Aku baru saja menuruni tangga, berniat untuk membuang jenuh di depan televisi. Karena ternyata berdiam diri di kamar seorang diri itu sangatlah membosankan.Suasana rumah begitu sepi, saat kulirik jam tangan rupanya jarum jam masih berada di angka 4. Aku mendesah bosan, ingin main tapi tidak punya tujuan sama sekali.
"Tria!" Bahkan aku baru saja duduk hendak menyalakan televisi, tapi panggilan itu membuatku harus menunda dulu niat awalku
Bibirku menyunggingkan senyuman ramah pada tante Netha yang kini tengah melangkah ke arahku, lalu tak lama kemudian tante Netha pun ikut duduk di sofa sebelahku. Kakinya disilangkan anggun dan punggungnya bersandar santai ke badan sofa."Malam ini kamu gak ada acara sama teman-temanmu kan, sayang?" tanya tante Netha menyentuh bahuku lembut
Aku lantas menggeleng, aku memang sedang tidak memiliki jadwal acara apapun dengan siapapun. Tapi ada apa ya, kok tiba-tiba tante Netha bertanya begitu?
“Baguslah, jadi itu artinya kamu bisa ikut kita makan malam” senyum tante Netha mengembang
Keningku berkerut bingung, ucapan tante Netha tidak kupahami sama sekali. Bukan kah selama ini pun aku memang tidak pernah melewatkan makan malam bersama yang lainnya?
"Loh tante, tapi bukannya setiap malam juga Tria ikut makan malam bersama?" sahutku menatap polos
Tante Netha tersenyum lagi seraya meraih remote tv di atas meja, "Iya. Tapi ini beda Tria. Nanti malam kita dinner di restaurant, sayang." Jelas tante Netha sumringah, seraya menekan tombol on di remote yang disusul dengan menyalanya tv berlayar datar itu.Oh, mau pada dinner ya?
Aku pun mengangguk patuh, meskipun rasanya tidak enak jika harus ikut dinner bersama keluarga tante Netha, tapi menolakpun akan percuma. Toh tante Netha tidak akan membiarkanku untuk menolak ajakannya.
**
Kini aku sedang berebahan di atas tempat tidur, menatap langit-langit sambil memikirkan perihal pakaian apa yang cocok untuk kukenakan nanti malam.
Sejujurnya, aku gak punya koleksi pakaian semi formal karena kebanyakan hanya kaos dan celana saja yang mengisi lemariku. Saat berkemas untuk dibawa ke sini pun aku hanya memasukkan sebagian pakaian santai dan juga setelan untuk kuliah. Tidak ada yang glamour, karena aku lebih suka dengan jenis pakaian simple yang nyaman di badan.
Tapi masalahnya, nanti malam aku akan menghadiri sebuah acara makan malam di luar rumah. Meskipun bukan acara formal tapi kan tetap saja, aku tidak mungkin juga mengenakan kostum asal-asalan.
“Apa gue beli dadakan aja, ya? Kan uang transferan mama bulan kemarin masih utuh belum kepakai sepeserpun” tekadku sembari bangun terduduk
Sepertinya itu bukan ide yang buruk, lagi pula udah lama juga aku gak ke mall meskipun untuk sekedar lihat-lihat baju. Mumpung masih ada waktu banyak, lebih baik aku berangkat sekarang saja.
Aku segera beranjak dari tempat tidur, setelah menyambar sweater yang menggantung di gantungan pintu aku lantas bergegas keluar kamar. Saat menuruni tangga, kulihat tante Netha masih tetap pada posisinya, dia lagi anteng nonton serial antah berantah yang tak terlalu kusukai.
“Tante” panggilku mendekatinya
Wanita cantik itu lantas mengalihkan perhatiannya ke arahku diiringi dengan senyuman keibuannya, “Ada apa, sayang?”“Tria mau izin ke rumah temen ya, tante. Sebelum magrib Tria janji bakal udah pulang, kok” izinku sedikit berbohong
Aku hanya tidak mau mengatakan yang sejujurnya saja, karena aku yakin kalau aku bilang mau pergi ke mall untuk cari pakaian buat nanti malam pasti tante Netha akan mencegah. Tante Netha pun pasti akan memintaku untuk mengenakan pakaian seadanya saja dibanding harus beli dadakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Love (SUDAH TERBIT)
RomanceIni tentang Quensha Lovinitria, seorang gadis yang baru memasuki masa kuliah namun harus terpaksa menghadapi berbagai kenyataan. Seperti, satu atap dengan ketua senat super resek dan pemaksa misalnya. Dimiliki secara paksa oleh Mahesa Gesa Geraldo...