CH 3 -Demam

579 24 15
                                    

South Korea, Seoul.
07.00 KST

.

.

"Mom, aku berangkat ya!" Ucap Chenle

"Baik, sayang.. Hati-hati!" Balas Haechan..

Tunggu dulu.. Jam 7? Ya, Chenle baru masuk SMA bulan lalu, dan sekolahnya masih dalam masa MPLS.. Jadi semua siswa yang baru masuk, atau yang naik kelas diperbolehkan masuk sebelum jam 08.30..

Hari ini Chenle disuruh untuk datang lebih awal ke sekolah, karena guru barunya memilih Chenle untuk mengikuti kegiatan OSIS.

Chenle dan siswa lain yang ditunjuk oleh guru barunya belum mendapat bagian apapu, karena hari ini adalah hari pertama, Chenle dan temannya akan mengambil bagian masing-masing.

.

.

.

15 menit kemudian..

15 menit? Chenle sudah berani berkendara sendiri, menggunakan mobil. Chenle juga memiliki jalan pintas tersendiri untuk sampai ke sekolah.

"Chenle!"

Chenle menoleh dan mencari siapa yang memanggilnya dan ternyata itu adalah crushnya semenjak kelas 1 SMP, Jisung.

"Chenle, kukira kau akan datang terlambat" Jisung merangkul pinggang Chenle.

"Ahaha.. Tentu saja tidak. Aku kan dipilih Sooyoung ssaem juga" Ujar Chenle, dengan nada yang terdengar sedikit.. Canggung? Entahlah..

"Ah benar juga, omong-omong.. Kau berangkat diantar siapa?"

"A-Aku berangkat sendiri"

'Ya Tuhan, andai aku langsung mempunyai teman.. Aku ingin pergi dari sini, aku tak sanggup melihat perlakukannya padaku' Batin Chenle

"Ohh, nanti waktu pulang.. Aku ikut denganmu boleh?" Tanya Jisung

Jisung sudah meminta izin Ayahnya, jika Ia jadi akan menumpang dimobil Chenle, maka Ia akan menyetir terlebih dahulu kerumahnya, lalu membiarkan Chenle pulang kerumahnya sendiri.. Tak lupa dengan tos perpisahan nantinya.

"B-boleh"

"AAAA, lucu sekali jika kau malu-malu, jangan malu sayang.. Aku bahkan lebih muda darimu.. Chuu~" Ucap Jisung

Pipi bulat nan putih milik Chenle pun memperlihatkan rona merah, bahkan telinga Chenle jauh lebih merah daripada pipinya.

CUP

"Emmpphh!"

Jisung mencium bibir Chenle saat sudah sampai dikelas.

"Jisunghh.. Ahhh"

Ciuman Jisung turun kebawah, berpindah ke leher mulus Chenle.

Jisung membuat tanda kepemilikan di leher Chenle, lalu mencium tanda-tanda merah keunguan yang ada di leher Chenle.

"Jisung.."

"Cukup sampai disini saja.. Aku tak ingin merusak harga diri kesayanganku ini" Ujar Jisung.

Jisung mengambil syal ditasnya, lalu dikenakannya syal itu pada leher Chenle.

"Jika ada yang mencurigaimu, bilang saja itu milikmu sendiri" Ujar Jisung.

Chenle mengangguk sebagai jawaban.

Jisung keluar kelas, tetapi sebelum itu.. Jisung mengedipkan sebelah matanya pada Chenle.

'Ya Tuhan, pria mana yang dapat Engkau berikan untukku.. Aku tak dapat menerima selain Jisung'

.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang