25.DEMAM

18.4K 491 42
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga pukulan mendarat tepat di wajah tampan Alister, jika tidak di tahan papa Bryan, papa Bimo tidak mau berhenti menghajar Alister. Merasa sangat malu dengan tingkah laku putra nya, yang sangat keterlaluan. Mama Rita sampai menangis di pelukan mama Merry, ia pun merasakan hal yang sama dengan suami nya.

"Brengsek kamu, mau bikin anak orang mati hah?" Teriak papa Bimo.

"Maaf pa, Alister khilaf"

"Maaf kamu bilang, liat Kirana. Dia sampai demam tinggi gara-gara kamu, seneng kamu bikin papa sama mama malu"

"Kalau setelah ini Kirana minta cerai gimana? Mau cari wanita seperti Kirana dimana? Cuma dia yang mau terima kamu apa ada nya"

Alister langsung bersujud di kaki papa Bryan, meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan nya. Papa Bryan membantu Alister berdiri, kemudian memeluk Alister.

"Minta maaf sama Kirana, jangan sama papa"

"Kunci berumah tangga supaya langgeng itu, saling terbuka dan saling percaya satu sama lain" ucap papa Bryan mengingatkan.

"Bryan, bawa Kirana pulang saja bersama mu, dari pada nanti anak mu mati sia-sia" ucap papa Bimo sarkas.

"Jangan pa, Alister memang salah tapi jangan bawa Kirana pergi" Alister panik mendengar titah sang papa.

"Beruntung kamu punya mertua sebaik Bryan dan Merry, kalo papa jadi mertua kamu, mati kamu di tangan papa"

Papa Bryan dan mama Merry sampai terharu melihat sikap papa Bimo, Kirana berada di keluarga yang tepat.  Mereka begitu melindungi Kirana, bahkan mereka sampai berani menyakiti anak nya sendiri, jika memang bersalah.

"Ma..."

"Iya sayang"

"Mau minum" mama Merry segera membantu Kirana untuk minum.

Alister tak berani mendekat, saat melihat lirikan maut dari Kirana. Alister berdiri dekat jendela kamar, bersebelahan dengan papa Bimo.

"Sudah?" Tanya mama Merry saat Kirana menyodorkan kembali gelas yang masih berisikan air.

Kirana mengangguk "Ma, mau pulang" ucapnya sendu, dengan tatapan yang sayu.

"Pulang? Kamu mau ikut mama pulang?" Kirana mengangguk.

"Kalo kamu ikut mama pulang, terus suami kamu gimana? Nanti dia ngga ada yang nemenin"

"Aku mau pulang pokoknya, aku ngga mau disini, aku udahin aja ya ma, Kirana capek"

"Sayang, aku minta maaf, tolong jangan tinggalin aku" Alister terduduk lemas di lantai.

Mama Rita mendekat ke arah gue, mengusap lembut rambut gue seraya tersenyum.
"Maafin anak mama ya sayang, tapi semua keputusan ada di kamu, mama ngga akan maksa"

"Aku mau pulang aja ya ma, bolehkan?" Mama Rita mengangguk pasrah, ini memang salah Alister.

"Jangan pergi Kirana, aku ngga bisa tanpa kamu" ucap Alister memohon.

~

Di rumah papa Bimo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rumah papa Bimo...

"Duduk, papa mau bicara"

Sudah dua hari semenjak Kirana pulang ke rumah orangtua nya, Alister memilih pulang ke rumah papa dan mama nya. Terlalu berat rasanya jika harus pulang kerumah, sedangkan disana tidak ada yang menyambut nya sama sekali.

"Mau sampai kapan kamu begini? Jangan jadi pengecut! Selesaikan masalah yang kamu buat" ucap papa Bimo penuh amarah.

"Apa yang harus aku lakukan pa?"

(Author : kamu nanyeeakk?)

"Astaga Alister, kamu masih nanya langkah apa yang harus di lakukan? Gila!"

Mama Rita yang sedari tadi menguping pun keluar dari balik tembok. Menghampiri papa Bimo dan Alister dengan raut wajah marah.

"Apa benar kamu dan Alana belum bercerai?, jawab dengan jujur!" Tanya mama Rita serius.

"Jawab! Jangan buat papa emosi Alister!" Amarah papa Bimo tak tertahan melihat putra kebanggaan nya hanya terdiam.

"Maafin Alister ma, pa, maaf karena telah berbohong. Alana tidak mau bercerai dari aku, tapi dia juga tidak mau meninggalkan Jayden"

"Astagaaaaaaa" mama Rita berteriak kecewa, lalu tak sadarkan diri.

"Ma, mama bangun ma" papa Bimo menepuk pipi mama Rita tapi tak mendapat respon.

"Ma, bangun...."

"Jangan sentuh mama kamu, cepat keluar dari rumah ini, papa ngga sudi tinggal satu atap dengan anak tidak tau diri"

"Tapi pa,"

"KELUAR! Bobby, bawa orang ini keluar, dan mulai sekarang kamu bekerja untuk saya"

"Baik tuan"

~

"Sayang, makan yuk, mama udah masak makanan kesukaan kamu" gue menggeleng, karena memang tidak ada nafsu makan.

"Jangan gini dong nak, nanti kamu sakit"

"Aku ngga laper ma"

"Mama telpon Alister suruh kesini ya? Ngga baik marahan terlalu lama sama suami, kalau memang ada masalah di selesaikan baik-baik"

"Ma, coba mama ada di posisi aku, coba mama jadi aku, minimal mama mengerti aku. Aku kecewa ma, ini bukan hal yang sepele, tolong ngertiin aku ma hiks...hiks..."

Tangis gue seketika pecah, kenapa Bisa-bisanya mama dan papa masih bisa memaklumi Alister, kenapa?. Setidaknya mereka mengerti perasaan  gue, anak mereka.

Di bohongi dan di perlakukan seperti jalang itu bukan hal biasa, itu sudah sangat sangat keterlaluan. Karna sejati nya wanita itu seperti berlian yang harus di jaga dengan penuh kelembutan, ketika lelaki itu memilih berarti mereka harus siap untuk menjaga nya.

.
.
.
.
.

Komen yang banyak dong guys, biar aku makin semangat 😊😁

Terimakasih yang sudah vote dan mampir
I love you 🥰

Semoga kita semua selalu dalam lindungan allah, sehat selalu semua.

Satu lagi, alfatihah untuk saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.
#prayforcianjur

HOT DADDY 🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang