16. Oh, My Husband!

381 42 10
                                    

Hello bestiehh ada yang kangen OMGH?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello bestiehh ada yang kangen OMGH?

Kasih vote yang banyakkk!!!

Absen dong kalian dari kota manaaa? Aku kan pengin kenal nih pecinta Zerlon dari mana aja.

Ada yang dari pluto gakkk?

Part ini khususon yang sudah 16+ yaaaa, tapi kalo belum mau tetap baca ya udah, trabas aeee.

Aku hanya tidak ingin mencemari otak kalian yang masih syuci seperti susu kental manis.

16. Keciduk!

Siang hari yang menyedihkan bagi Zerlon karena ia harus menghadapi berbagai macam tingkah Lily yang seperti dugong kelaparan. Semua yang Zerlon lakukan selalu salah, bahkan menaruh handuk dikasur pun menjadi sebuah masalah besar bagi Lily.

Apa Zerlon marah?

Oh, tentu tidak!

Lelaki itu hanya menghela napas panjang dan mengelus dada sabar.

Sisanya cuma nunduk dipojok ruangan kaya anak anjing diomelin babunya.

Cryyy. Zerlon banting harga setelah menikah dengan Lily.

"Kamu denger akuuu gak?!"

Zerlon mengangguk pelan. Tanpa menaikkan pandangannya, agaknya melihat gadis itu malah semakin kena omel. "Dengar, ayyy."

"Udah berapa kali aku bilang, jangan naroh handuk dikasur!"

Zerlon tampak berpikir sesuatu. Kapan istrinya pernah mengatakan hal tersebut.

"Kamu gak pernah ng---"

Lily mendelik tajam, tangannya terlipat. "APAAA?! MAU BILANG APAAA?"

"E--enggak ayyy. Kamu cantik meskipun marah-marah."

"Siapa yang marah hah?!"

Zerlon mengatup bibirnya. Gelengan kecil terlihat. "Nggak ada, itu tukang sayur di depan komplek marah-marah."

Poor tukang sayur.

"Awas aja kamu sampe naroh handuk dikasur lagi, aku tebas pala kamu!" ancam Lily kemudian melenggang pergi menutup pintu kamar dengan keras mengakibatkan bunyi yang membuat Zerlon terlonjak.

Mengusap dadanya sabar. "Lagi kesurupan dugong kali ya?"

"JANGAN NGEBATINNN YAAA, AKU DENGER LOH!"

▫️▫️▫️

Agaknya memang mood Lily yang sedang tidak baik. Dari mengomel hingga menangis bak anak kecil kehilangan permennya

"Ayyy, kenapa nangis?"

Isakan itu terdengar makin keras dengan suaran sruputan ingus beradu, memang gak ada elegannya nih bocah satu.

"Aku inget kejadian semalam," cicit Lily menerawang jelas seolah kembali pada waktu malam hari.

Oh, My Husband! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang