2. Father and Son

2.7K 110 0
                                    

Devon sangat heran dengan Alvin. Baru saja siuman sudah menanyakan ibunya. Memang akhir-akhir ini Alvin sangat sering menanyakan ibunya, entah karena apa, padahal sebelumnya biasa saja, dan hal itu membuat Devon pusing sendiri.

"Papa sudah bilang bahwa Mama-mu belum pulang, Alvin."

"Tadi tadi aku bertemu dengan Mama. Dia yang menolongku saat jatuh di dekat penjual es-krim. Tidak hanya itu, dia juga memelukku," ucap Alvin dengan semangat seolah meyakinkan Devon.

"Kenapa kau bisa berpikir dia adalah Mama?"

"Karena dia sangat mirip dengan Mama. Mama itu cantik, rambutnya hitam panjang, juga baik hati seperti bidadari, Papa juga tahu itu, 'kan? Dan tadi aku bertemu dengan Mama yang tentu saja memiliki ciri-ciri yang sama. Dia juga yang menolongku saat kecelakan. Wajahnya terlihat khawatir."

Ok, yang ada dipikiran Devon sekarang adalah wanita yang bernama Laura. Jadi, Alvin mengira bahwa wanita yang menolongnya adalah ibunya?

Entah kenapa perasaan Devon semakin tidak enak, tapi ia juga penasaran. Mana mungkin kekasihnya memiliki seorang kembaran. Mungkin itu hanya orang yang mirip saja.

Sekarang bagaimana cara menjelaskan kepada Alvin bahwa Laura sudah pergi dan tidak akan kembali lagi.

"Ya sudah, nanti malam Papa akan menghubungi Mama. Papa akan menanyakan keberadaanya, karena Papa juga baru tahu bahwa Mama sudah pulang."

"Kenapa tidak sekarang saja?"

"Karena Mama hanya bisa dihubungi saat malam. Kau tahu itu, 'kan?" Alvin seketika murung dengan bibir mengerucut.

"Sebenarnya Papa sayang pada Mama tidak?"

Devon hanya bisa menghela napas karena seringnya Alvin mempertanyakan hal itu padanya.

"Sayang. Sayang sekali malahan."

"Lalu kenapa Papa seperti tidak ingin berusaha bertemu dengan Mama?"

"Alvin, jangan berbicara seperti itu! Papa sedih mendengarnya.
Papa sangat sayang pada Mama, ingat itu." Devon tidak sadar menaikkan intonasi suaranya karena tidak suka pada pemikiran Alvin yang beranggapan bahwa dirinya tidak menyayangi kekasihnya.

"Aku minta maaf. Aku janji tidak akan berbicara seperti itu lagi. Aku janji tidak akan membuat Papa sedih," ucap Alvin sambil menundukkan kepalanya karena terkejut melihat ayahnya marah. Sebenarnya ia sering dimarahi oleh Devon, tapi yang ini rasanya berbeda.

Setelah ini, Alvin pasti akan selalu meminta bertemu dengan Laura. Masalahnya, Devon sama sekali tidak tahu keberadaan wanita yang menolong Alvin, wajah dan nomor kontaknya saja tidak tahu, lalu bagaimana bisa ditemukan.

Sementara yang ia tahu hanya namanya saja. Laura. Hanya Laura. Di dunia ini yang namanya Laura tidak seorang dua orang. Sialan, Devon benar-benar pusing memikirkannya.

Devon semakin yakin bahwa Alvin akan menginginkan wanita yang menolongnya menjadi ibunya walau faktanya bahwa wanita bukan kekasihnya alias ibu dari Alvin.

Yah, Devon hanya pernah sekali berpacaran. Dan untuk saat ini ia dekat dengan wanita hanya karena sebatas diperkenalkan atau hanya urusan bisnis.

Merasa tidak cocok dengan dirinya atau Alvin maka ia akan menjauh dari wanita itu. Bisa dibilang, ia sama sekali tidak menemukan wanita yang cocok untuk dijadikan sebagai pendamping hidup.

Semua wanita yang dikenalnya hanya menginginkan hartanya, tampangnya atau tubuhnya saja. Benar-benar tidak ada yang tulus mencintai dirinya dan Alvin. Mereka tidak menerima kehadiran Alvin sebagai anak dari Devon. Dan Devon benci akan hal itu, sangat.

Devon sebenarnya tidak ingin mencari pendamping hidup karena yang ia inginkan hanya ibu dari Alvin, wanita di masa lalunya.

Dan sepertinya Alvin juga tidak menyukai setiap wanita yang mencoba mendekati Devon. Alvin pun tidak pernah memaksa seseorang untuk menjadi ibunya, kecuali Laura, wanita yang menolongnya saat kecelakaan.

Seperti perkiraan Devon, semalam ia terpaksa begadang karena harus menenangkan Alvin yang menangis karena sangat ingin bertemu ibunya.

Ya, Devon akan mencari Laura sampai ujung dunia sekalipun jika hanya dia yang diinginkan Alvin untuk menjadi ibunya.

-to be continue

⎯⎯  ୨✧୧⎯⎯

ʚ Thanks for reading ɞ

Don't forget to vote and comment 💗

Hope you like this story.
See you in the next chapter, sweetie!

Destiny [Uncompleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang