[ Romance, Time-Travel, Rebirth ]
[ Roosevelt Series 2 ]
[ 🔞 Mature Content ]
[ Bonus bab tersedia di Karyakarsa ]
.
.
.
~~~}{~~~
Jia Li pikir mati karena dicekik ibu tiri di usia 27 tahun adalah akhir dari penderitaan selama sepuluh tahun terakhir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Di kehidupan pertama dulu, Jia Li tidak ikut acara makan malam ini, karena masih sakit hati dan tidak terima akan hal yang sudah terjadi. Jadi tidak tau apa saja percakapan di acara makan malam ini, sekarang ikut dan justru mengetahui inti dari obrolan, ditambah akan mendapat beberapa hadiah ulang tahun.
Sepertinya, selain kado untuk ulang tahun, ini juga sebagai permintaan maaf dan hiburan untuk suasana hati Jia Li yang mereka anggap pasti sedang patah-patahnya. Acara ulang tahun saja tidak diadakan, padahal –jika ingin– keluarga Zhou bisa mengundang sejumlah tamu tersohor, membuktikan betapa terpuruk gadis itu.
Lama berjalan menyusuri teras manor dan turun di beberapa anak tangga, akhirnya Yu Xuan menginstruksikan untuk berhenti, penutup pandangan ditarik tapi mata masih dilarang terbuka.
"Yu Xuan?" panggil Jia Li bosan.
"Tunggu, dalam hitungan ke tiga, buka matamu. Satu ... dua ..." Suara Yu Xuan terdengar di depan, nada itu tidak bisa menutupi antusiasme.
"Tiga!"
Di hitungan ke tiga, Jia Li akhirnya membuka mata, bisa melihat sosok Yu Xuan di depan membawa kue tart dengan dua tangan. Bersamaan dengan itu sejumlah konfeti diletuskan para pelayan yang tersenyum sumringah sambil menyanyikan lagu ulang tahun.
"Selamat ulang tahun, Jiajia," ucap Yu Xuan cengengesan.
Jia Li tersenyum tulus kali ini melihat lampu tumblr warna-warni menghiasi tanaman hias di seluruh taman rumah kaca –temoat berada sekarang–, lentera berbagai bentuk dan ukuran digantung di pohon-pohon. Puluhan lilin menyala di ata tanah, dan balon huruf merangkai ucapan Selamat ulang tahun, Jiajia di belakang Yu Xuan.
"Make a wish, lalu tiup lilinnya," kata Yu Xuan mendekatkan kue tart berhias bunga lily dan lilin angka 20.
Jia Li menautkan tangan di depan dada, dan memejamkan mata untuk mengucap permohonan.
"Aku berharap, di kesempatan ke dua ini, semuanya akan menjadi lebih baik-baik saja."
Membuka mata lagi lalu meniup cahaya lilin diakhiri tepuk tangan orang-orang di sekitar.
"Sebelum potong kue, Jiajia, sekarang berbalik dan lihat apa yang ada di belakangmu," kata Yu Xuan menyuruh lagi sambil menyerahkan kue tart pada pelayan yang ikut memeriahkan.
Kernyitan muncul di kening Jia Li, tapi tetap menurut untuk berbalik, langsung terpaku menemukan sebuah mobil yang dipastikan masih baru berwarna abu-abu gelap. Di bagian atas kap mobil itu terdapat pita putih-ungu besar dan beberapa untai bunga sebagai hiasan.
Plat nomor pada mobil memiliki rangkaian angka dan huruf yang membentuk nama J i a l i.
"Tidak ada warna hitam kesukaanmu untuk jenis mobil ini, jadi aku memilih yang mendekati hitam. Tidak masalah, kan?" terang Yu Xuan diakhiri bertanya.
