalu duduk di kursi Jason.
"Sedikit saja, kebetulan aku suka cerita yang dia buat"Karena penasaran Juli berniat membaca apa yang Jason ketik tapi tiba-tiba Jason sudah berdiri di belakang Juli lalu mengurung tubuh Juli di antara meja kerja Jason.
Tap.
Jason menutup laptopnya."Ini hanya ketikan acak, aku perlu persetujuan editor ku" ujar Jason.
"Ah.. be-begitu rupanya" Juli jadi malu sendiri karena ketahuan diam-diam melihat pekerjaan Jason.
"Ya, tidak apa-apa.. "
Tes.
Deg!Juli melirik tangannya dimana tetesan air terasa menyentuh kulit Juli.
Juli mendongakkan kepalanya melihat wajah Jason dan betapa terkejutnya Juli saat melihat wajah Jason tanpa kumis.
"Si-siapa ?" Kata Juli.
"Hm, apa yang kamu katakan ?" tanya Jason balik.
Juli langsung memutar kursi kerja Jason.
"Ap-apa kamu Jason ? Ku-kumis mu hilang !"Jason tersenyum kecil.
"Ya, aku mencukurnya karena sudah cukup panjang.. apa terlihat aneh ?""Mm!" Juli mengelengkan kepalanya.
"Terlihat bagus dan lebih muda!" Puji Juli.Jason tiba-tiba mendekat lalu mengecup singkat pipi Juli.
"Eh ?" Juli cukup terkejut saat mendapat kecupan singkat itu dari Jason.
"Hal ini sudah biasa ku lakukan saat di Prancis" ujar Jason tiba-tiba.
"Apa ? Tapi kita tidak sedang berada di Prancis" Juli belum sepenuhnya memproses apa yang baru saja Jason katakan.
Jason tidak melanjutkan pembahasan ini, dia meminta Juli untuk melipat pakaiannya.
Juli duduk melipat pakaian Jason dan Jason kembali mengetik di laptopnya tapi sesekali Juli bisa melihat kalau Jason berhenti mengetik dan terlihat berpikir keras.
'Menjadi novelis ternyata berat.. dia pasti tengah memikirkan alurnya saat ini' batin Juli.
Tiba-tiba Jason berbalik kearah Juli, dia cukup lama menatap Juli.
'Apa lagi yang dia mau ? Dia terus menatap ku !' Tapi Juli tetap melakukan pekerjaannya.
Jason tiba-tiba berjalan kearah Juli lalu berjongkok di hadapan Juli.
"Um.. apa --" belum selesai Juli bicara Jason tiba-tiba mengacak lipatan Juli."Ah.. kenapa --" Jason kembali mengacak lipatan pakaian Juli.
"Heeeiii !! Hentikan itu!! Kamu membuat kacau !!" Protes Juli tapi Jason kembali melakukan hal yang sama berulang kali hingga akhirnya Juli menahan tangan Jason.
"Jangan membuatnya berantakan !! Hei, uah!" Jason tiba-tiba menarik kedua tangan Juli hingga pria muda ini jatuh di atas tubuh Jason.
Deg.
Deg.
Deg.Juli bisa melihat jelas wajah Jason dibawahnya.
'Tanpa kumis wajahnya jauh lebih segar sekarang.. dia terlihat tampan'"Pinggang mu.. " Jason menyentuh pinggang Juli.
" ..ternyata kecil untuk ukuran pria dewasa"Juli menepis tangan Jason.
"Katakan apa yang kamu mau ?! Selama sebulan ini kamu terus menganggu ku !" Juli terlihat kesal.Jason tersenyum kecil.
"Aku mau kamu jadi kekasih ku.. "Bagai disambar petir di siang hari, Juli tidak tau kenapa Jason tiba-tiba mengatakan hal seperti itu padanya padahal di dalam perjanjian, mereka tidak boleh ada rasa.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time (Tamat 21+)
RandomApa aku bisa mencoba memulainya lagi ? Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti ku ? Apakah aku bisa mempercayai kalau benar hanya aku di hati mu ? Bisakah ?