00. Oh, My Husband!

1.5K 61 2
                                    

00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


00. Prolog

Selamat datang di cerita Oh, My Husband!

Cerita ini pure imaginasi saya yang saya abadikan menjadi sebuah karya tulis.

Tidak diperkenankan untuk plagiat. Siapapun yang plagiat cerita ini semoga pantatnya bisulan 1 bulan.

Cerita yang ditulis dengan kebahagiaan.

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak positif.

Maaciii all💕

▫️
▫️
▫️

"BUNGA LILYY, BANGUUUNNNN!"

Teriakan maut melengking ke seluruh penjuru rumah. Dua lelaki di depan kamar kini tengah meringis karena telinga mereka berdenging. Padahal mereka sudah memakai penutup telinga tapi sayangnya suara wanita paruh baya itu memang tidak terkalahkan. Berbeda dengan dua lelaki di sana. Seorang gadis mungil masih memejamkan matanya, tidak mendengar apapun. Kebo banget, ya.

Namanya Bunga Lily. Biasa dipanggil Lily. Gadis pendek berisi, dengan rambut sebahu seperti dora. Lily itu polos mendekati goblok, membuat sebagian orang gemas pengin nampol.
Pecinta aci colok alias cilok. Fanatic banget sama Stray Kidz. Biasnya si Bang Chan. Suka baca wattpad perjodohan yang cowoknya tampan, tajir melintir bergelimang duit.

"Ini kuping apa hiasan panci sih!"

Wanita itu menarik telinga anak gadisnya. "BUNGA LILYYYYYY!!" teriaknya semakin keras dan melengking.

Teriakan itu lolos membuat Lily membulatkan matanya dengan setengah kesadaran. Barang sedetik ia meringis merasakan telinganya ditarik. "Mahh, ampuunnn. Telinga Lily sakit, lepasinn. Nanti telinga Lily panjang kaya pinokio!"

"Mana ada pinokio telinganya panjang! Yang ada hidungnya yang panjang!"

Lily meringis. "Loh emang iya?"

"Makanya kalau guru nerangin di dengarin, Lilyyy!!"

"Guru Lily gak ada yang jelasin tentang pinokio, Mah."

Wanita paruh baya itu berdecak. "Li, terserah kamu deh. Mamah pusing ngadepin kamu yang oon!"

"Lepasin dulu, Mah. Sakit tahu, lagian Mamah kenapa sih jewer telinga Lily."

"Kamu itu kebo, mau ada kebakaran atau tsunami juga gak akan bangun kalau gak diginiin." Wanita itu melepaskan tarikan di telinga Lily sembari menghela napas jengah.

"Habisnya Lily ngantuuukk, Mahh. Ini juga masih pagi buta, ngapain bangunin Lily?"

"Pagi buta mata kamu buta? Udah jam tuhuh, Bunga Lilyyyy!" geram Reta. Kesabarannya hanya setipis tisu tapi memiliki anak seperti Lily. Bisa darah tinggi.

Oh, My Husband! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang