Chapter 7

1.2K 166 8
                                    

Dua tahun sudah berlalu. Kini Jake dan Jay sudah memasuki perguruan tinggi. Penyakit gegar otak yang diderita Jake tak kunjung hilang. Meskipun begitu Jake tetap ceria di hadapan orang-orang.

Jake berlari ke arah gerbang kampus sambil sesekali mengecek jam tangannya. Ia terlambat ke kelas hari ini.

Bugh!

Jake terjatuh kala tak sengaja menabrak orang. Orang itupun ikut terjatuh sebab Jake menabraknya cukup keras. Jake buru-buru membantu orang itu memunguti kertas yang berserakan.

Saat Jake hendak meminta maaf kepalanya mendongak dan tidak sengaja bertatapan dengan orang yang di tabraknya tadi.

Orang itu mengerutkan keningnya. Merasa tak asing kala melihat Jake. Berbeda dengan Jake yang terkejut ketika melihat orang itu.

"Jake? lo Shim Jake kan?"

Tanpa mempedulikan pertanyaan orang itu, Jake kembali berlari saat ia ingat ia sudah terlambat.

Orang itu terheran-heran. Sudah dua tahun Jake menghilang lalu kembali nampak di kehidupannya. Apa yang terjadi pada pemuda Shim itu?

--

Kelas hari ini sudah selesai. Jake dan Jay memutuskan untuk duduk di gazebo kampus. Bermain game sebentar, sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembusan.

Gazebo kampus nampak sepi sebab mahasiswa lain masih memiliki jadwal lain maupun ada yang meninggalkan kampus setelah tugasnya selesai.

"Jay." Panggil Jake sembari mematikan ponselnya.

"Kenapa?"

"Tadi gue lihat kak Sunghoon." Aku Jake yang membuat Jay membelalakkan matanya.

"Lo ga salah lihat?" Jake menggeleng sebagai balasan.

Kedua netra mahasiswa baru itu mengarah kepada sepasang kekasih di gazebo sebrang. Seperti tak asing melihat lelaki jangkung itu seperti Sunghoon.

Mata Jake dan Jay membola ketika malihat sepasang kekasih itu bercumbu. Mereka sepertinya tidak melihat keberadaan Jake dan Jay.

Samar-samar nama Sunghoon terdengar. Memang benar, lelaki yang sedang bercumbu itu ialah Sunghoon. Jake yang belum melupakan Sunghoon pun segera pergi dari sana. Pemandangan itu membuat hatinya sakit.

Sunghoon menyadari keberadaan Jake. Ia beranjak meninggalkan perempuan disampingnya itu untuk mengejar Jake. Saat berhasil mencekal Jake netra Sunghoon tak henti-henti menatap netra indah milik pemuda Shim itu.

Sunghoon memandang tak percaya pada Jake. Ini benar-benar Jake yang dulu bersamanya.

"Jake, ini benar lo. Selama ini lo kemana aja Jake?"

"Peduli apa lo sama gue?" Sinis Jake, entah mengapa ia menjadi sensitif seperti ini.

"Sunghoon, kenapa ninggalin sih?" Tanya Ningning saat sampai disamping Sunghoon.

Mata Jake menatap Ningning intens. Oh, jadi ini yang tadi bercumbu dengan Sunghoon. Kalau boleh cemburu, jujur saja Jake cemburu. Namun ia tak punya hak sebab dirinya bukanlah siapa-siapa.

Jake meninggalkan Sunghoon dan Ningning. Jay menyusul sahabatnya itu. Ia tahu bagaimana mood Jake sekarang.

Kedua sahabat itu sudah berada di dalam mobil. Tanpa berlama-lama Jay melajukan mobilnya meninggalkan halaman kampus.

"Gue kira dia nunggu gue. Nyatanya itu cuma mimpi gue saat koma."

Kakel ; Sungjake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang