Chapter 1

2.2K 205 6
                                    

Bel istirahat berbunyi, siswa-siswi mulai keluar kelas untuk mengisi perutnya yang sudah kosong. Sama seperti Jake, ia sedang menunggu Jay menghampirinya untuk mengajaknya ke kantin.

Tak lama, Jay muncul lalu menarik tangan Jake tiba-tiba. Membuat Jake yang sedang meletakkan kepalanya di atas meja tersentak.

"Astaga Jay! ngangetin!" Seru Jake kesal namun tak di pedulikan oleh Jay.

Mereka pun sampai di kantin yang sudah ramai. Jay pun menyuruh Jake mencari tempat duduk sementara dirinya pergi memesan.

Jake pun menurut lalu mencari meja kosong, ia pun menemukannya. Sembari menunggu Jay, ia melihat seisi kantin. Ramai, satu kata yang ada di benak Jake.

Saat kedua maniknya asik melihat-lihat seisi kantin yang masih ramai, manik itu menemukan sosok ketua basket yang Jake puji-puji.

Manik Jake terpaku, susah untuk mengalihkannya. Jake memuji-muji pemandu basket yang tak lain adalah kakak kelasnya.

Lamunannya di buyarkan oleh Jay yang datang dengan dua porsi bakso. Lagi-lagi acara memandang crush terganggu, Jake menghembuskan nafas kasar.

"Liatin apa sih dari tadi?" Tanya Jay sembari menyuap bakso ke dalam mulutnya.

"Biasa Jay." Jawab Jake lalu menyendok bakso miliknya.

Jay mengangguk paham, tahu betul siapa yang di maksud. Siapa lagi kalau bukan kakak kelas 11 MIPA 2 bernama Park Sunghoon yang selalu Jake puji-puji.

Tiba-tiba kedua pemuda menghampiri meja Jake dan Jay. Pemuda manis itu tersenyum yang semakin menambah kadar manis pada dirinya.

"Jake, gabung ya." Ucap Jungwon di balas anggukan ringan oleh Jake.

"Gila sih, kantin rame banget." Keluh Sunoo sembari meminum es teh manisnya. Terlihat juga keringat yang menetes di pelipisnya.

"Abis ngapain sih kalian?" Tanya Jay yang heran melihat kedua pemuda manis di hadapannya di basahi keringat.

"Lari keliling lapangan." Jawab Jungwon.

Keempatnya pun makan dengan sesekali diiringi obrolan tidak berguna namun cukup menghibur.  Setelah makanannya habis, Jake menyeruput es teh manisnya.

"Kalian kenal Park Sunghoon?"

Mendengar itu Jake tersedak. ia pun terbatuk-batuk sampai akhirnya rasa sakit itu menghilang. Jay ini kenapa tiba-tiba sekali sih...

Tanpa di duga Jungwon mengangguk, "Dia kakak sepupu gue." Ucapnya lalu mencomot gorengan yang sedang Sunoo makan.

Sunoo sabar, dia ini tadi beli gorengan lima ribu rupiah tapi mengambilnya lima buah, seharusnya ia mengambil empat. Dan yang tadi di ambil Jungwon ialah gorengan curiannya.

Tidak halal.

Kembali lagi pada Jake, kini kedua matanya membola. Huh? kakak sepupu Jungwon? yang benar saja, mengapa dunia ini sempit sekali...

"Nah! kebetulan tuh Jake." Ucap Jay seraya menepuk pundak sahabatnya.

Jungwon yang tak paham pun bertanya pada kedua orang yang ada di hadapannya ini, "Emangnya kenapa?" Tanyanya seraya mengangkat satu alisnya.

"Jake naksir."

Jake melotot lalu mencubit lengan Jay. Yang di cubit meringis, memang cubitan maut Jake tidak pernah gagal.

Jungwon tertawa remeh, "Orang nolep modelan dia di sukain? darimananya coba." Ucapnya meremehkan.

"Lo bilang apa hah?"

Tidak di sangka-sangka Sunghoon berdiri di belakang Jungwon. Jungwon pun menampilkan deretan giginya.

Sunghoon menggeser Sunoo yang sedang memakan gorengan, "Heh main nyempil aja lo!" Protes Sunoo namun tak di gubris oleh Sunghoon.

Sudah menggeser tubuh Sunoo, ia juga mencomot gorengannya sama seperti yang Jungwon lakukan.

"HEH GORENGAN GUE! SINIIN GA!" Lagi-lagi Sunoo protes namun tak di gubris oleh Sunghoon melainkan Sunghoon langsung memasukkan satu gorengan utuh ke dalam mulutnya.

Tak mempedulikan Sunoo yang sedang marah Sunghoon malah bertanya pada Jungwon.

"Siapa yang naksir gue?"

Kakel ; Sungjake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang