21. Oh, My Husband!

345 39 2
                                    

21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. Ruang Rawat

Pintu ruang rawat terbuka lebar menampilkan seorang gadis dengan kepala dan tangan dililit dengan kain kasa sedang duduk bersender dibrankar. Gadis itu menoleh lalu mengukir senyum dan melambaikan tangannya senang.

"AYANGGG ZERLONNN!" pekik Lily  hendak melompat dari brankar tapi urung ketika Zerlon melototinya garang membuat Lily diam tak berkutik.

Setelah menutup pintu, Zerlon mendekati Lily dengan raut cemas melihat wajah dan tangan gadis itu di lilit perban. Putaran video yang sempat ia lihat ketika menuju ke rumah sakit kembali teringat.

Zerlon mengepalkan tangannya tanpa sepengetahuan Lily. Tidak bisa pasrah begitu saja melihat sang istri terluka seperti sekarang.

"Ayangggg kok bengongg??" tanya Lily menelengkan kepalanya menatap lekat Zerlon.

"Aku khawatir Ayyy, ini muka sama tangan kamu diperban. Pasti lukanya berat." Zerlon meringis memperhatikan wajah cantik Lily tertutup, hanya mata dan bibir gadis itu yang terlihat.

Lily menggeleng pelan. "Enggakkkk! aku baik-baik aja tau."

Zerlon mendengus sebal, apa semua perempuan suka berkata 'gak papa' meskipun sedang sekarat?

"Gak papa apanya Ayyy, nih lihat. Muka cantik kamu, gak kelihatan." Zerlon menunjuk wajah Lily. " Lebam semua, yaa?"

"Aku cum----"

GEDUBRAAKK!

Lily dan Zerlon kompak menoleh pada dua manusia yang sedang bergulat dibawah tanah.

"Jalan, Caca, kalian ngapain tiduran disana?"

Jalan berdiri lebih dulu, menepuk pakaiannya yang kotor disusul oleh Caca. "Mata lo tiduran. Gue sama Caca jatoh, bego!"

Ringisan kecil terdengar. "Hati-hati, jangan buru-buru nanti kalian jatuh."

"EMANG UDAH JATUH ANJENGGG!" seru Jalan dan Caca bersamaan.

Lily hanya cengengesan melihat wajah kesal dua sahabtnya. "Mana titipan Lily?"

"Titipan apa Ayy?" tanya Zerlon memicingkan matanya.

Caca mengambil dua tenteng tas kresek berukuran besar begitu juga dengan Jalan.

"Ini titipannya ndoro ratu." Dengan kasar Caca melemparkan kantung kresek itu. Segera ditangkap oleh Zerlon sebelum kantung kresek yang entah apa isinya mendarat dikepala Lily.

"Pelan, istri saya sedang sakit." Tegur Zerlon.

Jalan melotot. "Kurcaci ini sakit? Mustahil, lihat aja cengirannya kaya kuda kebelet kawin!"

"Aku emang kebelet kawin, sama mas suami." Lily tanpa malu mengakuinya secara terang-terangan membuat Zerlon mendelikinya tajam.

"Tuh Pak, istirnya minta kawin."

Oh, My Husband! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang