[ Romance, Time-Travel, Rebirth ]
[ Roosevelt Series 2 ]
[ 🔞 Mature Content ]
[ Bonus bab tersedia di Karyakarsa ]
.
.
.
~~~}{~~~
Jia Li pikir mati karena dicekik ibu tiri di usia 27 tahun adalah akhir dari penderitaan selama sepuluh tahun terakhir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Masih panas?"
"Tidak."
Jia Li menjawab beserta gelengan kepala pada pertanyaan lembut Kai, kemudian mengunyah perlahan seiring tatapan kembali pada layar televisi yang menempel di tembok.
Pagi ini tidak ada yang menjenguk Jia Li, kecuali Kai, sudah datang pagi-pagi buta menyambut sang gadis bangun. Membantu ke kamar mandi, sekarang menyuapi sarapan berupa bubur ditemani jus buah.
Televisi sedang memberitakan Xue Mei yang tersandung masalah baru, diduga menjadi simpanan seorang direktur perusahaan setelah dinyatakan putus bertunangan dari Syaoran. Skandal perselingkuhan beberapa bulan lalu kembali terangkat berkat berita kali ini, menjadi lebih panas.
Sepertinya, yang kali ini benar-benar akan menghancurkan karir Xue Mei tanpa sisa.
"Media tau kamu sedang dirawat, jadi pasti tidak akan meminta komentarmu tentang masalah ini," ujar Kai sambil mengaduk sebagian kecil bubur di mangkuk, lalu menyendok.
"Hm, itu bagus. Semoga berita ini mereda saat aku dipastikan sembuh nanti," balas Jia Li ringan, membuka mulut menerima suapan bubur hangat yang pas di mulut.
Masih ada sekitar tiga sampai empat bulan lagi baru patah tulang bisa dipastikan sembuh, jadi dalam rentang waktu itu Jia Li ingin tidak ada beban pikiran tambahan selain sidang perceraian Jiang Wu dengan Da Xia.
"Aku akan memastikan itu," kata Kai tenang, tersenyum simpul menenangkan secuil kecemasan Jia Li saat ini.
Jia Li tidak ingin terlibat dengan apapun skandal yang dibawa Xue Mei ke depan media publik, tidak ingin diwawancarai juga. Hidup sedang lelah-lelahnya, jadi malas ikut campur menunjukkan wajah sebagai pihak pembela sang adik tiri.
Sedikit banyak Jia Li mengerti alasan Xue Mei mau menjadi simpanan, karena uang jajan pasti berkurang drastis sejak Jiang Wu membatasi pengiriman jatah bulanan untuk Da Xia. Ditambah putus dengan Syaoran, tidak ada lagi orang yang bisa dimintai uang untuk menutupi gaya hidup hedon.
Padahal masih sekolah menengah atas, tapi pengeluaran bulanan Xue Mei sudah seperti wanita sosialita istri pengusaha. Jika terus berlanjut, sepertinya bukan hanya karir yang hancur, tapi hidupnya juga, karena tidak memiliki harga diri lagi di mata masyarakat.
"Jika ayahmu resmi bercerai, ibu tirimu akan mengajukan permintaan pembagian harta. Apa kalian sudah mempertimbangkan ini?" Kai bertanya setelah membiarkan Jia Li makan dalam diam untuk beberapa saat.
Perhatian Jia Li berpindah dari layar televisi pada wajah tampan di depan. "Sebenarnya, sebagian besar harta kepemilikan Zhou atas namaku dan Ibu. Jadi, hanya sebagian kecil atas nama Ayah, jika pun itu dibagi, hanya akan bisa menghidupi dua mulut dalam dua sampai tiga tahun ke depan," jawabnya memberi penjelasan dengan senyum kikuk.
