03

13 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

.


.
.
.


"Huft ... akhirnya bisa pulang juga." Gadis berambut sebahu itu berjalan keluar dari cafe tempat dia kerja. Dia mengayunkan kakinya menuju halte bus untuk pulang tapi bunyi deringan ponselnya menghentikan langkahnya.

Unknow
Ke tempat gue sekarang.

Gadis itu meremas ponselnya. Walaupun ia tidak menyimpan nomor tersebut tapi dia sangat tau siapa yang mengiriminya pesan. Niatnya untuk pulang dia urungkan, dia memesan ojol untuk menuju ke tempat yang dimaksud oleh orang yang mengirim pesan tersebut.

Setelah membayar ojol, dia memandang bangunan mewah didepan, gedung apartemen untuk kalangan atas. Dia memasuki lift dan menekan nomor lantai tempat orang yang mengirimi dia pesan.

Ting

Pintu lift terbuka dilantai yang dia tuju, dia keluar dan melangkah ke salah satu pintu di lantai itu. Dia menghela nafas sebelum dia memasukkan pin apartemen.

Ceklek

Sepi. Dia melangkah menuju dapur tidak ada orang di sana. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi orang tersebut.

Gadis itu terkejut tanpa sadar menjatuhkan ponselnya ketika ada sepasang tangan kekar memeluk perutnya.

"Baby ...," suara serak dan hembusan nafas hangat di lehernya membuat gadis itu menegang apalagi saat orang itu memberi kecupan basah di lehernya.

"Sam, berhenti." Gadis itu gemetar tanpa sadar dia menetes air mata.

"Sttt ... Don't be afraid baby. Lagian kita udah biasa lakuin ini." Pemuda yang bernama Sam itu semakin liar. Dia memberi kissmark di leher mulus gadis itu.

"Sebentar Lo ikut gue ke Jakarta. Kita mulai rencanannya."

Gadis itu melepaskan diri dari Sam. Dia menatap nyalang ke arahnya
.
"Gue gak mau pergi, gue gak bisa ninggalin bokap sendiri disini!"

Sam kembali menarik gadis itu ke pelukannya. Gadis itu memberontak tapi Sam malah memperat pelukannya. "Udah mulai bandel yah? lupa karna siapa bokap lo masih hidup sampai sekarang?"

Seketika gadis berhenti berontak. Tentu dia tidak lupa akan fakta itu tapi dia juga tidak ingin terlibat dengan rencana gila cowok itu.

"Jadi, gadis penurut oke? kalo mau bokap lo aman."
Gadis itu pasrah saat cowok sudah mempertemukan bibir mereka karna dia tau  dia harus memuaskan nafsu sang iblis.

......

Setelah dua hari dirawat, akhirnya Zayana bisa pulang. Saat ini Zayana berdiri di pekarangan mansion Dirgantara. Gadis itu berdecak kagum melihat kemegahan mansion yang ada di depannya.

Gila! ini mansion atau istana?! batin Zayana.

"Ayo masuk sayang." suara Grace menyadarkan gadis itu.

"Eh? Iya, mih."

Begitu Grace membuka pintu, mereka disambut dengan beberapa maid sama bodyguard yang menundukkan kepalanya. Zayana merasa seperti seorang tuan putri di novel-novel.

Zayana mengedar pandangannya, dia melangkah ke ruang tamu. Matanya terpaku pada satu figuran foto yang digantung di dinding. Dalam foto tersebut ada tiga bocah, dua anak laki laki yang Zayana tebak adalah Kenzo dan Kenzi dan satu gadis kecil yang lagi memeluk boneka teddy bear berwarna coklat.

MUST BE HAPPY ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang