Ayah pulang

266 44 7
                                    

Setelah melalui hari pertama disekolah barunya Cala langsung pulang kerumah, tadinya Nina mengajak Cala hangout bersama dua teman baru mereka -Checil dan Rahma- tapi gadis itu menolak.

Alasannya karna sang ayah akan kembali setelah business trip nya diluar kota. Cala mengatakan yang sebenarnya, ayah memang menghubungi dirinya jika akan pulang hari ini. bukan karna tak ingin mengiyakan ajakan temannya.

Jika sudah begini Nina bisa apa?

Ceklek...

Rumah Cala bukanlah rumah yang menjulang tinggi bak layaknya istana, bukan juga rumah dengan arsitektur pilar besar nan megah. tapi rumah ini cukup untuk dikatakan seperti museum karna banyak lukisan yang berjejer didinding ruang tamu juga disepanjang lorong-lorongnya dan cukup untuk dijadikan tempat lapangan sepakbola, itupun belum terhitung dengan halaman rumah yang luasnya mungkin 2x lipat dari rumahnya.

Setelah memarkirkan motor Vespa antiknya Cala masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarnya.

Sepi,itu yang selalu Cala rasakan setiap berada dirumah.memang dirinya hanya tinggal dengan sang ayah dan juga 4 orang pekerja rumah yang ayahnya bayar. dua bertugas mengurus seisi rumah, satu pekerja kebun dan satu lagi supir pribadi ayah.

Jangan tanya kemana ibu Cala,bahkan dihari pertama dirinya menatap dunia Cala belum sempat mengenal atau bahkan bertemu dengan sang ibu.

Istri ayahnya itu pergi meninggalkan sang ayah dan Cala setelah berjuang untuk melahirkan dirinya ke dunia.

Dari lahir Cala sama sekali belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi Cala juga tak pernah merasa kurang kasih dan perhatian dari ayahnya. sang ayah benar-benar merawat dirinya dengan baik, saking baiknya Cala merasa kasih sayang dari ayahnya sudah lebih dari cukup untuk dirinya tanpa harus mendapatkan kasih sayang dari wanita lain selain bunda.

Krieeettt~

Blammm🚪

"Assalamualaikum Cala... Ayah pulang sayang"ucap pria yang genap berusia 40 tahun ini.

"Iya ayah bentar... Cala lagi ganti baju"balas Cala dari dalam kamarnya.

Jack memilih untuk duduk disofa ruang keluarga sembari menunggu putrinya datang, tubuhnya sangat lelah sekarang. mungkin karna Jack memilih untuk langsung pulang setelah selesai urusan bisnisnya tanpa istirahat sejenak.

Dia sandarkan tubuhnya pada sandaran sofa dan memijit kecil keningnya yang berdenyut.

"Ini teh hijaunya diminum dulu yah"Cala dari arah dapur membawa secangkir teh yang biasa diminum sang ayah.

Lalu tangannya beralih memijit bahu Jack, ayahnya itu terlihat sangat kelelahan.

"Sruuup... ahh~ gimana rasanya hari pertama jadi siswi abu-abu?"tanya Jack sesaat setelah menyeruput sedikit teh Hijau buatan putrinya tadi.

"Amaze bangettttt but the nothing special, huh... like a normal typical first day school. aku kira tadinya gaakan punya temen, tapi ternyata Nina juga sekolah disana yah. aku juga dapet 2 temen baru"jelas Cala dengan excitednya karna setelah sekian lama akhirnya dia kembali memiliki teman (selain Nina).

"Great job pretty... putri ayah emang hebat".

Tapi tiba-tiba secuil ingatan tentang Mauqi si makhluk astral itu mengerubungi kepalanya, Jack yang heran karena pijatan putrinya semakin kesini semakin ditekan kuat akhirnya mengaduh dan langsung bertanya.

"Akh... udah-udah ayah udah enakan. sekarang duduk sini dan ceritain semua sama ayah, dikelas ada yang jahil sama kamu?"Jack menuntun tangan putrinya untuk ikut duduk disamping dirinya.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang