04. Oh, My Husband!

670 46 5
                                    

04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04. Lily si pendek

Lily dan Zerlon kini berada di sebuah mall ternama guna memilih baju dan membeli cincin pernikahan mereka yang akan diselenggarakan secepatnya. Pihak keluarga Lily pun tidak keberatan jika Lily nikah muda, karena anaknya jadi tidak terjerumus pergaulan bebas yang mungkin akan membuatnya menyesal nanti.

Zerlon membawa Lily ke salah satu butik milik Kakaknya--Zerlia. Kakaknya memang salah satu designer terbaik di Indonesia.

"Om, kita mau fitting baju pengantin disini?" Tanya Lily yang belum melepas tatapan kagumnya melihat butik itu.

Zerlon mengangguk. "Iya, Mamah sudah memilih beberapa baju disini. Kamu tinggal cari yang cocok aja."

"Ini kelihatan megah banget loh, Om. Kita nikah pakai kebaya aja, daripada beli di sini, mahal." Lily membayangkan kisaran harga baju pengantin didalamnya, melihat butik itu dari luar saja sudah kelihatan jelas jika butik itu mahal.

"Kamu tahu, kamu akan nikah dengan siapa? Zerlon Arian An-Zacyln, orang terkaya nomer dua setelah Papah saya."

"Terus apa hubungannya sama pernikahan kita?"

Zerlon mendesah kesal. "Kamu menikah sama orang kaya, Lily. Bukan sama gelandangan, jadi saya menginginkan yang terbaik di hari baik kita. Sudah, berbicara sama kamu bisa membuat saya darah tinggi!"

Pernikahan mereka memang tidak akan mengundang banyak orang. Hanya orang terdekat dan beberapa kerabat Zerlon serta tiga sahabat Lily. Namun tetap saja, mereka akan mengadakan acara pernikahan itu dengam mewah dan elegan.

Lily mengerucutkan bibirnya. "Itu pertanda Om udah tua, makanya darah tinggi!"

Zerlon tidak menimpali ucapan Lily. Ia memilih masuk ke dalam butik dan di ikuti gadis itu yang sedang menggerutu karena merasa di cueki.

"Selamat datang Tuan Zerlon..."

Zerlon hanya membalas dengan anggukan kepala saja. Pegawai tersebut tersenyum ramah, sudah paham betul sikap dingin adik dari bosnya.

"Bu Zerlia sudah menitipkan beberapa pesanan yang dibuat Nyonya Evelyn, mari saya tunjukan."

Zerlon menoleh ke arah Lily yang sedang melihat patung pajangan membuat Zerlon mengernyit.

"Kenapa?"

"Kok hidung patungnya mancung, Lily yang manusia malah pesek." Lily memegang hidungnya yang minim.

Oh Tuhan tolong selamatkan Zerlon dari kegoblokan Lily.

"Patung didesign oleh manusia sesuai dengan kriteria pembuat patung itu sendiri. Beda sama Tuhan yang menciptkan manusia dengan bentuk yang sempurna," kata Zerlon.

"Kok Lily gak sempurna."

"Kalau gak sempurna kamu gak akan punya hidung, mata, kaki, tangan, mulut dan telinga."

Oh, My Husband! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang