Chapter 8

1.6K 175 15
                                        

"Selama kita pacaran kamu duain aku sama Heeseung?"

"Bajingan lo Heeseung."

Sunghoon mengusap wajahnya kasar. Selama berhubungan dengan Sunghoon nyatanya Ningning mengkhianatinya. Ningning berhubungan spesial dengan Heeseung.

Heeseung, yang mendorong Sunghoon untuk mengajak Ningning menjalin hubungan.

Ningning dan Heeseung bahkan berhubungan lebih intim. Sunghoon sendiri hanya menjalin hubungan sewajarnya saja.

Betapa jahatnya semesta pada pemuda Park itu.

Langkah kaki Sunghoon membawanya menuju tempat hiburan malam untuk menghilangkan stresnya. Sunghoon terlihat menyedihkan sekarang. Minum sendiri di pojok ruangan.

Sunghoon menghembuskan nafasnya. Kepalanya kini pening. Rasanya Sunghoon sudah terpengaruhi minuman alkohol. Ia mabuk.

Namun Sunghoon malah semakin gencar meminum minuman alkohol itu. Ia tertawa hambar. Kepalanya kini sudah berada di atas meja. Tubuhnya sudah lemas.

"Sunghoon! woi Sunghoon!" Seruan itu tak kunjung di jawab oleh Sunghoon.

Jungwon pun segera mengangkat tubuh sepupunya itu. Sayangnya tenaganya tidak cukup banyak untuk mengangkat Sunghoon.

"Bocah sok sokan ngangkat aki aki."

"Gue udah kuliah ya!" Marah Jungwon pada orang yang mengatakan dirinya bocah.

Ternyata itu adalah Jay. Ia pun turut membantu Jungwon untuk mengangkat tubuh Sunghoon yang cukup berat.

Sunghoon kini sudah berada di dalam mobil milik Jungwon. Berkat bantuan Jay pekerjaan Jungwon menjadi sedikit lebih ringan.

"Thanks ya, gue duluan." Jungwon hendak memasuki mobilnya namun Jay menahannya.

"Bantuan gue ga gratis Jungwon." Jay berucap dengan suara beratnya. Kini bibirnya sudah menyatu dengan bibir plum milik Jungwon.

Jungwon terkejut, namun ia tetap menikmatinya. Toh, ini tidak buruk juga. Kedua bibir itu pun saling melumat satu sama lain.

Terbawa suasana, Jungwon mengalungkan tangannya di leher Jay. Begitupun dengan Jay, ia semakin gencar melumat bibir milik Jungwon.

"Ah, dunia ini emang ga berpihak ke gue. Gue lagi patah hati malah disuguhi orang cipokan." Ucapan Sunghoon itu membuat pangutan bibir Jay dan Jungwon terlepas.

Jay menatap Sunghoon kesal, "Ganggu aja lo bangsat."

Jungwon cepat-cepat memasuki mobil. Ia malu akan kejadian tadi. Apa yang ia pikirkan? apakah ia mabuk juga? entahlah pokoknya sekarang ia harus pulang!

"Bangsat, bangsat, bangsat! Jungwon bego, kenapa lo terima bibir dia anjing!"

--

Kini keempat pemuda sedang berada di kediaman Sunghoon. Tante Park sedang tidak ada di rumah, begitu juga dengan tuan Park.

Sunghoon tak kunjung bangun dari tidurnya. Mungkin karena hari ini adalah weekend atau ia masih merasa stres.

Di ruang tamu kediaman keluarga Park, Jay, Jake dan Jungwon sedang bermain PlayStation milik Sunghoon. Tak lupa dengan camilan yang Jungwon ambil dari kulkas tante Park.

Sebenarnya Jungwon masih sedikit canggung dengan Jay. Masih teringat bayang-bayang semalam di kepalanya. Itu membuat Jungwon bergidik ngeri.

Awalnya Jungwon hanya mengajak Jake, tapi dirinya lupa dimana ada Jake disana ada Jay. Alhasil Jay pun ikut bersama Jake.

"Kok rame?" Suara khas orang bangun tidur terdengar oleh ketiga pemuda yang sedang bermain PlayStation.

"Mau ngacak-ngacak rumah lo." Jawab Jungwon enteng.

"Kebo lo." Timpal Jay.

Sunghoon berjalan ke arah pemuda itu. Ia mendapati keberadaan Jake. Ia kira sedang bermimpi nyatanya Jake berada disini, di rumahnya.

"Pagi Jake." Sapa Sunghoon.

"Udah siang kak." Balas Jake yang fokus pada gamenya.

"Cringe banget denger lo manggil kak ke Sunghoon." Komentar Jungwon di setujui oleh Jay.

Sunghoon dan Jake tidak membalas komentar tak penting seperti itu. Pemuda park itu pun memutuskan untuk mandi.

Jungwon tersenyum konyol, "CIE YANG DI SELINGKUHIN." Teriak Jungwon pada Sunghoon yang sedang mengambil handuk.

"DIEM YA LO!"

Jay dan Jungwon tertawa. Sementara Jake hanya diam. Ia tak paham maksud Jungwon barusan. Selingkuh? kekasih dari Sunghoon itu selingkuh?

"Siapa sih?" Hasrat penasaran Jake menggebu-gebu.

"Tuh kakel kesayangan lo di selingkuhin pacarnya. Karma ya kan Won?" Jawab Jay.

"Yoi, mampus sih gue mah. Siapa suruh lagi deket sama orang malah nembak cewek."

Oh sekarang Jake paham semuanya.

--

Up lagi deh mweheheheh, btw ini mendekati end hmzz.

Sad end or happy end?

Kakel ; Sungjake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang