3. Kalbun

55 18 0
                                    

Tole bingung, mengapa ia harus men-sleding pantatnya sendiri? Kan bukan ia yang sudah menyakiti Nakula. Haduh, ada-ada saja orang itu.

Daripada bingung, Tole memutuskan untuk mengechat Nakula.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tole hanya tinggal memakai sendal jepit nya untuk menuju rumah Nakula, karena jaraknya yang berdekatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tole hanya tinggal memakai sendal jepit nya untuk menuju rumah Nakula, karena jaraknya yang berdekatan.

Kini, ia hanya menggunakan kaos oblong dan celana kolor sebatas dengkul dengan sendal kesayangan nya itu, apalagi kalau bukan suatu brand yang bisa digunakan untuk semua kalangan, swallow.

Tole senang, karena hari ini adalah hari minggu, otomatis ia akan beristirahat setidaknya hanya satu hari ini, dari hiruk pikuk nya dunia yang dijalaninya, terlebih apapun yang didikte oleh mamanya.

Tole berjalan ke ruang tamu dan menemui mamanya yang sedang asyik menonton televisi sambil menjajal beberapa makanan tradisional yang disukainya.

"Mau kemana, Ton?"

Tole menengok kearah sumber suara, "Main, kerumah mas Sadewa."

"Loh, bukannya kamu ada janji mau jalan sama Acasia?"

"Hah? Janji apa lagi, ma?" Tanya Tole dengan penuh heran.

"Ya, i dont know, Ton. Kan yang pacaran kalian, bukan mama."

Band-itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang